Minggu, 21 September 2025

Jokowi dan Kiprah Politiknya

Hubungan Sudah Kandas, Kini Jokowi dan PDIP Sama-sama Mengklaim Jadi Target Pelemahan Politik

Sepanjang kiprahnya di dunia politik, nama Jokowi tak lepas dari PDIP. Namun, setelah hubungan politik kandas, keduanya mengaku sama-sama ditarget.

Biro Pers Sekretariat Presiden RI dan Istimewa
JOKOWI DAN PDIP - Kolase Foto: Mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat di Istana Merdeka, Jakarta pada 16 Desember 2021, dan logo partai yang membesarkan namanya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Setelah hubungan politik kandas, kini Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) dan mantan partai yang membesarkan namanya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) justru baru saja melontarkan klaim yang serupa. Yakni, sama-sama mengklaim menjadi target pelemahan politik. 

Namun, Jokowi tidak menyebut siapa sosok besar itu.

Menurutnya, sosok besar tersebut sudah diketahui publik secara umum.

“Kan saya sudah sampaikan feeling saya mengatakan ada agenda besar politik dalam tuduhan ijazah palsu maupun pemakzulan," kata Jokowi saat ditemui di kediamannya, Jumat (25/7/2025).

"Artinya memang ada orang besar ada yang mem-backup. Semua udah tahu lah,” tambahnya.

Tanggapan PDIP

Adapun PDIP pernah menanggapi pernyataan Jokowi yang menyebut adanya agenda politik besar di balik isu ijazah palsu dan desakan pemakzulan Gibran.

Politisi PDIP sekaligus Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Aria Bima menyarankan, agar Jokowi lebih memilih menyampaikan pemikiran-pemikiran strategis untuk bangsa daripada terlibat dalam narasi politik yang remeh.

"Beliau sebaiknya memberikan pencerahan terhadap bangsa ini, membawa semangat besar, bukan soal-soal seperti itu," ujar Aria Bima di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (15/7/2025).

Menurut Aria, narasi yang dibangun Jokowi seputar skenario politik justru hanya akan memperkeruh ruang publik.

Ia berharap Jokowi lebih menekankan pentingnya nilai-nilai kebangsaan, sebagaimana dilakukan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri.

"Politik ini penuh skenario. Tapi yang penting adalah kehendak baik dari masing-masing partai politik. Itu yang perlu dinarasikan," tegasnya.

Aria Bima menilai, sebagai tokoh yang pernah memimpin dua periode, Jokowi seharusnya menampilkan kepemimpinan moral yang membangun nilai dan kebangsaan, bukan malah terbawa arus spekulasi.

"Menurut saya, soal ijazah ini juga terlalu berlebihan. Masalah-masalah penting bangsa ini jadi tidak dibicarakan," tandasnya.

PDIP Klaim Ditarget Pelemahan pada Pemilu 2029

Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) PDIP, Ribka Tjiptaning, melontarkan bahwa ada pihak tertentu yang sengaja atau ingin melemahkan partainya.

Menurut kabar yang didengar Ribka, PDIP nanti ditarget cuma memperoleh tujuh persen suara pada Pemilihan Umum atau Pemilu 2029.

Adapun pada Pemilihan Legislatif atau Pileg 2024, PDIP menjadi pemegang suara terbanyak nasional dengan perolehan 16,72.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan