BTN Tesso Nilo Ungkap Penyebab Kematian Anak Gajah Tari, Virus Mematikan Serang Organ Hati
Balai Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) mengumumkan hasil pemeriksaan laboratorium tentang penyebab kematian anak gajah Tari,
Penulis:
Rizkianingtyas Tiarasari
Editor:
Nanda Lusiana Saputri
Pihak BTN Tesso Nilo juga memastikan virus EEHV ini hanya menular antar-gajah, dan tidak terpengaruh oleh interaksi dengan manusia.
Pengumuman Hasil Pemeriksaan Laboratorium:
Dengan rasa duka yang mendalam, Balai Taman Nasional Tesso Nilo menyampaikan hasil pemeriksaan laboratorium terkait penyebab kematian anak gajah binaan kami, Kalistha Lestari (Tari).
Berdasarkan hasil uji laboratorium yang telah dilakukan oleh tim berwenang, Tari dinyatakan positif terinfeksi Elephant Endotheliotropic Herpes Viruses (EEHV). Pada kasus Tari, virus ini menyerang organ hati.
EEHV merupakan jenis virus herpes yang khusus menyerang gajah, terutama anak gajah. Penyakit ini dikenal mematikan karena perkembangannya sangat cepat dan sulit ditangani.
Penting untuk dipahami bersama, virus ini hanya menular antar gajah dan tidak ada pengaruh dari pengunjung maupun interaksi manusia.
Tim Elephants Flying Squad dan para mahout telah berupaya maksimal memberikan perawatan terbaik. Namun, takdir berkata lain. Kehilangan Tari menjadi duka besar bagi kami semua.
Kami mengucapkan terima kasih atas doa, perhatian, dan kepedulian teman-teman semua terhadap Tari. Semoga kepergian Tari menjadi pengingat pentingnya upaya bersama dalam menjaga dan melindungi satwa liar, khususnya gajah sumatra yang saat ini keberadaannya kian terancam.
Mari terus bersama menjaga kelestarian hutan dan satwa di dalamnya.
Hormat kami,
Balai Taman Nasional Tesso Nilo

Sekilas tentang EEHV
Dikutip dari artikel Mengenal Elephant Herpesvirus, Penting untuk Pelaku konservasi Gajah yang diunggah di situs unair.ac.id, Elephant endotheliotropic herpesviruses (EEHV), menjadi penyebab utama kematian mendadak anak gajah, terutama di dunia konservasi.
Tingkat kematian akibat virus ini mencapai 80 persen.
Hal ini disampaikan oleh dokter hewan senior sekaligus pakar konservasi gajah, Christopher Stremme DVM dalam Kuliah Umum “Elephant Herpesvirus”, Rabu (6/9/2023).
EEHV biasanya menyebabkan kematian mendadak pada anak gajah, dengan gejala yang sangat samar.
Sumber: TribunSolo.com
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Rabu, 10 September 2025, BMKG: Cerah Berawan Sepanjang Hari |
![]() |
---|
Indonesia Alami 2 Ribu Karhutla dalam 8 Bulan, Menhut Minta Manggala Agni Lebih Tangguh |
![]() |
---|
Mengenal Sosok Brigjen Jossy Kusumo: Komandan Lapangan yang Jadi Andalan di Bumi Lancang Kuning |
![]() |
---|
Kawasan Ekonomi Khusus Galang Batang Jadikan Bintan Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru |
![]() |
---|
Update Demo 4 Daerah di Sumatra: Aksi Mahasiswa di Riau Berjalan Damai, Massa Datangi DPRD Sumut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.