Selasa, 11 November 2025

Pahlawan nasional

Momen Haru Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, Adik Kandung Cium Foto Marsinah

Marsinah dianugerahi gelar Pahlawan Nasional. Keluarga haru saat penghormatan di Istana Negara, Senin (10/11/2025).

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Glery Lazuardi
Igman Ibrahim
MARSINAH - Tangis keluarga pecah saat penghormatan Marsinah di Istana Negara. Aktivis buruh itu kini resmi jadi Pahlawan Nasional. 

“Saya mohon mulai sekarang, teman-teman tetaplah berjuang,” ucap Wijati.

Tangis keluarga pecah seiring lagu “Indonesia Raya” dan Mengheningkan Cipta diperdengarkan dalam ruangan. Para tamu undangan, termasuk jajaran menteri dan pimpinan lembaga, turut memberikan hormat di hadapan foto para tokoh yang dianugerahi gelar Pahlawan Nasional tahun ini.

Marsinah, aktivis buruh perempuan yang gugur pada 1993, dikenang karena perjuangannya dalam memperjuangkan hak-hak pekerja pabrik. Penetapannya sebagai Pahlawan Nasional disebut menjadi simbol penghargaan negara terhadap perjuangan gerakan pekerja dan demokrasi.

Sosok Marsinah

Marsinah adalah seorang aktivis buruh dan pekerja pabrik asal Indonesia yang menjadi simbol perjuangan hak-hak buruh di era Orde Baru.

Ia lahir pada 10 April 1969 di Desa Nglundo, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

Marsinah adalah anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Astin dan Sumini.

Kakak perempuannya bernama Marsini, dan adik perempuannya bernama Wijati.

Namun, ibu Marsinah meninggal dunia ketika ia berusia tiga tahun.

Saat masih kecil, Marsinah diasuh oleh nenek dan bibinya di kampung halaman.

Masa kecilnya diisi dengan belajar dan membantu keluarga.

Saat remaja, Marsinah dikenal sebagai anak yang rajin, pendiam, namun tegas dan memiliki pendirian kuat.

Setelah menamatkan pendidikan di SMA Muhammadiyah 1 Nganjuk, Marsinah tidak melanjutkan kuliah karena keterbatasan biaya.

Ia pun bekerja di pabrik plastik SKW di Kawasan Industri Rungkut.

Namun gajinya saat itu jauh dari cukup, sehingga ia harus mencari tambahan penghasilan dengan berjualan nasi bungkus.

Dikutip dari Kompas.com, Marsinah juga sempat bekerja di sebuah perusahaan pengemasan barang sebelum akhirnya pindah bekerja di pabrik arloji PT Catur Putra Surya (PT CPS) di Desa Siring, Kecamatan Porong, Sidoarjo pada 1990.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved