Ledakan di Jakarta Utara
Kondisi Terkini SMAN 72 Jakarta Pasca-Ledakan, Aktivitas KBM akan Digelar Via Daring
Tiga hari pasca-ledakan SMAN 72, 29 korban masih dirawat. Masjid dibersihkan, sekolah digelar daring.
Ringkasan Berita:
- Dari total 96 korban ledakan, 29 siswa dan staf masih dirawat di tiga rumah sakit rujukan di Jakarta.
- Police line dilepas, masjid SMAN 72 dirapikan untuk pemulihan psikologis siswa. Namun belum difungsikan kembali.
- KPAI pastikan pembelajaran daring dimulai 10 November. Psikolog dampingi siswa dalam proses pemulihan trauma.
TRIBUNNEWS.COM - Minggu 9 November 2025 ini adalah hari ketiga pasca ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta.
Ledakan terjadi di Masjid SMAN 72 Jakarta pada Jumat ketika sedang dilangsungkan ibadah Salat Jumat atau pada Jumat siang waktu setempat.
Insiden itu mengakibatkan 96 orang menderita luka.
Hingga Minggu ini, masih ada 29 orang yang dirawat di tiga rumah sakit.
Rumah sakit yang menjadi tempat rujukan, yaitu Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, Rumah Sakit Yarsi, dan Rumah Sakit Pertamina Jaya.
Pasca kejadian, beredar foto-foto yang memperlihatkan kondisi di lokasi ledakan.
Foto-foto masjid SMAN 72 Jakarta yang menjadi lokasi ledakan sempat beredar di media sosial.
Dalam foto-foto beredar, ruang salat tersebut tampak berantakan.
Tampak ada bekas hangus di karpet masjid yang terkoyak.
Selain itu, terlihat juga serpihan kaca berserakan di sekitarnya.
Baca juga: Siswa SMAN 72 Jakarta Masih Bingung Apakah Besok Kegiatan Belajar Mengajar Ditiadakan
Kondisi Terkini SMAN 72 Jakarta
Namun demikian, kondisi tersebut telah berubah hari ini Minggu (9/11/2025).
Komisioner KPAI Diyah Puspitarini usai rapat koordinasi dengan sejumlah pihak yang digelar di SMAN 72 Jakarta mengungkapkan pihaknya telah mengunjungi dua tempat kejadian perkara (TKP) di dalam sekolah.
"Ada dua titik di lokasi ya baik di masjid dan juga di satu titik di belakang dekat bank sampah. Nah, hari ini kami melihat police line sudah dilepas kemudian juga kondisi di masjid sudah berubah, karena ini juga (untuk) menghilangkan trauma anak," kata Diyah.
Namun demikian, ia mengungkapkan masjid tersebut belum difungsikan hari ini.
Namun ia mengatakan masjid tersebut telah dibersihkan.
"Sudah dirapihkan," pungkas dia.
Namun demikian, awak media tidak dapat masuk ke dalam SMAN 72 Jakarta untuk melihat langsung kondisi masjid terkini.
Sejumlah petugas dari TNI dan Polri juga masih tampak berjaga di gerbang SMAN 72 Jakarta.
Baca juga: Update Korban Ledakan di SMAN 72 Jakarta: 29 Orang Masih Dirawat di Tiga Rumah Sakit
Polisi Libatkan KPAI
Polisi menggandeng Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dalam menangani peristiwa ledakan di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto mengatakan, KPAI dilibatkan karena para korban dan terduga pelaku masih berstatus anak di bawah umur.
"Penyelidikan dan penanganan peristiwa ini, Polri melibatkan KPAI dan tim trauma healing mengingat korban dan yang diduga melakukan suatu perbuatan adalah anak yang berhadapan dengan hukum. Artinya masih dianggap berstatus anak," kata Budi, Minggu (9/11/2025).
Budi mengungkapkan, sebanyak 96 orang menjadi korban dalam peristiwa ledakan di SMAN 72 Jakarta.
29 korban di antaranya masih menjalani perawatan di tiga rumah sakit berbeda. Sementara itu, 67 orang lainnya sudah diperbolehkan pulang.
"Kami tekankan jumlah korban 96 orang. Saat ini yang dirawat berjumlah 29 orang, dengan rincian 14 di Rumah Sakit Islam Jakarta, 14 di Rumah Sakit Yarsi dan satu di Rumah Sakit Pertamina," ujar Kabid Humas.
Budi mengungkapkan, tim gabungan dari Puslabfor, Densus 88, Tim Penjinak Bom (Jibom) dan Gegana Polri telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) hingga malam ini.
Polisi juga sudah menggeledah tempat tinggal pelaku di wilayah Cilincing, Jakarta Utara, dan mengamankan sejumlah barang bukti.Di sisi lain, Polda Metro Jaya mendirikan posko pelayanan bagi korban dan keluarganya.
Di posko ini polisi tak hanya melakukan pendataan identitas dan jumlah korban luka, tetapi juga menyediakan layanan trauma healing.
"Yang kita kawal saat ini adalah bagaimana traumatik dari para siswa dan guru. Itu yang harus sama-sama kita jaga. Makanya Polda Metro Jaya menyiapkan posko pelayanan dan ada tim trauma healing," ujar Budi.
Baca juga: Sosok Luca Traini, Teroris yang Tertulis di Senjata Terduga Pelaku Ledakan Masjid SMAN 72 Jakarta
Sekolah Daring Digelar
KPAI mengatakan seluruh siswa SMAN 72 Jakarta dipastikan akan menjalani sekolah daring pada Senin (10/11/2025) besok.
Usai rapat koordinasi dengan sejumlah pihak yang digelar di SMAN 72 Jakarta, Komisioner KPAI Diyah Puspitarini memastikan para siswa akan melakukan kegiatan belajar mengajar secara daring.
Proses belajar tersebut, nantinya tidak akan dilakukan dalan durasi sekolah seperti biasanya, melainkan sesuai kebutuhan.
Ia mengungkapkan dalam proses belajar tersebut nantinya para siswa juga akan didampingi tim psikolog.
Tim psikolog, kata dia, juga akan melakukan penilaian psikologis atau assesment dalam tahap pemulihan trauma tersebut.
Selain pemulihan trauma secara daring, kata dia, nantinya juga akan tim psikolog yang akan dikerahkan ke rumah sakit mengingat sejumlah siswa korban ledakan masih ada yang dirawat di rumah sakit.
Tim psikolog, kata dia, juga akan melakukan pendampingan psikologi ke siswa yang masih melakukan rawat jalan di rumah.
Hal itu disampaikannya di SMAN 72 Jakarta pada Minggu (9/11/2025) siang.
"Untuk pembelajaran dipastikan bahwa besok pembelajarannya secara online, biar anak-anak bisa menghilangkan trauma terlebih dahulu dan proses hukum disini, misalnya stelirisasi dan lain sebagainya tetap berlangsung, sehingga anak-anak dalam kegiatan belajar mengajar juga nanti didampingi oleh psikolog," ungkap Diyah.
"Jadi tidak langsung pembelajaran secara penuh, tapi pembelajaran secara istilahnya yang menghilangkan trauma terlebih dahulu, kemudian yang kedua adalah pembelajaran yang lebih menyenangkan," ujarnya.
Ia mengatakan belum bisa memastikan sampai kapan proses pembelajaran secara daring tersebut akan dilangsungkan.
Namun Diyah memperkirakan proses pembelajaran secara daring akan berlangsung selama 3 sampai empat hari.
Setelahnya, kata dia, akan ada evaluasi lebih lanjut.
"Hari kapan anak-anak bisa belajar kembali ke sekolah, kita melihat proses hukum dan juga proses nanti anak-anak sudah siap atau belum. Jadi semuanya nanti diturunkan, kalau total berapa psikolog, banyak sekali," tuturnya.
Baca juga: 3 Hal Soal Sosok Terduga Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Diantar Ayah Pergi ke Sekolah
Siswa Bingung Proses Belajar Mengajar
Pernyataan dari KPAI itu juga menjawab pertanyaan dari para siswa.
Siswa SMA 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara masih ada yang datang ke sekolah pada Minggu (9/11/2025) siang usai terjadi ledakan.
Pantauan Tribunnews.com di lokasi, SMA 72 Jakarta terlihat sepi. Hanya beberapa orang yang keluar masuk ke sekolah termasuk sejumlah anggota kepolisian.
Pengamanan pun tak seketat seperti di hari dan satu hari setelah kejadian ledakan tersebut. Terlihat, tak ada aparat keamanan yang berjaga di depan gerbang sekolah.
Seorang siswa kelas X SMA 72 Jakarta berinisial C pun masih bingung apakah kegiatan belajar mengajar akan tetap dilakukan pada Senin (10/11/2025) besok.
"Belum ada informasi (kegiatan belajar mengajar)" kata C saat ditemui Tribunnews.com di lokasi, Minggu.
Dia menyebut informasi yang didapat jika proses belajar siswa akan ditiadakan terlebih dahulu sampai situasinya kondusif.
"Iya (diliburkan), kayaknya masih nunggu situasi kondusif dulu. Tapi belum dapat info lanjutan lagi sih. Belum ada info lebih lanjut, kemungkinan iya (belum ada masuk)" tuturnya.
C pun mengatakan saat ini masih trauma atas kejadian ledakan tersebut. Apalagi, ada beberapa teman seangkatannya yang saat ini masih dirawat di rumah sakit karena mengalami luka-luka.
"Iya ini ke sini mau nunggu temen-temen, buat jenguk temen angkatan kita masih dirawat di rumah sakit," tuturnya.
(Gita Irawan/Abdi RyandaShakti/TribunJakarta/Tribunnews)
Ledakan di Jakarta Utara
| 3 Hal Soal Sosok Terduga Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Diantar Ayah Pergi ke Sekolah |
|---|
| Ledakan di SMAN 72 Jakarta Tindakan Ekstremisme Kekerasan, Tak Ada Toleransi terhadap Perundungan |
|---|
| “Allahuakbar, Duar!” — Masjid Sekolah di Jakarta Meledak Saat Iqamah, 96 Korban Luka |
|---|
| Polisi Temukan Kecocokan Barang Bukti di Rumah Terduga Pelaku dengan Lokasi Ledakan SMAN 72 Jakarta |
|---|
| Kementerian PPPA Beri Pendampingan Untuk Korban dan Terduga Pelaku Peledakan di SMAN 72 Jakarta |
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.