BKKBN-Komisi IX DPR RI Upayakan Angka Stunting di Kabupaten Sambas Capai Target 14 Persen
Sosialisasi bahaya stunting juga menjangkau daerah-daerah sulit. Termasuk daerah perbatasan Indonesia-Malaysia seperti Kabupaten Sambas.
Penulis:
Rina Ayu Panca Rini
Editor:
Willem Jonata
Dari situ, masyarakat diharapkan teredukasi bagaimana menjaga dan merubah perilaku mereka menuju pengasuhan dan pemenuhan kebutuhan gizi yang optimal bagi anak di masa awal 1000 hari pertama kehidupan.
Kemudian, mendorong para ibu agar selalu memberikan ASI eksklusif. Tidak kalah penting juga pemberian makanan pendamping sampai anak berusia dua tahun.
Dalam mengedukasi masyarakat, untuk menangani stunting, selain ibu, peran ayah dan keluarga sangat diperlukan. Sosialisasi itu tidak hanya ditujukan pada para orang tua saja akan tetapi juga remaja, khususnya remaja putri. Diharapkan mereka menjaga kesehatan dan mempersiapkan diri dengan matang untuk memasuki pernikahan.
"Berikutnya, mempersiapkan dan menjaga asupan gizi yang baik selama masa kehamilan, agar anak yang dilahirkan tidak stunting," papar Alifudin
"Ini yang kami terus kampanyekan dan kami bersama BKKBN akan berusaha menjangkau masyarakat di daerah terpencil dan daerah-daerah perbatasan hingga masyarakat semua teredukasi, dalam upaya kita mencegah dan menurunkan angka stunting," ucap Alifudin.
Ibas Ajak GKSB Meksiko Perkuat Komitmen pada Kedaulatan dan Kemanusiaan |
![]() |
---|
Marwan Cik Asan Soroti Kredit UMKM Masih Lesu, Dorong Pemerintah Ambil Langkah Tegas |
![]() |
---|
PDI Perjuangan Gelar Bimbingan Teknis di Bali 30 Juli 2025, Anggota Fraksi Se-Indonesia Wajib hadir |
![]() |
---|
Bambang Patijaya Dorong Reformasi PPN Intermediate untuk Perkuat Daya Saing Ekspor |
![]() |
---|
Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun: Indonesia Harus Proaktif Manfaatkan Peluang Ekonomi BRICS |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.