Rabu, 10 September 2025

Dalam 4 Tahun, Angka Stunting Berkurang 51 Persen Berkat Program yang Digagas Ganjar

Pada 2020 kasus stunting turun menjadi 14,5 persen, kemudian pada 2021 turun menjadi 12,8 persen, dan terakhir pada 2022 di angka 11,9 persen.

Editor: Content Writer
Dok. Pemprov Jateng
Menurut Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (ePPGBM), pada 2018 stunting di Jateng berada di angka 24,4 persen. Persentase tersebut terus menurun seiring berjalannya waktu dan pada 2022 kasus stunting turun menjadi 11,9 persen. 

Apresiasi terhadap upaya Pemprov Jateng dalam menurunkan angka stunting mendapat apresiasi dari Kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo. Ia mengapresiasi keseriusan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam menangani kasus stunting.

Program Ganjar dalam menangani stunting, kata Hasto, linier dengan upaya menekan stunting dan bisa dicontoh daerah lain. Hasto melaporkan, saat ini rapor Jawa Tengah terkait Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKBa), termasuk perkawinan dini, lebih rendah dibandingkan Jawa Barat dan Jawa Timur.

Hasto juga memuji Program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5NG). Program ini, terbukti berhasil mengurangi jumlah AKI di Jawa Tengah dan lebih rendah dibanding Jabar dan Jatim.

"Angka kematian bayinya juga bagus, 12 per seribu dan angka kematian balitanya juga Jawa Tengah ada 14 per seribu. Inilah prestasi Jawa Tengah, saya kira terasa bahwa jumlah yang meninggal juga menurun. Saya optimis mudah-mudahan pada 2023 akhir, kita doakan Jawa Tengah turun stunting dengan signifikan," ujar Hasto.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan