Jeritan Dosen ASN Bertahun-tahun Tak Dapat Tukin, Makan Sekali Sehari Sampai Mau Bunuh Diri
Dosen Aparatur Sipil Negara (ASN) mendesak pemerintah segera mencairkan Tunjangan Kinerja (Tukin) yang disebut belum dibayarkan sejak 2020.
Penulis:
Muhammad Zulfikar
Bahkan, kata Fatimah bukan hanya tidak menaikan penghasilan. Tukin saja tidak dibayarkan.
"Pak SBY mengundangkan Undang-Undang ASN. Semua pelaksanaannya di era Pak Jokowi selama 2 periode. Periode pertama kami ini dibawa oleh Menteri Pak Nasir. Kedua itu Pak Nadiem," kata Fatimah.
"10 tahun periode Pak Jokowi kami tidak pernah dapat tukin. Seharusnya dapat, Pak Nadiem ini dapat 5 tahun. Tapi nggak dibayarkan," terangnya.
Adapun terkait aksi di Patung Kuda, Jakarta Pusat hari ini. Fatimah mendesak pemerintah membayarkan tukin Dosen ASN Kemendikti Saintek yang telah terlambat 5 tahun.
"Hari ini kita menuntut dua hal utama. Pertama itu memastikan agar tukin dosen di 2025 ini berkeadilan. Artinya semua dosen ASN itu berhak mendapatkan tukin," terangnya.
Hal itu kata Fatimah karena sudah dilindungi oleh Undang-Undang.
"Kami meminta pemerintah ini membayarkan tunjangan kinerja dosen sejak 2020. Karena sudah jelas aturannya itu ada. hanya tidak dijalankan. Pemerintah abai terhadap hak tukin dosen," terangnya.
Baca juga: Menteri Dikti Ogah Bersuara saat Ditanya Aksi Demo Dosen ASN Tuntut Pembayaran Tukin
Ancam Mogok Mengajar Besar-besaran
Koordinator Aksi Adaksi, Anggun Gunawan, mengatakan kondisi ini sudah tidak dapat ditoleransi.
Banyak dosen yang terpaksa mengajar dengan keterbatasan fasilitas dan minimnya dukungan finansial. Beberapa bahkan memilih untuk mencari pekerjaan lain demi mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Anggun menegaskan jika pemerintah tetap tidak merespons, maka aksi mogok nasional akan dilakukan oleh para dosen ASN.
"Jika tuntutan kami tidak diakomodasi, maka semua dosen akan berhenti mengajar dan memberikan pelayanan kepada mahasiswa sampai pemerintah berkomitmen membayarkan tukin kami," ujarnya di lokasi.
"Kami juga akan terus memperjuangkan pencairan tukin dari tahun 2020 dan, jika perlu, akan membawa masalah ini ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN)," sambung Anggun.
Ada dua tuntutan utama dalam aksi ini.
"Yang pertama, kami ingin memastikan bahwa Tukin untuk dosen Kemendikti Saintek tahun 2025 dianggarkan dan segera dicairkan. Kami juga memperjuangkan ‘Tukin for All’,” kata Anggun.
Ia menjelaskan, pemerintah hanya memiliki dana Rp2,5 triliun yang hanya cukup untuk sekitar 30.000 dosen. Sementara total dosen yang ada mencapai 80.000.
Beban Tugas Dosen Kian Menumpuk dan Mencekik tapi Kesejahteraan Semakin Sempit? |
![]() |
---|
Menpan RB Ungkap Banyak ASN Jadi Penerima Bantuan Orang Miskin |
![]() |
---|
Modus Dua ASN Nabire Korupsi Dana Perjalanan Dinas Fiktif, Rugikan Negara Hampir Rp900 Juta |
![]() |
---|
Sempat Hilang, Dosen UPI Ditemukan di Lembang Bandung Barat |
![]() |
---|
Sosok Faujian Esa Gumelar, Dosen UPI Hilang saat Demonstrasi, Motor Ditemukan di Cikole |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.