Kamis, 30 Oktober 2025

Menteri P2MI: Pemerintah Berupaya Pulangkan WNI asal Bogor yang Jadi Korban Eksploitasi di Kamboja

F menjadi korban eksploitasi hingga teror di Kamboja usai dirinya mengaku mendapat pekerjaan di Singapura yang ditawari oleh rekannya.

istimewa
PEMULANGAN WNI - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin memastikan, pihaknya bersama dengan Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu) bakal melakukan upaya pemulangan terhadap salah satu Warga Negara Indonesia (WNI) asal Bogor, berinisial F (26). 

Ringkasan Berita:
  • WNI berinisial F (26) asal Bogor diduga menjadi korban eksploitasi dan teror di Kamboja.
  • F awalnya mengaku mendapat tawaran pekerjaan di Singapura dari rekannya, namun berujung di Kamboja.
  • Pemerintah bersama Kemlu RI dan otoritas Kamboja sedang melakukan koordinasi pemulangan F ke Indonesia.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin memastikan, pihaknya bersama dengan Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu) bakal melakukan upaya pemulangan terhadap salah satu Warga Negara Indonesia (WNI) asal Bogor, berinisial F (26).

Diketahui, F menjadi korban eksploitasi hingga teror di Kamboja usai dirinya mengaku mendapat pekerjaan di Singapura yang ditawari oleh rekannya.

Kata Mukhtarudin, pemerintah akan bertanggungjawab kepada siapapun WNI yang mengalami masalah apalagi menjadi korban tindak kejahatan.

"Kami bersama-sama dengan kementerian luar negeri dan otoritas dari Kamboja, melakukan upaya-upaya dan koordinasi terkait dengan pemulangan mereka ke warga negara Indonesia yang bermasalah di Kamboja ke Indonesia," kata Mukhtarudin saat dihubungi Tribunnews, Minggu (26/10/2025).

"Jadi tetap kita fasilitasi, termasuk juga warga yang dari Bogor," sambung dia.

Mukhtarudin memastikan, saat ini F sudah berada di dalam pengawasan dan perlindungan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Phnom Penh, Kamboja.

"Sudah (dalam perlindungan KBRI)," singkat Muktarudin.

Hanya saja, Mukhtarudin menegaskan kalau keberangkatan F ke Kamboja diduga melalui jalur ilegal atau un-prosedural.

Sebab, pemerintah Indonesia tidak pernah menjalin kerjasama dengan Kamboja sebagai negara penempatan pekerja migran.

"Kita belum ada agreement dengan pemerintah Kamboja terkait pekerja migran Indonesia. Yang terjadi sekarang itu adalah keberangkatan yang mendiri dan adanya keberangkatan secara ilegal. Itu yang terjadi saat ini," ucapnya.

Meski begitu, pemerintah kata politikus Partai Golkar itu tetap memiliki tanggungjawab terhadap keselamatan warganya.

Sehingga, dirinya akan mengupayakan siapapun yang menjadi korban tindak pidana di negeri sahabat termasuk di Kamboja.

"Namun, bagaimanapun kalau terjadi warga negara Indonesia luar negeri yang menghadapi masalah, ya tentu sebagai pemerintah, negara juga hadir bersama, tentu di depan adalah kementerian luar negeri. Karena mereka yang punya otoritas sebagai perwakilan diplomatik kita di luar negeri," tandas dia.

Sebelumnya, Pria asal Bogor Jawa Barat (Jabar) berusia 26 tahun telah menjadi korban dari eksploitasi sindikat penipuan di Kamboja. 

Meski telah berada di bawah perlindungan KBRI Phnom Penh, para sindikat masih memberikan ancaman kepada korban.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved