Kanker Paru di Indonesia Meningkat, Batuk Berkepanjangan hingga Dada Nyeri Sering Disepelekan
Dikenal “silent killer”, penyakit ini sering kali tak menimbulkan gejala di tahap awal. Banyak pasien baru menyadari setelah kondisi memburuk.
Selain terapi bertarget, immunotherapy menjadi terobosan besar berikutnya dalam pengobatan kanker paru. Terapi ini bekerja dengan mengaktifkan sistem imun tubuh agar dapat mengenali dan menghancurkan sel kanker secara alami.
“Efeknya bisa bertahan lama seperti vaksinasi terhadap kanker,” kata Dr. Lim.
Dalam beberapa kasus, immunotherapy dapat memberikan kontrol jangka panjang dan meningkatkan tingkat kelangsungan hidup hingga lima tahun bagi sebagian pasien.
Studi menunjukkan bahwa pasien kanker paru stadium lanjut yang menjalani immunotherapy memiliki tingkat kelangsungan hidup lima tahun sebesar 23%, dibandingkan kurang dari 5% pada terapi konvensional.
Pendekatan Holistik dan Personal
Dr. Lim menjelaskan bahwa setiap pasien memiliki karakteristik unik baik secara biologis maupun emosional sehingga terapi harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.
Tim multidisiplin di PCC melibatkan ahli onkologi, ahli bedah toraks, radiolog, ahli gizi, dan konselor psikologis untuk memastikan penanganan menyeluruh, dari diagnosis hingga pemulihan.
“Pendekatan kami selalu berpusat pada pasien. Kami tidak hanya berfokus pada pengobatan medis, tetapi juga memastikan setiap pasien mendapatkan dukungan emosional dan gaya hidup sehat yang berkelanjutan,” tutur Dr. Lim.
(Anita K. Wardhani)
| Terlalu Berlebihan Konsumsi Makanan Ultra Olahan Picu Kanker Paru-paru |
|
|---|
| Tanggal 1 Agustus 2025 Memperingati Hari Apa? Terdapat 4 Perayaan Besar |
|
|---|
| Peringatan Hari Kanker Paru Sedunia pada 1 Agustus, Simak Sejarahnya |
|
|---|
| Deteksi Dini dan Operasi Minim Invasif Jadi Terobosan Penanganan Penyakit Paru |
|
|---|
| Tak Pernah Merokok, Tapi Anak dan Perempuan Bisa Kena Kanker Paru, Kok Bisa? |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.