Demo di Jakarta
Di Lantai Bursa, Airlangga, Direksi BEI hingga Jusuf Hamka Bacakan Al-Fatihah untuk Affan Kurniawan
Pengemudi ojek daring bernama Affan Kurniawan dilaporkan tewas setelah dilindas kendaraan taktis (rantis) milik satuan Brimob
Penulis:
Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan duka cita kepada para korban demonstrasi yang beberapa hari ke belakang sedang terjadi di sejumlah kota Indonesia.
"Saya selaku pribadi dan juga dari kementerian dan pasar modal menyampaikan duka cita mendalam bagi para korban dan keluarga yang terkena dampak dari dinamika sosial dan politik yang terjadi di akhir pekan yang lalu," katanya di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan, Senin (1/9/2025).
Secara khusus, ia mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya untuk keluarga almarhum yang tercatat sejauh ini.
Baca juga: Prabowo Perintahkan Percepat Proses Hukum 7 Oknum Brimob Penabrak Driver Ojol Affan Kurniawan
Ada Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online di Jakarta; Lalu tiga orang pegawai DPRD Makassar, yaitu Sarina Wati, Syaiful Akbar, dan Muhammad Akbar Basri.
Lalu terakhir ada Budi Haryadi yang merupakan anggota Satpol PP Kota Makassar.
"Untuk itu, marilah kita sama-sama mengheningkan cipta dan bagi yang beragama Islam mari kita bacakan Al-Fatihah," ujar Airlangga.

Pembacaan Al-Fatihah dilakukan Airlangga bersama para tamu dan awak media yang hadir di dalam main hall Bursa Efek Indonesia.
Lalu, doa juga diikuti oleh beberapa tokoh yang berdiri belakang Airlangga.
Antara lain ada Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi; Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman; dan ada juga seorang pengusaha yang perusahaannya melantai di bursa, yaitu Jusuf Hamka.
Airlangga mengatakan, peristiwa ini merupakan pukulan berat bagi Indonesia di tengah upaya membangun ekonomi yang kokoh dan berdaulat.
"Tentu bisa dipahami terdapat kekhawatiran dan serta ketidakpastian yang dirasakan oleh baik itu masyarakat dan juga investor dan pelaku pasar. Namun, kita harap masyarakat untuk menjaga suasana," ucap Airlangga.
Sebagai informasi, aksi unjuk rasa yang terjadi pada Jumat (29/8/2025) hingga Sabtu (30/8/2025) dini hari dipicu oleh insiden tragis yang terjadi pada Kamis (28/8/2025) di kawasan Jalan Penjernihan, Jakarta Pusat.
Seorang pengemudi ojek daring bernama Affan Kurniawan dilaporkan tewas setelah dilindas kendaraan taktis (rantis) milik satuan Brimob.
Peristiwa tersebut terekam dalam sebuah video amatir yang kemudian tersebar luas di media sosial.
Dalam waktu singkat, video itu memicu kemarahan di kalangan pengemudi ojek daring serta simpatisan masyarakat sipil.
Aksi ini meluas ke berbagai kantor, yakni Mako Brimob Kwitang, Mapolda Metro Jaya, Gedung DPR/MPR RI, dan beberapa daerah lainnya.
Terkini, Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian Negara Republik (Divpropam Polri) menetapkan 7 anggota Brimob melanggar kode etik dan ditahan pada sel khusus selama 20 hari.
Demo di Jakarta
Penampakan Rumah Eko Patrio Usai Dijarah: Langsung Dikunci Ganda dan Ada Tulisan 'Terima Kasih Eko' |
---|
Risiko Kesehatan yang Bisa Terjadi Jika Terpapar Gas Air Mata Kedaluwarsa |
---|
Usai Rumah Dijarah, Sri Mulyani Minta Maaf dan Ajak Jaga Indonesia dengan Tidak Menjarah |
---|
Disdik DKI Izinkan Siswa di Sekitar Lokasi Demo Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini, 1 September 2025 |
---|
MRT Jakarta Hari Ini Beroperasi Normal, Seluruh Stasiun Layani Penumpang |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.