Kongres PDIP
Prananda Rangkul Puan di Bali, PDIP Kirim Sinyal Anti-Faksi Jelang Kongres
Momen keakraban keluarga Megawati di Bimtek PDIP Bali jadi pesan politik kuat: tak ada faksi, hanya satu suara banteng.
Penulis:
Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor:
Acos Abdul Qodir
“PDI Perjuangan solid bukan sekadar slogan. Harmoni beliau berdua sebagai anak biologis dan ideologis Ibu Mega dan PDI Perjuangan,” ujarnya.
Megawati: Jangan Sampai Partai Ini Mengecil

Dalam pengarahan tertutup kepada lebih dari 3.200 anggota legislatif PDIP, Megawati menegaskan pentingnya menjaga kekuatan kolektif partai dan menjauhi kepentingan pribadi.
“Partai ini harus makin besar, jangan malah mengecil. Kita pernah dijajah 3,5 abad, apa kita mau dijajah lagi?” tegas Megawati.
Ia juga mengingatkan bahwa partai politik adalah tiang negara. Bila tiangnya rapuh, negara bisa runtuh.
Baca juga: Jimly Asshiddiqie: Putusan MK soal Pemilu Terpisah Bikin Prabowo Marah
Refleksi Politik: Simbol Kekeluargaan, Pesan Ideologis
Dalam politik, gestur sering kali berbicara lebih lantang dari pidato. Momen Prananda merangkul Puan bukan hanya menunjukkan kehangatan keluarga, tetapi juga menyampaikan pesan ideologis: PDIP tetap satu suara di bawah kepemimpinan Megawati.
Kongres mendatang bukan sekadar forum formal, tetapi titik krusial bagi arah PDIP: apakah tetap dipimpin Megawati, atau membuka jalan bagi regenerasi. Di tengah tekanan eksternal dan godaan pragmatisme politik, momen ini menjadi pengingat bahwa kekuatan PDIP terletak pada soliditas internal dan warisan ideologis Bung Karno.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.