Senin, 10 November 2025

Ledakan di Jakarta Utara

KPAI Bakal Temui Orang Tua Siswa Terduga Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Akan Sampaikan Hal Ini

Menurut Diyah, banyak faktor yang memengaruhi siswa terduga pelaku ledaka di SMAN 72 Jakarta

Penulis: Gita Irawan
Tribunnews.com/Gita Irawan
LEDAKAN DI SMAN 72 - Komisioner KPAI Diyah Puspitarini usai rapat koordinasi dengan sejumlah pihak yang digelar di SMAN 72 Jakarta pada Minggu (9/11/2025). Diyah mengungkapkan pihaknya akan menemui orang tua terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta. 

 

Ringkasan Berita:
  • KPAI berencana untuk menemui orang tua siswa terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta
  • Hal itu dilakukan untuk mengetahui tentang apa yang terjadi di lingkungan terduga pelaku
  • Menurut Diyah, banyak faktor yang memengaruhi siswa terduga pelaku 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - KPAI berencana untuk menemui orang tua siswa terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta.

KPAI adalah Komisi Perlindungan Anak Indonesia, sebuah lembaga independen yang dibentuk untuk mengawasi, melindungi, dan memastikan hak-hak anak di Indonesia terpenuhi.

Baca juga: 17 Guru SMAN 72 Jakarta Ikut Pemulihan Trauma Pasca-Insiden Ledakan

Komisioner KPAI Diyah Puspitarini menungkapkan akan menemui orang tua terduga pelaku dengan didampingi tim psikolog dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPA).

Hal itu, kata dia, akan dilakukan untuk mengetahui tentang apa yang terjadi di lingkungan terduga pelaku.

Hal itu diungkapkannya usai melaksanakan rapat koordinasi bersama sejumlah pihak yang digelar di SMAN 72 Jakarta pada Minggu (9/11/2025).

"Jelas (KPAI akan menemui orang tua terduga pelaku), ini kami meminta dari KPPA juga untuk mendampingi, Tim psikolog dari KPPA untuk mengetahui apa yang terjadi di lingkungan anak," ujar Diyah.

Namun demikian, ia belum bisa memastikan kapan pertemuan dengan orang tua terduga pelaku akan dilakukan.

Ia mengaku juga mempertimbangkan kondisi terduga pelaku.

"Kita masih melihat ya kondisi anak (terduga pelaku) terutama, ini kan anak dipindahkan kan perawatannya," lanjut dia.

Ia mengungkapkan akan menyampaikan sejumlah hal kepada orang tua terduga pelaku.

Satu di antaranya, kata dia, adalah terkait dengan pengasuhan.

"Itu (soal) pengasuhan. Tapi kami minta dari Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (APSIFOR) itu kan nanti mendampingi semuanya," tuturnya.

Baca juga: Kondisi Terkini SMAN 72 Jakarta Pasca-Ledakan, Aktivitas KBM akan Digelar Via Daring

Menurut Diyah, banyak faktor yang memengaruhi siswa terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta sehingga memutuskan melakukan perbuatan tersebut.

Ia mengungkapkan satu di antaranya adalah terkait perundungan.

Namun demikian, kata Diyah, hal itu masih perlu didalami.

Sehingga, lanjutnya, KPAI telah meminta APSIFOR untuk mendampingi siswa terduga pelaku guna mendalami lebih jauh terkait motif terduga pelaku melakukan hal tersebut.

"(Terduga pelaku) Anak ini kami minta untuk didampingi APSIFOR, Asosiasi Psikolog Forensik Indonesia, agar mengetahui sampai ke detilnya kenapa motif anak ini melakukan demikian. Berbeda dengan (siswa) yang lain (yang menjadi korban)," kata dia. 

"Jadi KPAI meminta untuk si anak yang berkonflik dengan hukum ini didampingi APSIFOR khusus," pungkasnya.

Terduga pelaku ledakan tersebut diketahui merupakan siswa kelas 12 SMAN 72 Jakarta.

Terduga pelaku berinisial F dan tinggal di kawasan Cilincing Jakarta Utara.

Saat ini diketahui F tengah menjalani perwatan di rumah sakit.

Puluhan siswa juga mengalami luka-luka akibat ledakan yang terjadi di tengah rangkaian ibadah Salat Jumat tersebut.

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved