Selasa, 28 Oktober 2025

5 Respons Bahlil soal Meme Dirinya: Terbiasa Dihina sejak Kecil hingga Maafkan Pembuat Meme

Bahlil Lahadalia menanggapi santai maraknya meme dan ejekan yang menyinggung dirinya di media sosial.

Penulis: Nuryanti
Editor: Drajat Sugiri
Tribunnews.com/ Igman Ibrahim
Bahlil - Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia seusai dipanggil Presiden Prabowo Subianto di Rumah Kertanegara IV, Jakarta pada Minggu (19/10/2025) sore. Bahlil Lahadalia menanggapi santai maraknya meme dan ejekan yang menyinggung dirinya di media sosial. 

Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, menanggapi santai maraknya meme dan ejekan yang menyinggung dirinya di media sosial.

Bahlil mengaku sudah terbiasa menerima hinaan sejak kecil.

“Saya jujur mengatakan begini ya, kalau meme ke pribadi saya, yang sudah mengarah ke pribadi, saya itu memang sudah biasa dihina sejak masih kecil."

"Karena saya kan bukan anak pejabat, saya kan anak orang dari kampung. Ibu saya kan memang hanya buruh cuci di rumah orang. Ayah saya buruh bangunan."

"Jadi hinaan itu terjadi sejak saya SD, masih kecil. Jadi menurut saya itu enggak apa-apalah,” ungkap Bahlil Lahadalia di Istana Negara, Jakarta, Jumat (24/10/2025).

2. Mengarah ke Rasis

Bahlil menyebut, kritik seharusnya diarahkan pada kebijakan, bukan pada fisik, ras, atau latar belakang pribadi seseorang.

Sehingga, ia menilai sebagian meme tentang dirinya yang beredar di media sosial sudah cenderung rasis.

Misalnya, meme hinaan terhadap tubuhnya yang kecil dan warna kulit badannya yang hitam.

Menurut Bahlil, hinaan terhadap pribadinya dan pelecehan berbasis ras tidak mencerminkan nilai-nilai kebangsaan.

“Sebenarnya kalau kritisi kebijakan itu enggak apa-apa. Tapi kalau sudah pribadi, sudah mengarah ke rasis, itu menurut saya enggak bagus lah,” jelasnya.

Menteri ESDM itu juga menyindir perilaku publik yang menilai seseorang dari penampilan fisiknya.

Baginya, orang yang berpenampilan menarik belum tentu memiliki kecerdasan pikiran. 

“Belum tentu orang ganteng itu cerdas pikirannya. Belum tentu orang yang tidak sempurna tubuhnya itu jelek pikirannya,” tambah Bahlil.

Baca juga: Bahlil: Kebijakan Impor BBM Tahun 2026 Berdasarkan Asas Keadilan dan Regulasi

BAHLIL GOLKAR - Ketua Umum Partai Golongan Karya atau Golkar, Bahlil Lahadalia, saat memberikan sambutan pada acara Tasyakuran HUT ke-61 Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (20/10/2025) malam.
BAHLIL GOLKAR - Ketua Umum Partai Golongan Karya atau Golkar, Bahlil Lahadalia, saat memberikan sambutan pada acara Tasyakuran HUT ke-61 Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (20/10/2025) malam. (Tribunnews.com/Fersianus Waku)

3. Kemuliaan Tak Ditentukan oleh Rupa

Bahlil mengatakan, ukuran kemuliaan seseorang tidak ditentukan oleh rupa.

Akan tetapi, kata dia, kemuliaan hanya bisa diukur oleh moral dan tindakan yang baik.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved