Minggu, 21 September 2025

Jokowi dan Kiprah Politiknya

Hubungan Sudah Kandas, Kini Jokowi dan PDIP Sama-sama Mengklaim Jadi Target Pelemahan Politik

Sepanjang kiprahnya di dunia politik, nama Jokowi tak lepas dari PDIP. Namun, setelah hubungan politik kandas, keduanya mengaku sama-sama ditarget.

Biro Pers Sekretariat Presiden RI dan Istimewa
JOKOWI DAN PDIP - Kolase Foto: Mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat di Istana Merdeka, Jakarta pada 16 Desember 2021, dan logo partai yang membesarkan namanya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Setelah hubungan politik kandas, kini Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) dan mantan partai yang membesarkan namanya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) justru baru saja melontarkan klaim yang serupa. Yakni, sama-sama mengklaim menjadi target pelemahan politik. 

PDIP disebut menjadi partai mayoritas di DPR, dengan 110 anggota dari komposisi total 580 anggota dewan.

Ribka menilai, pihak yang menarget suara PDIP kecil itu bertujuan agar partainya kalah.

“Maksudnya kan supaya PDIP ini tidak terjadi konsolidasi, supaya kecil, supaya kalah," ujar Ribka saat peringatan 29 tahun peristiwa Kudatuli di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Minggu (27/7/2025), dikutip dari Kompas.com.

"Saya denger lho mereka menarget kita (hanya dapat) 7 persen 2029. Salah hitung (lawan),” jelasnya.

Meski begitu, Ribka yakin, PDIP justru akan bangkit di tengah terpaan kabar burung tersebut.

Ribka menegaskan upaya menekan PDIP melalui berbagai bentuk intimidasi dan ketidakadilan, justru akan menjadi pemicu konsolidasi di tubuh partai tersebut.

“PDIP tuh justru kalau diginiin malah terjadi kebangkitan. Lihat aja, kalau kita diginiin terus, ini akan menggelembung ya," ujar Ribka.

"Massa PDIP tuh kayak gitu. Kalau kita diintimidasi, dicurangi, diabaikan, itu akan terus mengkonsolidasi. Jadi mereka tuh salah hitung lawan kita ini,” tambahnya.

Menurut Ribka, karakter PDIP adalah semakin ditekan, semakin solid.

Oleh karena itu, dia meyakini tekanan yang saat ini dirasakan partainya hanya akan memperkuat semangat perjuangan para kader.

“Bedanya PDIP tuh begitu. Semakin ditekan, semakin dia mengkonsolidasi. Salah hitung mereka,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Ribka juga menyinggung sejumlah pihak yang dulunya pernah berjuang bersama, tetapi kini dinilai telah berkompromi dengan kekuatan yang sebelumnya dianggap menindas.

“Kan di sana juga banyak teman-teman dulu, PRD-PRD. Ya kan dulu kita berjuang bersama lho, sama mereka. Perlu saya sebut satu-satu? Tapi, kan mereka bisa berkompromi dengan penculiknya. Kalau saya, nggak bisa kayak gitu. Ini kan sikap politik, biar beda,” pungkasnya.

Kemudian, Ribka juga sudah memberi jawaban saat ditanya soal sosok yang menarget PDIP.

Dalam jawabannya, Ribka enggan mengungkapkan siapa sosok yang menarget partainya itu, dan mengaku hanya untuk konsumsi internal.

“Enggak usahlah, ini untuk kami saja. Buat kami suatu cambuk untuk terus bergerak dan berjuang, ” ujar Ribka kepada Kompas.com, Selasa (29/7/2025).

(Tribunnews.com/Rizki A., Reza Deni) (TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin) (Kompas.com/Tria Sutrisna)

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Ketika Jokowi dan PDIP Kompak Mengaku Jadi Target Pelemahan Politik, Siapa Pelakunya?.

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan