Jokowi dan Kiprah Politiknya
Hubungan Sudah Kandas, Kini Jokowi dan PDIP Sama-sama Mengklaim Jadi Target Pelemahan Politik
Sepanjang kiprahnya di dunia politik, nama Jokowi tak lepas dari PDIP. Namun, setelah hubungan politik kandas, keduanya mengaku sama-sama ditarget.
Penulis:
Rizkianingtyas Tiarasari
Editor:
Wahyu Gilang Putranto
Malahan, ia memilih untuk memberikan dukungan kepada Prabowo Subianto yang berpasangan dengan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka yang resmi diumumkan pada 22 Oktober 2023.
Puncak keretakan hubungan antara Jokowi dan PDIP pun terjadi kala partai politik dengan ketua umum Megawati Sukarnoputri itu memecat Jokowi beserta sang putra dan menantu, Gibran dan Bobby Nasution pada Desember 2024.
Setelah relasi antara Jokowi dan PDIP kandas, kini keduanya sama-sama merasa dilemahkan posisi politiknya hingga merusak reputasi.
Akan tetapi, tidak terungkap secara pasti, siapa pihak yang dimaksud menargetkan Jokowi maupun PDIP.
Jokowi: Ada Agenda Besar Politik
Jokowi memberi tanggapan mengenai beberapa isu yang menerpanya setelah tak lagi menjabat sebagai Presiden RI.
Misalnya, tudingan ijazah S1 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) miliknya palsu dan pemakzulan Gibran Rakabuming Raka dari kursi Wakil Presiden RI.
Dalam tanggapannya, Jokowi mengaku memiliki feeling atau firasat bahwa ada agenda besar di balik kedua isu tersebut.
“Saya berperasaan memang kelihatannya ada agenda besar politik di balik isu ijazah palsu, pemakzulan,” kata Jokowi, saat ditemui di kediaman Sumber, Banjarsari, Solo, Senin (14/7/2025) lalu, dikutip dari TribunSolo.
Menurut Jokowi, agenda besar politik tersebut bertujuan untuk menjatuhkan reputasinya serta mengaburkan pencapaian yang ia raih selama dua periode menjabat presiden.
“Perasaan politik saya mengatakan ada agenda besar politik untuk menurunkan reputasi politik untuk men-downgrade,” jelasnya.
Meski begitu, Jokowi tetap tenang dan merasa biasa.
“Buat saya biasa-biasa saja. Termasuk itu (pemakzulan). Isu ijazah palsu, pemakzulan Mas Wapres saya kira ada agenda besar politik,” ujar Jokowi.
Soal tudingan ijazah palsu yang laporannya di Polda Metro Jaya sudah naik ke tahap penyidikan, Jokowi menyerahkannya kepada hukum yang berlaku.
“Ini kan dalam proses hukum. Saya baca kemarin sudah dalam proses penyidikan. Ya sudah serahkan kepada proses hukum yang ada. Kemudian nanti kita lihat di sidang yang ada di pengadilan seperti apa,” tuturnya.
Tak lama setelah pernyataan soal agenda besar politik, Jokowi melontarkan dugaan adanya orang besar yang menyokong upaya atau agenda penjatuhan integritas atau reputasi dirinya dan keluarga.
Sumber: TribunSolo.com
Jokowi
Joko Widodo
PDIP
Ribka Tjiptaning
Gibran Rakabuming Raka
Prabowo Subianto
Mahfud MD
Ganjar Pranowo
Jokowi dan Kiprah Politiknya
Jokowi Digadang Jadi Ketua Umum PSI, Apa Kata Kaesang? |
---|
Jokowi Beri Sinyal Pilih Gabung PSI daripada PPP, Pengamat Singgung soal Ajang Pembuktian |
---|
Jokowi Disebut Layak Jadi Nabi oleh Kader PSI, Guntur Romli PDIP: Pembodohan Politik |
---|
Respons Usul Sahroni ke Jokowi, Rampai Nusantara: SBY saat Ini Jabat Ketua Majelis Tinggi Demokrat |
---|
Kader PSI Klaim Jokowi Punya Kriteria Jadi Nabi, Pengamat Jhon Sitorus Nilai Itu Berlebihan |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.