Sabtu, 23 Agustus 2025

Aksi Ojek Online

Dampak Driver Ojol Demo dan Matikan Aplikasi: Kesulitan Jemput Anak, Pemilik Warung Sepi Pembeli

Dampak off bid ternyata juga dirasakan oleh para pelaku warung makan di Bumi Projotamansari, Bantul

Editor: willy Widianto
Tribun Jogja/Christi Mahatma Wardhani
DAMPAK DEMO OJOL - Sebagian masyarakat Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta mengaku mengalami kerepotan untuk melakukan aktivitas akibat adanya aksi matikan aplikasi oleh para pengemudi ojek online (ojol) pada Selasa (20/5/2025). Padahal, keberadaan ojol dalam beberapa tahun terakhir ini, dinilai cukup membantu memudahkan masyarakat dan pelaku usaha untuk melakukan aktivitas. 

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Sebagian masyarakat Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta mengaku mengalami kerepotan untuk melakukan aktivitas akibat adanya aksi matikan aplikasi oleh para pengemudi ojek online (ojol) pada Selasa (20/5/2025).

Baca juga: Polisi Bantah Larang Demo Pengemudi Ojek Online di Depan Gedung Parlemen Senayan Jakarta

Padahal, keberadaan ojol dalam beberapa tahun terakhir ini, dinilai cukup membantu memudahkan masyarakat dan pelaku usaha untuk melakukan aktivitas.

"Biasanya, saya kan pakai jasa ojol ya untuk jemput anak sekolah. Karena, saya dan istri, kalau siang kerja, jadi nggak ada yang jemput anak pulang sekolah. Tapi, kalau pagi ya kadang yang antar gantian," kata Joko (38), karyawan swasta sekaligus warga Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta.

Ia mengaku sedih dengan adanya aksi tersebut. Namun, tidak bisa berbuat banyak, sehingga Joko memilih untuk izin sebentar dari penugasannya demi menjemput anaknya yang masih duduk di bangku SMP.

"Lah, karena ada aksi off bid gini, ya mau nggak mau ada yang ngalah untuk jemput anak saya. Mau gimana lagi. Mau minta tolong orang atau tetangga, ya nggak enak, karena mereka pasti sibuk juga," tuturnya.

Senada, Yatmi (49), salah karyawan perusahaan swasta sekaligus warga Kapanewon Bantul, DI Yogyakarta mengaku harus meminta bantuan kepada orang lain untuk mengantar dan menjemputnya bekerja.

Baca juga: DPR Minta Pemerintah Segera Turun Tangan Selesaikan Polemik Driver Ojol dan Perusahaan Aplikasi

"Saya kan nggak bisa naik motor. Terus, suami saya tu pernah kecelakaan, jadi agak trauma mau naik motor. Jadi, sudah sekitar tiga tahun lah saya pulang pergi naik ojol. Tapi, karena ada off bid, ya saya jadi terpaksa harus bonceng orang lain untuk berangkat dan pulang kerja," jelasnya.

Yatmi mengaku bahwa awalnya tidak tahu, jika hari ini ada aksi off bid. Sebab, dia tidak membaca berita dan tidak mendapatkan informasi. Pagi tadi, ia sempat membuka aplikasi ojol untuk memesan jasa ojol, namun tak kunjung menemukan driver online.

"Karena lama nunggu dan takut telat, akhirnya saya telepon teman buat bonceng. Kebetulan ada yang searah antara jalannya ke kantor. Ya sudah jadinya bonceng," ucap dia.

Dampak off bid ternyata juga dirasakan oleh para pelaku warung makan di Bumi Projotamansari. Seperti yang dirasakan oleh salah satu pemilik warung makan di Jalan Bantul, Kapanewon Bantul, Eko (53).

Baca juga: Menhub Kumpulkan Aplikator Ojek Online, Minta Klarifikasi soal Potongan Platform Lebihi 20 Persen

"Tempat saya ini biasanya yang beli pakai ​ojol. Gara-gara off bid, jadi ya agak sepi. Tapi, tadi ada kok yang akhirnya milih datang pakai motor ke warung saya untuk beli makan,"kata dia.

 

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul 'Efek Offbid, Warga dan Pelaku Usaha Warung Makan di Bantul Ngeluh Kerepotan Beraktivitas'

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan