Indonesia Umumkan KLB Polio Berakhir, Upaya Panjang Lindungi Anak Akhirnya Berbuah Hasil
WHO resmi menutup status Kejadian Luar Biasa (KLB) polio di Indonesia, pada 19 November 2025.
Ringkasan Berita:
- WHO menutup status KLB polio Indonesia setelah dua tahun pengendalian dan hampir 60 juta dosis imunisasi diberikan.
- Keberhasilan ini memperkuat status bebas polio di kawasan dan didukung peningkatan imunisasi serta surveilans AFP.
- Pemerintah menegaskan pentingnya menjaga cakupan imunisasi agar Indonesia tetap bebas polio.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Setelah lebih dari dua tahun berjibaku menahan penyebaran polio tipe 2, Indonesia akhirnya resmi menutup status Kejadian Luar Biasa (KLB) polio.
Pernyataan penutupan KLB oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 19 November 2025 ini menjadi titik penting dalam upaya menjaga anak-anak Indonesia tetap terlindungi dari penyakit yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen tersebut.
Kabar ini disambut dengan rasa lega oleh para tenaga kesehatan, orang tua, dan berbagai pihak yang terlibat langsung dalam penanganan KLB.
Penutupan status KLB bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari komitmen baru untuk memperkuat kekebalan populasi melalui imunisasi rutin dan surveilans yang berkesinambungan.
Upaya Besar yang Melibatkan Hampir 60 Juta Dosis Imunisasi
KLB polio pertama kali diumumkan pada Oktober 2022 setelah kasus awal ditemukan di Aceh.
Dalam dua tahun berikutnya, virus turut ditemukan di beberapa provinsi lain seperti Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Maluku Utara, hingga Papua Selatan. Kasus terakhir yang terkonfirmasi terjadi pada 27 Juni 2024.
Untuk menahan penyebaran virus, Indonesia melakukan dua putaran imunisasi tambahan menggunakan vaksin novel OPV-2 (nOPV2).
Hampir 60 juta dosis imunisasi diberikan kepada anak-anak di seluruh wilayah terdampak.
Baca juga: World Polio Day 2025: Rotary area Jakarta, Bekasi, dan Tangerang Gelar Kampanye Mengakhiri Polio
Hasilnya, sejak Juni 2024 hingga November 2025 tidak ditemukan lagi virus polio, baik pada anak maupun lingkungan.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan apresiasinya kepada seluruh elemen masyarakat.
“Kita berhasil menghentikan penyebaran polio di Indonesia berkat dedikasi tenaga kesehatan, komitmen orang tua dan seluruh anggota masyarakat agar anak-anak diimunisasi, serta dukungan mitra,” ujarnya pada siaran pers, Jumat (21/11/2025)
“Namun, kita tidak boleh berpuas diri. Risiko polio masih ada, terutama dengan adanya kesenjangan cakupan imunisasi di beberapa provinsi di Indonesia.”
Capaian Penting bagi Indonesia dan Kawasan Pasifik Barat
Keberhasilan Indonesia bukan hanya menjadi pencapaian nasional tetapi juga memberi dampak regional.
WHO menegaskan bahwa penanganan polio di Indonesia memperkuat kemampuan seluruh Wilayah Pasifik Barat untuk mempertahankan status bebas polio yang telah dicapai 25 tahun lalu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.