Rabu, 3 September 2025

Demo di Jakarta

Ahmad Sahroni dan Jam Miliaran: Kisah Sopir Truk Mengejar Waktu hingga Koleksi Richard Mille

Jam Richard Mille Rp11,7 M milik Sahroni dijarah lalu dikembalikan bocah. Dari sopir truk ke simbol kemewahan politik Indonesia.

Editor: Glery Lazuardi
X
JAM MEWAH SAHRONI - Seorang bocah menjarah jam tangan Richard Mille seharga miliaran rupiah milik anggota DPR RI Ahmad Sahroni, Sabtu (30/8/2025). Begini nasib bocah tersebut sekarang. 

TRIBUNNEWS.COM - Politisi Ahmad Sahroni sedang menjadi bahan perbincangan.

Kali ini bukan soal rumah dijarah atau upaya Partai NasDem menonaktifkan ‘Crazy Rich Tanjung Priok’ dari keanggotaan di DPR RI periode 2024-2029.

Namun, mengenai Ahmad Sahroni dan Jam Miliaran. Kisah seorang yang dulu bekerja sebagai sopir truk hingga menjadi pria kaya yang mengoleksi Richard Mille yang nilainya ditaksir mencapai Rp11,7 miliar.

Belakangan, jam Richard Mille milik Sahroni menjadi perbincangan setelah seorang bocah melalui ibunya mengembalikan jam tersebut.

Video bocah tersebut, memamerkan hasil penjarahan jam tangan milik Ahmad Sahroni itu sempat viral di media sosial.

Kisah Sopir Truk Mengejar Waktu

Kisah masa kecil Ahmad Sahroni adalah potret perjuangan keras dari lorong sempit Tanjung Priok menuju panggung politik nasional.

Ia lahir pada 8 Agustus 1977 di Kebon Bawang, Jakarta Utara, dari keluarga sederhana ibunya berjualan nasi padang di pelabuhan.

Sejak SD dan SMP, Sahroni sudah bekerja demi membantu ekonomi keluarga.

Ia menjadi tukang semir sepatu, ojek payung, dan penjual kecil-kecilan di sekitar pelabuhan.

Nilai akademiknya saat SMP tergolong rendah, tapi bukan karena malas—melainkan karena harus sekolah sambil cari uang.

Memasuki usia remaja, Sahroni bekerja sebagai sopir truk kontainer di pelabuhan Tanjung Priok. Ia menyetir di bawah terik matahari, menghadapi kemacetan dan tekanan kerja, tapi tetap sabar dan tekun.

Dari pengalaman itu, ia mulai memahami dunia logistik dan bisnis BBM, yang kelak jadi pintu masuknya ke dunia usaha.

Bagi sopir truk, waktu dan jam bukan sekadar angka di dashboard, tetapi adalah penentu hidup, pengukur pendapatan, dan kadang bahkan penentu keselamatan.

Sopir truk sering dibayar berdasarkan ritme pengiriman, di mana semakin cepat sampai, semakin efisien.

Sehingga tidak jarang demi menghemat waktu mereka menempuh kendaraan secara cepat sehingga terkadang nyawa menjadi taruhan.

Belum lagi juka berkendaran pada malam hari di mana risiko kriminalitas dan kecelakaan meningkat. 

Keterlambatan bisa berarti potongan gaji, denda, atau kehilangan klien.

Mereka harus pandai mengatur waktu tidur, makan, dan berkendara agar tetap bugar.

Sopir truk hidup dalam ritme mesin dan jarak. Mereka tahu bahwa satu jam bisa berarti beda antara muatan diterima atau ditolak.

Pengalaman hidup ini menempa Sahroni hingga dia mampu mendirikan perusahaan sendiri dan menjadi salah satu penyuplai BBM terbesar di Tanjung Priok.

Julukan “Crazy Rich Tanjung Priok” lahir dari transformasi ini. Puncaknya adalah saat terpilih sebagai anggota DPR RI. 

Dia merupakan anggota DPR RI dua periode sejak tahun 2014 dari daerah pemilihan DKI Jakarta III. Ia menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR RI periode 2019–2024.

Mata masyarakat Indonesia terbelalak saat beredar video live aksi penjarahan di rumah Sahroni pada Sabtu 30 Agustus 2025.

Aksi penjarahan ini terjadi saat Sahroni dikabarkan berada di Singapura, menyusul pernyataannya yang menyebut rakyat sebagai “orang tolol sedunia.

Rumah mewah Ahmad Sahroni berada di Jalan Swasembada Timur XXII, Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara. 

Rumah mewah itu berada di gang sempit. Rumah tujuh lantai, berdiri di gang padat permukiman warga.  Dilengkapi kolam renang, garasi mobil listrik, dan interior mewah. Massa awalnya berunjuk rasa di depan rumah, lalu menjebol pagar dan masuk ke dalam

Lemparan batu dan benda keras merusak kaca dan fasad rumah

Polisi yang berjaga kalah jumlah dan tak mampu meredam massa

Beberapa barang sempat dipamerkan di media sosial oleh pelaku, termasuk jam mewah. 

Sejumlah video memperlihatkan harta kekayaan Sahroni.

Mulai dari jam tangan Richard Mille RM 40-01 McLaren Speedtail senilai Rp11,7 miliar, mobil listrik Lexus RX 450h+ Luxury seharga Rp1,87 miliar, tas Louis Vuitton, berangkas berisi uang, sertifikat tanah, ijazah, dan dokumen pribadi. Koleksi patung Iron Man senilai ratusan juta rupiah

Barang elektronik: kulkas, TV, drone, peralatan dapur, hingga pakaian dalam.

Koleksi Richard Mille

Salah satu yang menjadi sorotan adalah koleksi Richard Mille.

Jam tangan Richard Mille RM 40-01 McLaren Speedtail milik Ahmad Sahroni menjadi sorotan nasional setelah dijarah massa.

Nilainya ditaksir mencapai Rp11,7 miliar, menjadikannya salah satu arloji paling mahal yang pernah dimiliki pejabat publik di Indonesia.

Detail Jam Richard Mille Sahroni

Model 

RM 40-01 Automatic Tourbillon McLaren Speedtail

Harga

Sekitar US$695.000 atau Rp11,7 miliar

Kolaborasi

Dirancang bersama McLaren, terinspirasi dari hypercar Speedtail

Material

Titanium, Carbon TPT, dan komponen dari dunia balap F1 dan antariksa

Produksi

Hanya 106 unit di dunia, sama dengan jumlah mobil McLaren Speedtail yang dibuat

Jam ini sempat dibawa pulang oleh bocah 14 tahun yang ikut-ikutan dalam aksi penjarahan

Sang ibu, kaget melihat barang mewah itu, lalu mengembalikannya ke pihak Sahroni melalui RW setempat. Proses pengembalian dilakukan secara resmi dan disaksikan oleh perangkat kelurahan

Orang tua dari bocah tersebut, telah mengembalikan jam tangan milik Ahmad Sahroni kepada pihak Ketua RT dan RW.

"Proses pengembalian jam mewah Ahmad Sahroni yang bernilai 11 M yang sempat dijarah warga, dikembalikan melalui Bapak Imammudin dan didampingi Ketua RW dan RT," tulis keterangan unggahan itu, dikutip Tribunnews, Senin (1/92025).

Ibunda bocah itu mengaku telah memberi tahu anaknya bahwa jam tangan tersebut, adalah milik Ahmad Sahroni dan harus dikembalikan.

"Saya juga udah bilang sama dia, 'kak ini jam bukan hak kita, kita pulangin, tadi udah ketemu Pak R, Pak RW, ini memang bukan hak kita'," kata ibu tersebut.

Ia sendiri bingung bagaimana cara mengenakan jam tangan seharga Rp11,7 miliar itu.

"Saya waktu pegang jam ini aja saya bingung pakainya gimana ini, namanya juga orang susah," tuturnya.

Kisah Ahmad Sahroni dari sopir truk hingga koleksi Richard Mille ini memberikan gambaran transformasi perjalanan hidup manusia yang berubah seiring jalannya waktu. 


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Nasib Bocah Penjarah Jam Richard Mille Rp11,7 Miliar di Rumah Ahmad Sahroni, Barang Dikembalikan Ibu, 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan