Gelar Pahlawan Nasional
Respon Jusuf Kalla Atas Pemberian Gelar Pahlawan Nasional ke Soeharto
Jusuf Kalla mengajak semua pihak menerima keputusan Presiden Prabowo Subianto memberikan gelar pahlawan nasional kepada Soeharto.
Ringkasan Berita:
- Jusuf Kalla menegaskan, semua pihak harus menerima keputusan Soeharto diberi gelar pahlawan nasional.
- Presiden Prabowo Subianto sudah menganugerahkan gelar pahlawan nasional tahun 2025 kepada 10 tokoh.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK) menanggapi pro kontra penetapan Presiden ke-2 RI Soeharto jadi pahlawan nasional.
Menurutnya, semua pihak harus menerima keputusan Soeharto diberi gelar pahlawan nasional.
"Kalau sudah diresmikan oleh presiden itu bukan lagi pro kontra, sebelumnya pro kontra," kata Jusuf Kalla di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (10/11/2025).
Dia menilai seseorang tak luput dari kesalahan, termasuk dalam kepemimpinan Soeharto selama kurang lebih 32 tahun.
"Kita harus menerima itu dengan kenyataan bahwa mungkin saja pak Harto ada sedikit kekurangan tapi lebih banyak jasanya kepada negara ini," ujarnya.
"Bahwa dia ada kekurangan ya semua orang ada kekuarangan, siapa sih yamg lebih sempurna kan tidak ada juga," imbuhnya.
Sebelumnya Presiden Prabowo Subianto menganugerahkan gelar pahlawan nasional tahun 2025 kepada 10 tokoh. Penganugerahan tersebut dilakukan di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/11/2025).
Penganugerahan ini dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 116/TK/Tahun 2025 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional.
"Marilah kita sejenak mengenang arwah dan jasa-jasa para pahlawan yang telah berkorban untuk kemerdekaan kedaulatan dan kehormatan bangsa Indonesia yang telah memberi segala-galanya agar kita bisa hidup merdeka dan kita bisa hidup dalam alam yang sejahtera," ujar Presiden saat mengheningkan cipta.
Kesepuluh tokoh yang diberikan gelar pahlawan nasional dalam rangka Hari Pahlawan Tahun 2025 tersebut adalah:
- Almarhum K.H. Abdurrahman Wahid (Bidang Perjuangan Politik dan Pendidikan Islam)
- Almarhum Jenderal Besar TNI H. M. Soeharto (Bidang Perjuangan Bersenjata dan Politik)
- Almarhumah Marsinah (Bidang Perjuangan Sosial dan Kemanusiaan)
- Almarhum Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja (Bidang Perjuangan Hukum dan Politik)
- Almarhumah Hajjah Rahmah El Yunusiyyah (Bidang Perjuangan Pendidikan Islam)
- Almarhum Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo (Bidang Perjuangan Bersenjata)
- Almarhum Sultan Muhammad Salahuddin (Bidang Perjuangan Pendidikan dan Diplomasi)
- Almarhum Syaikhona Muhammad Kholil (Bidang Perjuangan Pendidikan Islam)
- Almarhum Tuan Rondahaim Saragih (Bidang Perjuangan Bersenjata)
- Almarhum Zainal Abidin Syah (Bidang Perjuangan Politik dan Diplomasi)
Caption:
GELAR PAHLAWAN NASIONAL - Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK), di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (10/11/2025). Dia menanggapi pro kontra penetapan Presiden ke-2 RI Soeharto jadi pahlawan nasional. (Tribunnews.com/ Chaerul Umam)
Gelar Pahlawan Nasional
| Andi Arief dkk Tolak Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto |
|---|
| Tutut Tak Masalah soal Kontra Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Semua Perjuangannya untuk Rakyat |
|---|
| Kakak Marsinah Minta Pemerintah Hapus Outsourcing: Itu yang Diperjuangkan Adikku |
|---|
| Fadli Zon Ungkap Alasan Soeharto Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional |
|---|
| Prabowo Umumkan 10 Pahlawan Nasional, Fadli Zon Segera Buat Buku Khusus Pahlawan dari Masa ke Masa |
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.