Penanganan Pasien Stroke Istemik dan Stroke Pendarahan
Berikut penanganan saat mengalami stroke istemik dan stroke pendarahan menurut dokter spesialis saraf.
Penulis:
Rina Ayu Panca Rini
Editor:
Anita K Wardhani
Keberhasilan trombektomi dapat meningkatkan peluang pemulihan fungsi neurologis pasien serta mengurangi risiko kecacatan jangka panjang.
Sementara untuk stroke pendarahan, sangat berbeda dibandingkan dengan stroke iskemik.
Fokus utama dalam penanganan stroke pendarahan adalah stabilisasi pasien dan pengendalian tekanan darah.
Setelah pasien dibawa ke rumah sakit, langkah pertama adalah memastikan stabilitas vital.
Monitor tekanan darah, denyut nadi, dan pernapasan dilakukan secara ketat. Jika pasien mengalami peningkatan tekanan intrakranial, dokter mungkin perlu memberikan obat atau melakukan intervensi bedah untuk mengurangi tekanan tersebut.
Dalam kasus perdarahan besar, keputusan untuk melakukan kraniotomi guna mengangkat hematoma atau mengontrol sumber perdarahan harus segera diambil.
Ini memerlukan penilaian menyeluruh terhadap kondisi pasien, termasuk ukuran dan lokasi perdarahan.
Ditambahkan spesialis bedah saraf Dokter Steven Tandean, keputusan untuk melakukan intervensi bedah sangat bergantung pada beberapa faktor, termasuk ukuran dan lokasi perdarahan, stabilitas neurologis pasien, dan risiko yang terkait.
Diskusi dengan tim medis lainnya, termasuk neurolog dan radiolog, sangat penting untuk membuat keputusan yang tepat.
Ketika Robot Gantikan Terapi Manual: Masa Depan Rehabilitasi Sudah Tiba? |
![]() |
---|
Kekurangan Dokter Saraf di Tengah Lonjakan Kasus Stroke, Indonesia Hadapi Krisis Neurologi |
![]() |
---|
Jantung Jadi Penyakit dengan Biaya Berobat Termahal, Tembus Rp 19,2 Triliun |
![]() |
---|
Cerita Dokter Spesialis Saraf Penyintas Myasthenia Gravis: Bukan Sial, Tapi Special Edition |
![]() |
---|
Mengapa Serangan Stroke Berulang Bisa Berakibat Fatal? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.