Selasa, 2 September 2025

Demo di Jakarta

Prabowo Minta Kapolri Naikkan Pangkat Polisi Korban Demo Ricuh, ISSES: Siram Minyak di Bara Api

Menurut Bambang, penghargaan itu dirasa akan bisa membuat rasa luka bagi rakyat yang masih kecewa.

Tribunnews/Jeprima
AKSI UNJUK RASA - Aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta Selatan, Kamis (28/8/2025). Presiden meminta para petugas yang dirawat karena terluka dalam pengamanan unjukrasa mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menaikan pangkat bagi anggota polisi yang menjadi korban kerusuhan.

Langkah itu dinilai kurang tepat lantaran Prabowo berbicara hal itu di tengah rasa kekecewaan rakyat yang masih belum reda.

Baca juga: 43 Polisi Korban Demo Bakal Naik Pangkat dan Lanjut Sekolah, Prabowo: Mereka Sudah Bela Rakyat

"Kalau Kapolri mengiyakan, Ini malah beresiko jadi siraman minyak di bara api. Nggak jauh beda dengan anggota DPR yang berjoget mendapat kenaikan tunjangan," kata Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto kepada Tribunnews.com, Selasa (2/9/2025).

Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) adalah sebuah lembaga kajian independen di Indonesia yang fokus pada isu-isu pertahanan, keamanan, dan strategi nasional.

Lembaga ini didirikan oleh Khairul Fahmi, seorang analis pertahanan yang juga pernah aktif di dunia jurnalistik dan pendidikan militer.

Menurut Bambang, penghargaan itu dirasa akan bisa membuat rasa luka bagi rakyat yang masih kecewa.

"Penghargaan boleh saja diberikan pada mereka yang berjasa dan sudah berkorban, tetapi tidak “empan papan” tentunya tidak tepat, bahkan akan semakin membuat luka bagi yang masih kecewa," ucapnya.

Bahkan, kata Bambang, hal tersebut malah bisa menjadi bumerang bagi Kapolri jika memang permintaan itu dikabulkan.

"Presiden harusnya paham dan sensitif sekaligus paham psikologi sosial yg terjadi saat ini, bukan memberi buah simalakama bagi Kapolri," jelasnya.

Presiden Prabowo Subianto menjenguk aparat polisi yang terluka dalam pengamanan unjukrasa ricuh yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Presiden menjenguk para petugas di Rumah Sakit (RS) Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (1/9/2025).

Berdasarkan laporan kata Presiden, ada lebih 43 orang yang cidera akibat unjukrasa. Sebagian besar dari mereka sudah membaik dan pulang.

Presiden meminta para petugas yang dirawat karena terluka dalam pengamanan unjukrasa tersebut mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa.

"Saya sampaikan ke kapolri saya minta semua petugas dinaikkan pangkat luar biasa karena bertugas di lapangan, membela negara, membela rakyat, menghadapi kalau demonstran murni yang baik justru oleh aparat harus dilindungi," kata Prabowo.

Baca juga: Prabowo Naikkan Pangkat Polisi yang Terluka Saat Amankan Demo Ricuh: Mereka Membela Negara

Menurut Presiden, aparat kepolisian sudah berusaha keras menjaga keamanan dan ketertiban saat unjukrasa berlangsung. Meskipun kata Presiden ada kesalahan atau kekhilafan dalam menjalankan tugas sehingga ada pengemudi ojek online yang tewas.

"Ya kadang-kadang polisi kadang ada khilaf, sampai rakyat tidak berdosa korban dan polisi sudah tegas menindak anggotanya yang mungkin keliru," katanya.

Sebagai Kepala negara kata Presiden, ia mengucapkan terima kasih kepada Polri yang berjaga siang dan malam. Sebagai bentuk apresiasi selain kenaikan pangkat, para polisi yang terluka tersebut akan disekolah.

"Saya sebagai kepala negara saya ucapkan terimakasih saya perintahkan mereka naik pangkat masuk sekolah," pungkasnya.

 

 

 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan