Tunjangan DPR RI
DPR Ungkap Alasan Ogah Temui Pengunjuk Rasa saat Demo Kemarin
Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal menyampaikan alasan pihaknya tidak menemui massa aksi 'Bubarkan DPR' di depan Gedung DPR RI.
Penulis:
Rizki Sandi Saputra
Editor:
Dewi Agustina
"Penyampaian aspirasi itu kan ya, semua hak warga bangsa. Dalam kesempatan kemarin kita menerima beberapa usulan atau juga beberapa aspirasi. DPR terus melakukan evaluasi," kata Cucun.
Akan tetapi menurut dia, aspirasi yang disampaikan oleh publik itu harus murni merupakan masukan untuk anggota DPR RI.
Bukan malah aksi demonstrasi yang digelar untuk mengakomodasi kebutuhan atau kepentingan segelintir pihak.
"Tapi kami ingin, bagaimana pelaksanaan penyampaian pendapat di muka umum itu betul-betul ikuti dan supaya betul-betul bisa didengar," beber Cucun.
"Tidak ada hal-hal yang malah ini ditumpangi siapa, ini kepentingannya apa. Siapapun penyampaian aspirasi, penyampaian pendapat, tempatnya misalkan ya DPR didemo (ya silakan)," sambung dia.
Terkait dengan tuntutan dari publik, salah satunya meminta pembubaran DPR dan penolakan tunjangan yang mencapai ratusan juta rupiah, Cucun mengakui memang kerja mereka belum sempurna.
Oleh karenanya, atas segala aspirasi dan masukan dari masyarakat dalam demonstrasi kemarin akan menjadi bahan evaluasi di internal DPR RI.
"Memang kami belum bisa berbuat hal yang sempurna seperti apa yang diharapkan oleh publik ya, bekerja, misalkan kan sekarang publik ini menilainya seperti ini, publik ini menilainya seperti ini," kata dia.
"Jadi kita terus berjalan, apa yang kurang-kurang kita perbaiki semua. Mekanisme pembahasan undang-undang, mekanisme pengawasan, mekanisme terkait bagaimana penganggaran di sini. Terus kita lakukan perbaikan-perbaikan," tandas Cucun.
Demo Ricuh
Demo di depan Gedung DPR kemarin sempat diwarnai keributan.
Massa aksi yang sebelumnya bertahan di depan gerbang utama dipukul mundur aparat kepolisian hingga masuk ke ruas jalan tol Cawang-Grogol.
Laporan wartawan Tribunnews langsung dari lokasi sekira pukul 12.30 WIB, situasi memanas setelah massa dipukul mundur dari arah barat menuju timur oleh aparat.
Aparat kepolisian yang berjaga terus mendorong kerumunan massa aksi menggunakan kendaraan pengurai massa dan water cannon. Gas air mata turut ditembakkan.
Gas air mata merupakan senyawa kimia yang digunakan untuk mengendalikan kerumunan atau mengurai massa dengan cara mengiritasi mata, hidung, kulit, dan saluran pernapasan.
Massa aksi yang terdesak pun berlarian masuk ke ruas jalan tol di sekitar akses exit toll DPR.
Tunjangan DPR RI
Soal Demo di Gedung DPR, Pengamat: Harus Dimaknai sebagai Bagian dari Krisis Politik |
---|
Kritik Tajam pada Gaji dan Tunjangan DPR RI: Bandingkan Gaji Guru, 15 Provinsi UMP Under Rp3 Juta |
---|
Bima Arya Klarifikasi Soal Bendera PAN di Aksi 'Bubarkan DPR': Hanya Kebetulan, Bukan Dukungan |
---|
Imbas Demo di Gedung DPR, Jalur Lintas Tanah Abang-Palmerah Masih Belum Dapat Dilalui Malam Ini |
---|
Arus Lalu Lintas di Sekitar Gedung DPR Lumpuh, Warga Sulit Cari Transportasi Umum untuk Pulang |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.