Tanggapi Ucapan Hasan Nasbi soal Kepala Babi, TB Hasanuddin: Pernyataan Semacam Meremehkan, Konyol
Menurutnya, tidak etis menyuruh seseorang memasak daging babi terlepas hal tersebut diperbolehkan untuk umat di luar Islam.
Penulis:
Reza Deni
Editor:
Muhammad Zulfikar
Reaksi yang dikeluarkan publik kala itu relatif sama, yakni tidak menunjukkan ketakutan dengan membanjiri area bekas bom dengan berjualan sate, gorengan, hingga kopi kemasan.
"Itu aktor intelektualnya pasti stres berat. Kan targetnya si peneror bukan soal berapa jumlah korban dan berapa ledakannya, tapi warga Jakarta enggak takut. Jadi KPI-nya enggak kesampaian," jelas dia.
Hasan menilai, semua pihak yang memiliki konsen yang sama bahwa teror semacam mengirimkan paket berisi kepala babi, sudah ketinggalan zaman.
Oleh karenanya, ia pun menanggapi teror itu dengan candaan "dimasak saja".
Ia pun menampik pernyataannya justru mengecilkan kebebasan pers alih-alih peneror.
Dirinya mendorong Tempo untuk melaporkan teror ke aparat penegak hukum dan mendorong penegak hukum untuk menindaklanjutinya.
"Kita kan enggak tahu urusan mereka dengan siapa. Tapi yang diminta tanggapan Istana. Makanya saya merasa ya proporsional saja menjawabnya. Menurut saya kalau dilaporkan ke polisi, polisi harus cari tahu tuh siapa yang mengirimkan itu. Tapi dari sisi kita, kita kan enggak tahu apa-apa. Dari sisi si wartawan Tempo itu sudah benar," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Redaksi Tempo mendapat kiriman seonggok kepala babi dengan kondisi kedua telinganya terpotong melalui paket dari orang tak dikenal.
Kepala babi itu dibungkus dengan kardus, styrofoam, dan plastik. Tidak ada surat yang mengiringi paket, hanya sebuah kata "Cica" — mengacu pada seorang jurnalis dan host sinar Bocor Alur Politik Tempo, Francisca Christy Rosana alias Cica.
Baca juga: Penjelasan Hasan Nasbi soal Respons Teror Kepala Babi Jurnalis Tempo yang Tuai Kritik
Adapun paket diterima pihak keamanan kantor pada Rabu (19/3/2025), dan baru diterima Cica pada Kamis (20/3/2025) sore, sekembalinya dari liputan.
Saat dibuka, bau busuk menguar. Redaksi Tempo lantas membawanya ke luar ruangan, karena khawatir membahayakan. Setelah dibuka, tampak kepala babi yang masuk terbungkus plastik lekat-lekat.
"Nah di kantor dibuka, baunya menyengat. Sehingga itu dibawa ke luar, lalu dibuka. Ya itu isinya kepala babi," kata Wakil Pemimpin Redaksi Tempo, Bagja Hidayat saat dihubungi, Kamis (20/3/2025).
Menanggapi hal itu, Hasan berkelakar dengan kalimat "dimasak saja".
"Sudah dimasak aja, sudah dimasak aja," ucapnya, semalam.
Hasan meminta masalah itu tidak dibesar-besarkan mengingat pemerintahan Presiden Prabowo Subianto berkomitmen terhadap kebebasan pers.
Komisi I DPR: Jabatan Wakil Panglima Relevan dengan Bertambahnya Brigade hingga Batalyon di TNI |
![]() |
---|
Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia, TB Hasanuddin Ingatkan Hati-hati Jebakan Israel |
![]() |
---|
Istana Respons Fenomena Rojali-Rohana: Jual Beli Tak Lagi di Toko, Sekarang Lewat Marketplace |
![]() |
---|
Istana Sindir Ekonom yang Ragukan Data BPS Soal Pertumbuhan Ekonomi 5,12 Persen |
![]() |
---|
Pemerintah Targetkan Pengobatan 2.000 Warga Gaza di Pulau Galang, Sistem Disiapkan Menhan dan Kemlu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.