Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI
Sindir Pernyataan Yusril soal Tersangka Demo Harus Gentle, Kuasa Hukum Delpedro: Bukan Main Tinju
Kuasa hukum Delpedro menyindir pernyataan Yusril agar para tersangka demo bersikap gentleman dalam menghadapi kasus hukum yang menjerat.
Penulis:
Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor:
Facundo Chrysnha Pradipha
Delpedro Disebut Tidak Pernah Diperiksa sebelum Jadi Tersangka
Pada Selasa lalu, Fian sempat mengatakan Delpedro tidak pernah dipanggil oleh Polda Metro Jaya sebelum ditetapkan menjadi tersangka dugaan penghasutan kepada anak di bawah umur agar bertindak anarkistis saat aksi demonstrasi.
Fian mengatakan Delpedro tiba-tiba langsung ditangkap pada Senin (1/9/2025) malam sekira pukul 22.30 WIB dan pada Selasa (2/9/2025), langsung ditetapkan menjadi tersangka.
"Kita nggak dijelaskan karena dari sisi prosedur tidak ada proses pemanggilan (Delpedro), pemeriksaan, tiba-tiba disatroni saja ke kantor kita (lalu ditangkap) dan ditetapkan menjadi tersangka," katanya.
Terkait penetapan tersangka, Fian mempertanyakan ke Polda Metro Jaya soal pihak yang dihasut oleh Delpedro.
Baca juga: Polda Metro Respons Seruan Bebaskan Delpedro Cs, Restorative Justice Masih Dipertimbangkan
Bahkan, sambungnya, hingga saat ini belum diketahui korban di bawah umur yang diduga dihasut oleh kliennya tersebut.
"Jadi kalau mau agak mendalam, siapa yang dihasut? Anak umur berapa? Mana korbannya? Ditunjukkan dong, ada proses (konfirmasi) silang terlebih dahulu dong. Proses itu tidak dilakukan bahkan (oleh Polda Metro Jaya)," kata Fian.
Ia mengatakan terkait penangkapan hingga penetapan tersangka terhadap Delpedro, polisi telah melanggar prosedur yang tertuang dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).
"Dari sisi prosedur menyalahi KUHAP. Tidak ada proses pemeriksaan awal, pemanggilan, bahkan tiba-tiba langsung ditangkap, dan ditetapkan menjadi tersangka," ujarnya.
Fian menambahkan penetapan tersangka terhadap Delpedro menjadi wujud kepolisian tengah berperan sebagai korban atau playing victim.
Dia menegaskan, sebenarnya polisilah yang melakukan penghasutan kepada masyarakat agar saat berdemonstrasi turut melakukan kerusuhan.
Bahkan, imbuh Fian, polisi turut menjadi biang jatuhnya korban jiwa saat aksi demonstrasi terjadi.
"Ini kalau kata anak Gen Z (polisi) playing victim. Seharusnya institusi yang kita lagi berdiri di sini, dia harus mengintrospeksi diri sendiri. Bahkan sejak dia melindas seseorang, merenggut (nyawa) tujuh atau delapan orang."
"Seharusnya mereka melakukan introspeksi ke dalam bukan menunjuk telunjuknya ke orang-orang atau bahkan organisasi yang sejak awal melakukan pengawasan publik, mengawasi kinerja pemerintahan," tuturnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Taufik Ismail)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.