Rabu, 17 September 2025

BTN Tesso Nilo Ungkap Penyebab Kematian Anak Gajah Tari, Virus Mematikan Serang Organ Hati

Balai Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) mengumumkan hasil pemeriksaan laboratorium tentang penyebab kematian anak gajah Tari,

tntessonilo.ksdae.kehutanan.go.id
ANAK GAJAH SUMATERA - Dalam foto: Anak gajah Sumatera, Kalistha Lestari (Tari), ditemukan mati terbaring di camp Elephants Flying Squad SPTN Wilayah I Lubuk Kembang Bunga, BTN Tesso Nilo dengan kondisi perut sedikit menggembung pada Rabu (10/9/2025) pagi sekitar pukul 08.00 WIB. Balai Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) mengumumkan hasil pemeriksaan laboratorium tentang penyebab kematian anak gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) binaannya, Kalistha Lestari (Tari). 

Gejala yang perlu diperhatikan adalah nafsu makan menurun dan inkoordinasi gerakan.

Saat terinfeksi EEHV, anak gajah masih bisa terlihat normal dan sehat dari luar, padahal virusnya merusak pembuluh darah dan menyebabkan pendarahan atau hemoragi pada organ dalam, seperti jantung, lambung, hingga otak.

Anak gajah yang terkena virus EEHV juga akan mengalami kekurangan cairan di dalam saluran darah, dan ini menjadi penyebab utama kematiannya.

Hingga kini, belum ada vaksin yang efektif untuk EEHV, sehingga dalam upaya konservasi.

Sehingga, gajah pawang maupun tim veteriner perlu melakukan pengecekan kesehatan secara berkala.

Kronologi Tari Ditemukan Mati

Dikutip dari siaran pers yang diunggah di situs tntessonilo.ksdae.kehutanan.go.id, satu hari sebelum ditemukan mati atau pada Selasa (9/9/2025), kondisi Tari masih terlihat sehat. 

Pagi hari sekitar pukul 07.43 WIB, Tari tampak aktif, bermain seperti biasa, dengan nafsu makan normal, feses baik, serta tanpa tanda kelemasan.

Hanya intensitas menyusu yang sedikit berkurang. 

Kondisi sore hari sekitar pukul 17.00 WIB juga tetap stabil tanpa gejala sakit.

Namun, pada Rabu (10/9/2025), sekitar pukul 08.00 WIB, mahout yang bertugas mendapati Tari dalam keadaan berbaring tanpa gerakan dan segera dinyatakan mati.

Mahout kemudian menghubungi Dokter Hewan Teguh untuk melakukan pemeriksaan fisik.

Hasil pemeriksaan awal menunjukkan tidak adanya luka atau trauma pada tubuh, tetapi perut terlihat sedikit menggembung.

Untuk memastikan penyebab kematian, dokter melakukan tindakan nekropsi (bedah bangkai) dan mengambil sampel organ untuk pemeriksaan laboratorium.

Sampel tersebut dikirim ke Bogor untuk analisis lebih lanjut.

(Tribunnews.com/Rizki A.)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan