Jumat, 12 September 2025

Pandu Siswa SMA Ditendang Polisi seusai Dituduh Pakai Narkoba, Keluarga: Fitnah, Ngerokok pun Tidak!

Keluarga korban tidak terima atas pernyataan polisi yang menyebut Pandu positif menggunakan narkoba. Mereka mengatakan hal tersebut adalah fitnah.

Instagram Pandu via Tribun Medan
SISWA SMA TEWAS - Foto Pandu Brata Siregar (18) siswa sekolah menengah atas (SMA) Swasta di Asahan yang diduga meninggal usai ditendang oleh Oknum Polisi merupakan siswa berprestasi. Sering juara lomba lari, dan bercita-cita sebagai tentara. Keluarga korban tidak terima atas pernyataan polisi yang menyebut Pandu positif menggunakan narkoba. Mereka mengatakan hal tersebut adalah fitnah. 

TRIBUNNEWS.COM - Siswa SMA di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut) bernama Pandu Brata Siregar (18) tewas seusai ditendang oleh polisi lantaran dituduh memakai narkoba.

Tuduhan terkait penggunaan narkoba tersebut sempat disampaikan oleh Kasi Humas Polres Asahan, Iptu Anwar Sanusi dalam rilis pers yang disampaikan pada Rabu (12/3/2025) lalu.

"Saat diamankan, Kanit Reskrim Polsek Simpang Empat curiga gerak-gerik yang bersangkutan, dan melakukan tes urine, dan ternyata positif," ungkapnya, dikutip dari Tribun Medan.

Namun, pihak keluarga korban tidak terima dengan pernyataan dari pihak Polres Asahan tersebut.

Kerabat korban yang enggan disebutkan namanya itu menganggap bahwa pernyataan tersebut adalah fitnah yang kejam.

Menurutnya, Pandu adalah sosok yang memiliki gaya hidup sehat.

"Fitnah, itu tidak benar. Karena saya setiap hari dengan korban. Saya tau persis kehidupan dia (korban). Jangankan sabu, Rokokpun tidak," katanya.

Dia mengatakan Pandu memiliki cita-cita untuk masuk menjadi anggota TNI. Sehingga, tuduhan bahwa korban memakai narkoba adalah fitnah.

"Dia ini mau masuk TNI. Dia juga bukan anak yang nakal, saya tau dia juga pelari, dia berprestasi. Terbukti, setiap dia ikuti lomba, dia selalu juara. Dimana dia narkobanya," tegasnya.

Baca juga: Kronologi Siswa SMA Tewas Diduga Ditendang Oknum Polisi di Asahan, Diamankan saat Nonton Lomba Lari

Terpisah, rekan Pandu yang menemani saat dilakukannya tes urine mengatakan bahwa hasil dari tes tersebut sempat dinyatakan negatif dan diulang sebanyak dua kali.

"Saya tau, dua kali dia ini di tes. Pertama negatif, kemudian yang kedua samar-samar. Kami keluar duduk didepan ruangan Kanit Intel, kemudian dia dipanggil masuk dan dinyatakan positif narkoba," tuturnya.

Senada dengan kerabat korban, rekan Pandu tersebut juga mengatakan bahwa almarhum memang tengah menyiapkan diri untuk mencoba seleksi masuk TNI apabila sudah lulus.

Kronologi Tewasnya Pandu

Menurut kerabat korban, kronologi tewasnya Pandu berawal ketika almarhum tengah menonton balap lari bersama rekannya.

Lalu, di saat yang bersamaan, lewatlah polisi di lokasi dengan mengendarai sepeda motor.

"Jadi awalnya dia ini nonton balap lari sama teman-temannya, di dekat PT Sintong. Kemudian, ada polisi dua sepeda motor ngejar bubarkan balap itu. Karena kewalahan, mereka satu sepeda motor tarik lima," tuturnya.

Kemudian, aksi kejar-kejaran pun terjadi antara polisi dan sepeda motor yang ditumpangi korban.

Namun, Pandu justru melompat dari sepeda motor dan mengaku ditendang sebanyak dua kali.

"Setelah dikejar, satu orang lompat kemudian lari. Lepas dari kejaran polisi. Saat korban yang lompat, terjatuh dan pengakuan korban saat itu langsung ditendang sebanyak dua kali," kata kerabat korban.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, Pandu disebut mengalami kebocoroan di lambung diduga akibat tendangan oleh polisi tersebut.

Sementara, menurut Kasi Humas Polres Asahan, Iptu Anwar Sanusi, mengungkapkan pihaknya tidak bisa memberikan rekaman CCTV saat melakukan penangkapan terhadap Pandu.

Dia hanya mengatakan bahwa Pandu diamankan dalam kondisi baik dan hal tersebut terekam kamera CCTV.

"Di TKP, karena itu pedesaan dan suasana gelap, kemungkinan CCTV tidak ada. Berdasarkan hasil keterangan sebelumnya, jarak antara mobil patroli petugas dan yang bersangkutan lompat dari sepeda motor ada 50 meter artinya tidak ada kontak fisik saat pengejaran," katanya.

Ketika ditanya terkait adanya luka dalam berdasarkan hasil rontgen, Sanusi mengatakan pihaknya belum melakukan penyelidikan lebih lanjut.

"Di media sosial ada saya lihat, tapi nanti kami juga akan mengecek langsung ke rumah sakit terkait itu. Dapat ga nanti pihak rumah sakit yang bisa menjelaskan kalau ada tindakan penganiayaan atau tindakan kekerasan lainnya akan kami lakukan pemeriksaan lebih lanjut," katanya.

Sebagian artikel telah tayang di Tribun Medan dengan judul "Kronologi Tewasnya Pandu Siswa SMA Ditendang Polisi Dituduh Pakai Narkoba, Keluarga Bantah: Fitnah!"

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Medan/Alif Al Qadri Harahap)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan