Fadli Zon Harap Dualisme HKTI Berakhir, Ajak Moeldoko Bersatu di Munas
Ketum HKTI, Fadli Zon berharap Munas ini menjadi momentum penting untuk mengakhiri dualisme yang telah lama membelah organisasi tersebut
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) menggelar Musyawarah Nasional (Munas) ke-X di Kantor Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (24/6/2025) malam.
Ketua Umum HKTI, Fadli Zon, berharap forum ini menjadi momentum penting untuk mengakhiri dualisme yang telah lama membelah organisasi tersebut.
HKTI diketahui memiliki dua kepengurusan, yakni yang dipimpin oleh Fadli Zon, dan satu lagi di bawah kepemimpinan Moeldoko.
"Saya kira momentum yang kedua adalah pada kesempatan ini juga kita sudah sepakati HKTI yang mungkin selama 15 tahun terakhir ini kita agak terbelah," kata Fadli dalam sambutannya.
Fadli menegaskan pentingnya penyatuan kembali HKTI demi kepentingan para petani Indonesia.
"Ini adalah momentum yang terbaik untuk menyatukan kembali HKTI menjadi satu kesatuan," ujarnya.
Baca juga: Dijadwalkan Gelar Munas pada Juni 2025, HKTI: Satukan Barisan Perkuat Swasembada Pangan
Oleh karena itu, Menteri Kebudayaan itu berharap kubu HKTI yang dipimpin Moeldoko turut serta dalam proses penyatuan ini.
"Mudah-mudahan besok Munas ke-X, HKTI yang dipimpin oleh Pak Moeldoko juga akan bergabung dengan HKTI kita," ungkap Fadli.
Munas ke-X HKTI kubu Fadli Zon ini dihadiri oleh Menteri Pertanian, Amran Sulaiman; Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono; Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Rachmat Pambudy.
Hadir juga Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi; Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Ahmad Riza Patria; dan beberapa anggota DPR RI.
| Prabowo Umumkan 10 Pahlawan Nasional, Fadli Zon Segera Buat Buku Khusus Pahlawan dari Masa ke Masa |
|
|---|
| Kontroversi Gelar Pahlawan Nasional Soeharto, Fadli Zon Lagi-lagi Tegaskan Tak Ada Kaitan Mei 98 |
|
|---|
| Bapak-Anak Kompak: Jokowi dan Gibran Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Sama-sama Ungkit Jasa |
|
|---|
| Wacana Soeharto Diberi Gelar Pahlawan Dikritik, Wamensos: Ikhlaskan yang Terjadi di Masa Lalu |
|
|---|
| Fadli Zon Sebut Tak Ada Bukti Soeharto Langgar HAM 1965, Padahal Jokowi Sudah Akui 12 Kasus |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tribunnews/foto/bank/originals/MUNAS-HKTI.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.