Kamis, 20 November 2025

Ada Radioaktif pada Produk Sepatu yang Diekspor, Ini Respons Wamenkes Benny dan Kepala BPOM

Wamenkes berharap semua pihak tidak khawatir berlebihan, karena risikonya baru nampak jika paparan radioaktifnya sangat besar

Editor: Erik S
Tribunnews.com/Rina Ayu
RADIOAKTIF- Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes RI) dr. Benjamin Paulus Octavianus dan Kepala BPOM RI Prof Taruna Ikrar saat ditemui di RSIJ Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis (13/11/2025), turut menanggapi adanya temuan soal sepatu yang diproduksi Indonesia dan diekspor ke Amerika Serikat (AS), yang terkontaminasi zat radioaktif Cesium-137 (Cs-137).  

Ringkasan Berita:
  • Sepatu yang diproduksi Indonesia dan diekspor ke AS terkontaminasi zat radioaktif Cesium-137 (Cs-137)
  • Wamenkes mengatakan hal itu terjadi karena pengolahan limbah kurang diawasi
  • Pengawasan terhadap potensi cemaran radioaktif terus diperkuat

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes RI) dr. Benjamin Paulus Octavianus dan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) Prof Taruna Ikrar turut menanggapi adanya temuan soal sepatu yang diproduksi Indonesia dan diekspor ke Amerika Serikat (AS), yang terkontaminasi zat radioaktif Cesium-137 (Cs-137).

Wamenkes Benny menegaskan, dengan kejadian ini pengawasan di tingkat pemerintah dan masyarakat menjadi penting.

“Makanya di negara maju, masalah limbah itu penting. Di Indonesia belum mengerti, jadi dibiarkan saja. Begitu ada temuan di udang, Amerika Serikat bilang nggak boleh kirim lagi, baru kita kaget. Di situlah pentingnya pengawasan,”  tutur Benjamin saat ditemui di RSIJ Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis (13/11/2025).

Baca juga: RI Lapor ke AS Soal Penanganan Udang dan Rempah yang Tercemar Zat Radioaktif Cs-137

Menurut dia, ciri khas negara maju adalah pengelolaan limbahnya yang sangat bagus karena maju memiliki standar tinggi dalam kebersihan dan kesehatan.

“(temuan ini) terjadi akibat dari limbah. Maka negara harus lebih waspada terhadap limbah-limbah. Semakin maju negara, biasanya pengelolaan limbahnya bagus, itu khas negara yang makin maju,” ujar dia.

Menyoal dampak kesehatan, ia berharap semua pihak tidak khawatir berlebihan, karena risikonya baru nampak jika paparan radioaktifnya sangat besar.

“Ayo bersama-sama mencerdaskan rakyat, bukan menakut-nakuti. Dampaknya ada, saat terpapar dalam jumlah besar. Bisa menyebabkan kanker pada puluhan tahun mendatang,” ungkap dokter spesialis paru ini.

Dari sisi Badan POM, Prof Taruna menegaskan, pengawasan terhadap potensi cemaran radioaktif terus diperkuat.

Tidak hanya terbatas pada produk rempah atau komoditas ekspor saja tetapi seluruh produk yang berpotensi tercemar.

Ia mengatakan, BPOM telah resmi ditetapkan oleh US FDA atau BPOM Amerika Serikat sebagai certified entity atau CE.

Baca juga: 9 Orang Pekerja Terpapar Zat Radioaktif Cs-137 Dirawat di RS, Kini Sudah Dipulangkan

Penetapan CE ini dimaksudkan untuk meningkatkan perlindungan kesehatan masyarakat melalui pendekatan regulasi keamanan pangan yang modern, preventif, dan berbasis risiko. Selain itu, CE diharapkan dapat menjaga akses pasar bagi produk Indonesia melalui peningkatan pengawasan sebelum pengiriman.

“Kalau bicara tentang Cesium-137, itu persoalan keamanan. Walaupun jumlahnya sedikit, bisa berdampak pada kesehatan, bahkan kesehatan jiwa,” tegasnya.

BPOM juga berkoordinasi dengan Badan Tenaga Nuklir dan BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), untuk mempersiapkan seluruh perangkat dan prosedur deteksi radioaktif yang diperlukan.

Sebelumnya, Ketua Bidang Diplomasi dan Komunikasi Satgas Penanganan Cs-137, Bara Krishna Hasibuan, menjelaskan bahwa terdapat dua kontainer berisi produk sepatu yang dikembalikan dari AS.

Produk tersebut berasal dari salah satu perusahaan alas kaki yang berlokasi di Cikande, Banten.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved