Selasa, 19 Agustus 2025

Peran AKP SW dan NY dalam Kasus Polisi Tipu Tukang Bubur di Cirebon Rp310 Juta, SW Jadi Perantara

Oknum polisi, AKP SW dan NY, menipu tukang bubur di Cirebon hingga Rp310 juta. Berikut peran mereka.

KOMPAS.com/Muhamad Syahri Romdhon
Tersangka kasus penipuan tukang bubur, NY (kiri). Wahidin, tukang bubur asal Cirebon, Jawa Barat, jadi korban penipuan (tengah). Ilustrasi polisi (kanan). Oknum polisi, AKP SW dan NY, menipu tukang bubur di Cirebon, Jawa Barat hingga Rp310 juta. Pelaku menjanjikan anak korban lolos Bintara Polri 2021. Berikut peran mereka. 

Lalu peran H, membuat laporan polisi di Polsek Mundu yang diduga dipalsukan.

Laporan palsu itu dibuat H atas perintah AKP SW untuk 'menenangkan' Wahidin agar tak merembet ke mana-mana.

"Jadi, ini semua (laporan polisi) adalah pemalsuan untuk ngadem-ngademin Wahidin, supaya Wahidin tidak ribut ke mana-mana, jadi dua tahun (kasus) Wahidin diabaikan," ungkap kuasa hukum Wahidin, Eka Suryaatmaja, Minggu (18/6/2023).

Buntut kasus penipuan ini, Wahidin bahkan harus menggadaikan rumahnya hingga mengalami kerugian sebanyak Rp310 juta.

Baca juga: Kisah Tukang Bubur Cirebon Tertipu Mantan Kapolsek, Ingin Anak Jadi Bintara Polisi, Rp 310 Juta Raib

Kronologi Kejadian

Tukang bubur Wahidin bersama tim pengacara dari Law Firm Harum NS dalam jumpa pers membeber kasus dugaan penipuan dirinya oleh oknum mantan Kapolsek AKP SW di Cirebon, Sabtu siang (17/6/2023). Wahidin (kedua dari kiri) mengaku ditipu Rp 310 juta demi bisa meloloskan anaknya jadi polisi.
Tukang bubur Wahidin bersama tim pengacara dari Law Firm Harum NS dalam jumpa pers membeber kasus dugaan penipuan dirinya oleh oknum mantan Kapolsek AKP SW di Cirebon, Sabtu siang (17/6/2023). Wahidin (kedua dari kiri) mengaku ditipu Rp 310 juta demi bisa meloloskan anaknya jadi polisi. (dok. Kompas.com)

Tukang bubur asal Cirebon, Wahidin, ditipu oknum polisi AKP SW yang merupakan tetangganya sendiri.

Hal ini bermula saat Wahidin dijanjikan oleh AKP SW bahwa anaknya akan diluluskan Bintara Polri 2021.

Masih dikutip dari Kompas.com, Wahidin diperkenalkan kepada sosok NY oleh AKP SW di Polsek Mundu.

NY sendiri kala itu bertugas di Bagian SDM Mabes Polri dan terlibat jaringan penipuan AKP SW.

Ketika bertemu di Polsek Mundu, AKP SW memerintahkan Wahidin agar menyerahkan uang kepada NY.

Setelahnya, Wahidin menerima bukti kuitansi pembayaran.

Selang beberapa jam, AKP SW menelepon Wahidin dan meminta agar menyetor uang lagi, yaitu sebesar Rp100 juta.

AKP SW meyakinkan Wahidin bahwa anaknya akan diterima sebagai polisi.

Tetapi, AKP SW juga mengklaim dirinya akan dimarahi dari Mabes Polri jika Wahidin tak melanjutkan pembayaran tersebut.

Lantaran merasa tertekan dan ingin mewujudkan cita-cita anaknya, Wahidin menggadaikan rumahnya untuk melanjutkan pembayaran.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan