Wakil Ketua Umum NasDem Minta Publik Legawa Terima Kenyataan Soeharto jadi Pahlawan Nasional 

Ringkasan Berita:

• Saan Mustopa meminta kepada publik legawa atas pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto
• Saan berharap pro-kontra terhadap penetapan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional disudahi 
• NasDem berpandangan pemberian gelar pahlawan terhadap 10 nama oleh Prabowo sudah tepat

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum DPP Partai NasDem Saan Mustopa meminta kepada publik agar menerima atau legawa dengan keputusan pemerintah yang menetapkan gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-2 RI Soeharto.

Legawa adalah sikap menerima dengan ikhlas, lapang dada, dan penuh ketenangan terhadap keadaan atau hasil yang terjadi, tanpa menyimpan rasa dendam atau penyesalan.

Baca juga: Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto, Mengenang Jasa ‘The Smiling General’

Saan berharap agar pro-kontra terhadap penetapan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional seharusnya disudahi usai adanya keputusan dari Presiden RI Prabowo Subianto.

"Jadi, sekali lagi terlepas dari pro-kon.tra, tentu ketika pemerintah sudah menetapkan ya kita semua harus legowo. Pro-kontra berarti sudah selesai dengan diambil putusan tadi," kata Saan saat ditemui awak media di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta, Selasa (11/11/2025).

NasDem juga kata Saan, berpandangan kalau pemberian gelar pahlawan terhadap 10 nama oleh Prabowo kemarin sudah tepat.

Sebab, keseluruhan nama yang mendapat gelar tersebut merupakan tokoh yang berpengaruh, termasuk Soeharto.

"Pemerintah dalam hal ini Presiden sudah menetapkan 10 orang menjadi pahlawan nasional. Termasuk di dalamnya Pak Soeharto, mantan presiden kita semua. Juga Gus Dur atau Abdurrahman Wahid, mantan presiden juga," beber dia.

Pemberian gelar pahlawan ini juga menurut Wakil Ketua DPR RI tersebut menjadi salah satu bentuk pengakuan negara atas perjuangan para pendahulu.

Tak hanya terhadap Soeharto, Saan juga menyoroti pemberian gelar pahlawan nasional untuk pejuang kesejahteraan buruh, Marsinah.

"Jadi sekali lagi untuk kami Partai NasDem mengucapkan selamat kepada mereka. Dan ini adalah bentuk pengakuan negara terhadap jasa-jasa dan perjuangan mereka semua," kata Saan.

"Misalnya Marsinah soal simbol perjuangan buruh dan buruh mendapatkan penghargaan dari negara," tukasnya.

Baca juga: Meski Banyak Pertentangan, Pengamat Nilai Kecil Kemungkinan Gelar Pahlawan Nasional Soeharto Dicabut

Diketahui, pemberian gelar Pahlawan Nasional itu diberikan Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/11/2025).

Sebanyak 10 tokoh yang dianugerahkan gelar Pahlawan Nasional berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 116/TK/Tahun 2025 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, berikut daftarnya:

1. Almarhum K.H. Abdurrahman Wahid (Bidang Perjuangan Politik dan Pendidikan Islam)
2. Almarhum Jenderal Besar TNI H. M. Soeharto (Bidang Perjuangan Bersenjata dan Politik)
3. Almarhumah Marsinah (Bidang Perjuangan Sosial dan Kemanusiaan)
4. Almarhum Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja (Bidang Perjuangan Hukum dan Politik)
5. Almarhumah Hajjah Rahmah El Yunusiyyah (Bidang Perjuangan Pendidikan Islam)
6. ⁠Almarhum Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo (Bidang Perjuangan Bersenjata)
7. Almarhum Sultan Muhammad Salahuddin (Bidang Perjuangan Pendidikan dan Diplomasi)
8. Almarhum Syaikhona Muhammad Kholil (Bidang Perjuangan Pendidikan Islam)
9. Almarhum Tuan Rondahaim Saragih (Bidang Perjuangan Bersenjata)
10. Almarhum Zainal Abidin Syah (Bidang Perjuangan Politik dan Diplomasi)