BTN Tesso Nilo Ungkap Penyebab Kematian Anak Gajah Tari, Virus Mematikan Serang Organ Hati
Balai Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) mengumumkan hasil pemeriksaan laboratorium tentang penyebab kematian anak gajah Tari,
Penulis:
Rizkianingtyas Tiarasari
Editor:
Nanda Lusiana Saputri
Gejala yang perlu diperhatikan adalah nafsu makan menurun dan inkoordinasi gerakan.
Saat terinfeksi EEHV, anak gajah masih bisa terlihat normal dan sehat dari luar, padahal virusnya merusak pembuluh darah dan menyebabkan pendarahan atau hemoragi pada organ dalam, seperti jantung, lambung, hingga otak.
Anak gajah yang terkena virus EEHV juga akan mengalami kekurangan cairan di dalam saluran darah, dan ini menjadi penyebab utama kematiannya.
Hingga kini, belum ada vaksin yang efektif untuk EEHV, sehingga dalam upaya konservasi.
Sehingga, gajah pawang maupun tim veteriner perlu melakukan pengecekan kesehatan secara berkala.
Kronologi Tari Ditemukan Mati
Dikutip dari siaran pers yang diunggah di situs tntessonilo.ksdae.kehutanan.go.id, satu hari sebelum ditemukan mati atau pada Selasa (9/9/2025), kondisi Tari masih terlihat sehat.
Pagi hari sekitar pukul 07.43 WIB, Tari tampak aktif, bermain seperti biasa, dengan nafsu makan normal, feses baik, serta tanpa tanda kelemasan.
Hanya intensitas menyusu yang sedikit berkurang.
Kondisi sore hari sekitar pukul 17.00 WIB juga tetap stabil tanpa gejala sakit.
Namun, pada Rabu (10/9/2025), sekitar pukul 08.00 WIB, mahout yang bertugas mendapati Tari dalam keadaan berbaring tanpa gerakan dan segera dinyatakan mati.
Mahout kemudian menghubungi Dokter Hewan Teguh untuk melakukan pemeriksaan fisik.
Hasil pemeriksaan awal menunjukkan tidak adanya luka atau trauma pada tubuh, tetapi perut terlihat sedikit menggembung.
Untuk memastikan penyebab kematian, dokter melakukan tindakan nekropsi (bedah bangkai) dan mengambil sampel organ untuk pemeriksaan laboratorium.
Sampel tersebut dikirim ke Bogor untuk analisis lebih lanjut.
(Tribunnews.com/Rizki A.)
Sumber: TribunSolo.com
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Rabu, 10 September 2025, BMKG: Cerah Berawan Sepanjang Hari |
![]() |
---|
Indonesia Alami 2 Ribu Karhutla dalam 8 Bulan, Menhut Minta Manggala Agni Lebih Tangguh |
![]() |
---|
Mengenal Sosok Brigjen Jossy Kusumo: Komandan Lapangan yang Jadi Andalan di Bumi Lancang Kuning |
![]() |
---|
Kawasan Ekonomi Khusus Galang Batang Jadikan Bintan Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru |
![]() |
---|
Update Demo 4 Daerah di Sumatra: Aksi Mahasiswa di Riau Berjalan Damai, Massa Datangi DPRD Sumut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.