Rabu, 3 September 2025

Aksi Driver Ojek Online

Driver Ojol Bakal Lakukan Aksi Matikan Aplikasi Massal Pada 20 Mei 2025, Bentuk Protes ke Aplikator

Asosiasi Pengemudi Ojek Online (Garda) Indonesia akan melakukan aksi mematikan aplikasi atau offbid massal pada 20 Mei 2025. 

|
TRIBUNNEWS/WILLY WIDIANTO
OJEK ONLINE - Seorang driver ojek online sedang mengantarkan penumpang ke bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (28/8/2024). Asosiasi Pengemudi Ojek Online akan melakukan aksi mematikan aplikasi atau offbid massal pada 20 Mei 2025.  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi Pengemudi Ojek Online (Garda) Indonesia menyatakan akan melakukan aksi mematikan aplikasi atau offbid massal pada 20 Mei 2025. 

Langkah tersebut diambil sebagai bagian dari unjuk rasa besar bertajuk Aksi 205 yang akan berlangsung serentak di berbagai kota besar di Indonesia, termasuk Jakarta.

Ketua Umum Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, menjelaskan aksi offbid massal ini bertujuan memberikan tekanan kepada aplikator yang dinilai melanggar regulasi dan merugikan pengemudi online roda dua dan roda empat.

"Kami perkirakan pemesanan apapun melalui aplikasi akan lumpuh sebagian ataupun total," ujar Igun dalam keterangan persnya, Sabtu (17/5/2025). 

Aksi ini tidak hanya terpusat di Jakarta, juga akan digelar di Medan, Palembang, Bandung, Semarang, Surakarta, Surabaya, Balikpapan, Makassar, Manado, dan Ambon.

Baca juga: Pendapatan Driver Ojek Online Dikhawatirkan Bakal Tergerus Saat Grab Akuisisi GOTO

Diperkirakan, sekitar 500.000 pengemudi online akan terlibat, baik melalui aksi langsung di lapangan maupun dengan mematikan aplikasi sebagai bentuk protes.

Garda Indonesia meminta masyarakat memahami aksi tersebut sebagai bentuk pembelajaran terhadap aplikator yang dianggap mengabaikan regulasi sejak tahun 2022.

"Selama ini kami sudah sangat bersabar, tapi aplikator tetap melakukan pelanggaran. Kami berharap Pemerintah tidak tinggal diam," tegas Igun.

Baca juga: Keluhkan Fitur Paylater Aplikasi Ojek Online, Nana Mirdad: Serasa Terjerat Pinjol!

Unjuk rasa akbar ini juga akan memusatkan aksi di Istana Merdeka, Kementerian Perhubungan, dan DPR RI, yang diperkirakan akan menyebabkan kemacetan di sejumlah wilayah Jakarta

Garda Indonesia pun meminta maaf kepada masyarakat atas potensi terganggunya aktivitas harian.

Pihaknya menekankan aksi offbid massal merupakan bentuk ketegasan terhadap aplikator yang melanggar, sembari mengingatkan agar pemerintah segera bertindak mengatasi persoalan ini.

"Maka masyarakat Jakarta dan Indonesia agar memaklumi aksi offbid ini sebagai pembelajaran kami kepada pihak aplikator-aplikator pelanggar regulasi,” pungkas Igun. 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan