Wacana Pergantian Wapres
Anwar Usman Tak Mau Komentari soal Pemakzulan Gibran, Bakal Buka Kotak Pandora di Balik Putusan MK?
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman, belum mau mengomentari langsung soal bola panas wacana pemakzulan keponakannya, Gibran.
Penulis:
Rifqah
Editor:
Facundo Chrysnha Pradipha
Alasan mereka mengusulkan pemakzulan Gibran itu karena keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) terhadap Pasal 169 Huruf Q Undang-Undang Pemilu telah melanggar hukum acara MK dan Undang-Undang Kekuasaan Kehakiman.
Maka dari itu, mereka sepakat mengusulkan pergantian wapres melalui mekanisme Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Prabowo Disebut Tak Punya Kuasa Lengserkan Gibran
Terkait hal ini, aktivis senior sekaligus mantan Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra, Arief Poyuono, menyebutkan bahwa Presiden Prabowo tidak mempunyai kuasa untuk melengserkan Gibran dari jabatan Wapres.
Sehingga, usulan para Purnawirawan TNI yang menuntut pemakzulan Gibran itu disebut Arief, salah strategi.
"Salahnya Purnawirawan ini meminta pergantian Gibrannya itu kepada Prabowo. Salahnya salah kamar, masuknya ke Prabowo, meminta pelengserannya Gibran," ungkap Arief Poyuono, dikutip TribunnewsBogor.com dari YouTube iNews Tv, Rabu (7/5/2025).
Hal itu, kata Arief, karena Prabowo menjabat sebagai petinggi eksekutif, sedangkan yang bisa memakzulkan Gibran adalah lembaga legislatif.
"Kalau mintanya ke Prabowo, enggak mungkin. Sekuat apa Prabowo? Sekuat apa politik Prabowo di Indonesia untuk melengserkan Gibran? Ya enggak punya kekuatan, orang sama-sama eksekutif, dia bukan MPR," jelas Arief.
Arief lantas menyebut sosok yang dipastikan bisa membuat Gibran mundur dari jabatan wapres.
Sosok yang dimaksud Arief itu adalah ayah kandung Gibran sendiri, yakni Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
Arief menganggap, Jokowi lebih mempunyai kuasa daripada Prabowo atau purnawirawan yang mengusulkan pencopotan Gibran tersebut.
"Katanya melengserkan Gibran ini sudah kepentingan dan keperluan bangsa Indonesia? Ya kalau sudah begini, otomatis saya mau minta tolong ke bapaknya Gibran alias Jokowi, supaya legowo meminta Gibran mau mundur," ucapnya.
Arief berpandangan bahwa Jokowi masih mempunyai kekuatan besar di Indonesia, meski sudah tidak menjabat sebagai presiden.
Menurut Arief, hal tersebutlah yang memungkinkan Jokowi memengaruhi Gibran untuk mundur dari jabatan wapres.
"Kita enggak bisa bohong ya bahwa pak Jokowi itu masih sangat kuat politiknya di Indonesia," ucap Arief.
Oleh karena itu, Arief merasa terheran-heran saat melihat para purnawirawan itu meminta kepada Prabowo agar Gibran dicopot.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.