Takut Lihat Video Dedi Mulyadi, Arkana Anak Ridwan Kamil Berlari Menjauh: Nggak Mau Lihat, Jangan!

TRIBUNNEWS.com - Momen lucu anak mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Arkana Aidan Misbach, takut melihat video Dedi Mulyadi, diunggah Atalia Praratya di Instagram, Senin (9/6/2025).

Dalam video itu, Atalia menunjukkan video Dedi Mulyadi sedang membahas anak-anak malas sekolah hingga tak menurut orang tua, akan dijemput lalu dibawa ke barak militer.

"Aku nggak mau, aku nggak mau lihat. Jangan!" kata Arkana sambil berlari takut, dikutip Tribunnews.com.

Terlihat bocah laki-laki itu berkali-kali menggelengkan kepalanya saat ditanya soal kebiasaannya, seperti yang disebutkan Dedi di dalam video.

"Arka suka jajan ya?" tanya suara seorang perempuan di video.

Menjawab pertanyaan itu, Arkana menggelengkan kepalanya.

Baca juga: Sosok Adhel Setiawan, Laporkan Dedi Mulyadi ke Bareskrim Polri soal Kebijakan Barak Militer

"Suka melawan orang tua nggak?" tanya perempuan itu lagi.

Arkana kembali menggelengkan kepalanya.

Sikap serupa juga dilakukan Arkana. Ia terus menggelengkan kepalanya saat ditanya perempuan tersebut.

"Susah bangun? Susah mandi? Susah makan?" tanya si perempuan.

Saat Dedi menyinggung anak-anak malas sekolah, lucunya Arkana justru mengangguk mengakui.

"Eh malas ke sekolah ya, Arka?"

"Iya," jawab Arkana polos.

Mengetahui jawaban jujur Arkana, reaksi tawa terdengar di dalam video.

Arkana pun ditanya apakah akan menurut kepada orang tua dan tak malas sekolah, dua kali ia menjawab iya.

"Nanti Pak Gubernur datang, Arka dijemput. Mau nurut?" tanya suara perempuan.

"Iya," kata Arkana mengangguk.

"Mau nurut ya? Mau?" Atalia menanyakan hal serupa.

"Iya," lagi-lagi Arkana menjawab mantap.

Dedi Mulyadi Dilaporkan ke Bareskrim

Sementara itu, terkait kebijakan barak militer yang diterapkannya, Dedi Mulyadi dilaporkan ke Bareskrim Polri pekan lalu.

Baca juga: Dinonaktifkan Dedi Mulyadi, Ini Sosok Kepala SMAN 9 Tamsel Kurniawati, Didemo gegara Dugaan Pungli

Sosok pelapor itu adalah seorang wali murid bernama Adhel Setiawan.

Adhel mengaku laporan itu ia ajukan terkait kebijakan anak-anak bermasalah dikirim ke barak militer.

Ia berpendapat, terkait kebijakan itu, Dedi telah melanggar Pasal 76 H UU Perlindangan Anak.

"Salah satu pasal yang kami masukkan itu di UU Perlindungan Anak di Pasal 76 H. Itu kan jelas-jelas melarang pelibatan anak-anak untuk kegiatan militer," jelasnya di Bareskrim Polri, Kamis (5/6/2025).

"Jadi Dedi Mulyadi ini kami anggap melaksanakan negara kekuasaan, bukan negara hukum. Semau-mau dia aja," imbuh Adhel.

Tak hanya ke Bareskrim Polri, Adhel sebelumnya juga telah melaporkan Dedi ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) pada 8 Mei 2025.

Menanggapi laporan itu, Dedi mengaku tak ambil pusing.

Ia menilai orang-orang yang melaporkan dirinya sebagai bentuk menacri perhatian.

Atas hal itu, ia meminta kepada publik maupun warga Jawa Barat, untuk tidak menanggapi menggunakan emosi.

Dedi juga mengaku memilih santai menanggapi dirinya dilaporkan.

"Saya sampaikan kepada semuanya, berbagai upaya yang diarahkan pada diri saya, baik kritik, saran, bully, nyinyir atau upaya mempidanakan diri saya, nggak usah ditanggapi dengan emosi," kata Dedi dalam video yang diunggah di Instagram, Sabtu (7/6/2025).

"Kita hadapi dengan rileks saja, mungkin mereka lagi mau mencari perhatian dan bagi saya meyakini apa yang dilakukan adalah upaya-upaya mencintai seluruh rakyat Jawa Barat dan mencintai generasi mudanya," imbuh dia.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Reynas Abdila)