Kamis, 6 November 2025

5 Populer Regional: Fakta Pilu Kematian Prada Lucky - Viral Mahasiswi UNS Pemegang KIP Dugem

Berita populer regional mulai dari fakta pilu di balik kematian Prada Lucky hingga viral mahasiswi UNS dugem.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Sri Juliati
Kolase: Pos-Kupang.com/Onong Boro, TribunSolo.com/Septiana Ayu Lestari, Muhammad Azzam/ Tribun Bekasi, dan Dok.UNS
BERITA POPULER REGIONAL - Berikut rangkuman berita populer regional selama 24 jam di Tribunnews.com. Mulai dari fakta pilu di balik kematian Prada Lucky Chepril hingga viral mahasiswi UNS dugem. 
Ringkasan Berita:
  • Populer regional ialah berita paling banyak dibaca selama 24 jam terakhir di Tribunnews.com
  • Dimulai terungkapnya fakta pilu di balik kematian Prada Lucky yang disiksa rekan-rekannya
  • Kemudian viralnya mahasiswi UNS pemegang KIP yang dugem di klub malam

TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional dimulai dari fakta pilu di balik kematian Prada Lucky Chepril Saputra Namo, yang bertugas di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Ia tewas setelah disiksa rekan-rekannya.

Para pelaku tega mencambuk hingga mengolesi alat vital korban dengan cabai karena dituduh lakukan penyimpangan.

Kemudian ada viralnya mahasiswi Universitas Sebelas Maret (UNS) berinisial TKS.

Mahasiswi pemegang Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) ini ketahuan tengah dugem.

KIP-K adalah kartu yang diberikan kepada siswa SMA/SMK sederajat yang hendak kuliah namun mempunyai keterbatasan ekonomi.

Berikut rangkuman berita populer regional selengkapnya selama 24 jam di Tribunnews.com:

1. Kematian Prada Lucky, Korban Dicambuk dan Alat Vitalnya Dioles Cabai

Prada Lucky Chepril Saputra Namo, personel Batalyon Yonif Teritorial Pembangunan/834 Wakanga Mere (Yonif TP/834/WM) Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), terungkap mendapat penyiksaan luar biasa dari seniornya.

Salah satunya dari atasannya yakni Letnan Dua Made Juni Arta Dana. Korban menerima hukuman cambukan dan di alat vitalnya dioleskan cabai.

Adapun hal itu terungkap dalam pembacaan dakwaan pada berkas perkara nomor 41-K/PM.III-15/AD/X/2025 dengan 17 terdakwa. 

Sidang dipimpin oleh Hakim Ketua Mayor Chk Subiyatno, dengan dua Hakim Anggota yakni Kapten Chk Dennis Carol Napitupulu,S.E.,S.H..M.M dan Kapten Chk Zainal Arifin Anang Yulianto,S.H.,M.H.I, Selasa (28/10/2025).

Dalam dakwaan yang dibacakan, Oditur Militer Kupang Letkol Chk Yusdiharto, S.H menjelaskan, kejadian ini berlangsung sejak Juni 2025. 

Kejadian ini bermula ketika dilakukan pemeriksaan handphone para prajurit TNI di Batalyon tersebut untuk mengantisipasi judi online. Pemeriksaan handphone pada Prada Lucky Namo (almarhum) dan Richard Bulan (saksi 1) menemukan adanya pesan chating yang mengindikasi adanya penyimpangan seksual. 

Para terdakwa mengetahui, bahwa Prada Lucky Namo dan Prada Richard Bulan sehari-hari bekerja di dapur dan menjadi bawahan para tersangka. 

Prada Lucky Namo terindikasi melakukan penyimpangan seksual. Kemudian terdakwa 1 melakukan pemeriksaan di ruang staf Intel didampingi Provost terdakwa 3. 

Dalam suasana itu, terdakwa melakukan penyiksaan karena jengkel akibat tindakan tersebut. 

"Mengambil selang kurang lebih 40 centimeter untuk cambuk, menampar wajah, dengan sandal jepit sebanyak satu kali," kata Oditur, Selasa (28/10/2025) di Pengadilan Militer Kupang. 

Baca selengkapnya.

2. Tingkah Pelaku Tabrak Lari di Sragen: Sempat Matikan HP, Tak Lapor meski Lintasi 2 Kantor Polisi

TABRAK LARI - Pelaku tabrak lari yang menewaskan 4 orang di Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen, saat dihadirkan di Mapolres Sragen, Selasa (28/10/2025). Berdasarkan keterangan pihak kepolisian, rasa takut membuat pelaku melarikan diri, padahal ia sempat melintasi dua kantor polisi berbeda.
TABRAK LARI - Pelaku tabrak lari yang menewaskan 4 orang di Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen, saat dihadirkan di Mapolres Sragen, Selasa (28/10/2025). Berdasarkan keterangan pihak kepolisian, rasa takut membuat pelaku melarikan diri, padahal ia sempat melintasi dua kantor polisi berbeda. (TribunSolo.com/Septiana Ayu Lestari)

Satu keluarga meninggal dunia dalam kecelakaan tragis di Jalan Gedongan–Pungsari, Desa Gedongan, Kecamatan Plupuh, Sragen, Jawa Tengah, Senin (27/10/2025) malam.

Satu keluarga yang terdiri dari empat orang ini menjadi korban tabrak lari mobil pikap.

Korban adalah SA (32), istrinya UY (29), serta dua anak mereka, AN (7) dan AS (5).

Sementara itu, R (38) selaku sopir tabrak lari yang sempat memilih kabur akhirnya berhasil ditangkap.

Berdasarkan keterangan pihak kepolisian, rasa takut membuat R melarikan diri, padahal ia sempat melintasi dua kantor polisi berbeda.

"Adapun setelah melewati 2 kantor polisi, tetapi kemudian tidak ada itikad untuk melaporkan peristiwa kecelakaan lalu lintas yang dialaminya, setelah itu menuju ke Solo," jelas Kasat Lantas Polres Sragen, Iptu Kukuh Tirto Satria Leksono, dilansir TribunSolo.com, Selasa (28/10/2025).

Bukan hanya melarikan diri, pelaku juga mematikan ponselnya setibanya di Solo.

"Setelah itu menuju ke Solo, kemudian mematikan HP-nya dengan maksud untuk menghilangkan jejak," sambung Kukuh.

Baca selengkapnya.

3. 'Tembak Saya, Tembak Saya', Pria Diduga Rusak 2 Pos Polisi itu pun Tewas Ditembak Polisi

ODGJ TEWAS DITEMBAK - Dua anggota polisi dari Satreskrim Polres OKU saat mendatangi rumah Padly diduga pengidap ODGJ yang terlibat perusakan pos polisi di Ramayana dan Aneka Rasa. Korban tewas ditembak di anggota polisi saat akan ditangkap, Selasa (28/10/2025).
ODGJ TEWAS DITEMBAK - Dua anggota polisi dari Satreskrim Polres OKU saat mendatangi rumah Padly diduga pengidap ODGJ yang terlibat perusakan pos polisi di Ramayana dan Aneka Rasa. Korban tewas ditembak di anggota polisi saat akan ditangkap, Selasa (28/10/2025). (Dokumen Warga)

Padly bin Indri Kalfi (29), warga Kelurahan Kemelak Bindung Langit, Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten OKU, Sumatra Selatan (Sumsel) tewas ditembak polisi, Selasa (28/10/2025).

Sebelum tewas, Fadly sempat 'menantang' polisi untuk menembaknya.

Padly diduga merusak dua pos polisi di depan Ramayana dan di samping Aneka Rasa pada malam sebelumnya.

Aksi itu terekam kamera CCTV dan ETLE, sehingga identitasnya berhasil diketahui.

Kapolres OKU AKBP Endro Aribowo mengatakan, tiga anggota Unit Satreskrim Polres OKU Aiptu DK, Bripka JF, dan Bripda AJ ditugaskan untuk mengamankan tersangka P (Padly).

Sekitar pukul 10.00 WIB, petugas mendatangi rumah Padly di Kelurahan Kemelak Bindung Langit.

Namun saat hendak diamankan, Padly dikabarkan tidak kooperatif dan malah melawan petugas.

Dari rekaman video amatir yang beredar di media sosial, terlihat Padly memegang batu dan selang air, sambil menantang petugas.

"Tembak saya! Tembak saya!” kata Fadly.

Baca selengkapnya.

4. Pelaku Buang Bayi di Karawang Sepasang Kekasih, Sebut Malu karena Punya Anak Sebelum Nikah

BAYI DIBUANG - (Kiri) Pelaku pembuangan bayi dilakban di Kecamatan Tirtamulya, Kabupaten Karawang, saat diborgol pada Selasa (28/10/2025) dan (kanan) ransel tempat ditemukannya bayi. Inilah motif dua sejoli di Karawang, Jawa Barat yang bunuh bayinya setelah dilahirkan. Ternyata malu karena hamil di luar nikah
BAYI DIBUANG - (Kiri) Pelaku pembuangan bayi dilakban di Kecamatan Tirtamulya, Kabupaten Karawang, saat diborgol pada Selasa (28/10/2025) dan (kanan) ransel tempat ditemukannya bayi. Inilah motif dua sejoli di Karawang, Jawa Barat yang bunuh bayinya setelah dilahirkan. Ternyata malu karena hamil di luar nikah (Muhammad Azzam/ Tribun Bekasi)

Seorang bayi ditemukan tewas di pinggir sawah di Kampung Kalen Kupu, Desa Bojongsari, Kecamatan Tirtamulya, Karawang, Jawa Barat, Sabtu (25/10/2025) malam.

Bayi tersebut ditemukan dalam kondisi mengenaskan.

Saat ditemukan, korban dalam keadaan tubuh yang sudah biru dan mulut yang dilakban.

"Benar, ada penemuan mayat bayi laki-laki di daerah Tirtamulya," kata Kasi Humas Polres Karawang, Ipda Cep Wildan.

Setelah dilakukan penyelidikan, pihak kepolisian berhasil mengamankan dua orang pelaku pembuang bayi tak berdosa tersebut.

Dua pelaku tersebut yakni seorang laki-laki berinisial MRB (20) dan perempuan berinisial RDL (21).

Mengutip TribunBekasi.com, Kapolres Karawang AKBP FIki Ardiansyah mengatakan bahwa kasus ini bermula dari laporan adanya jasad bayi di dalam ransel hitam.

Setelah melakukan penyelidikan dengan olah TKP dan pengumpulan keterangan saksi, dua orang berhasil diringkus.

"Hasilnya kami berhasil ungkap pelaku dan mengamankan dua orang MRB dan RDL," kata Fiki saat konferensi pers pada Selasa (28/10/2025).

Ia menuturkan, kedua orang tersebut ternyata bukan pasangan suami istri, melainkan pasangan kekasih.

Bayo malang tersebut dibunuh sesaat setelah dilahirkan oleh RDL di rumahnya.

Baca selengkapnya.

5. Mahasiswi UNS Pemegang KIP Ketahuan Dugem, Kartu Dicabut hingga Dilarang Terima Beasiswa

Seorang mahasiswi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Jawa Tengah pemegang Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) berinisial TKS ketahuan tengah dugem.

KIP-K adalah kartu yang diberikan kepada siswa SMA/SMK sederajat yang hendak kuliah namun mempunyai keterbatasan ekonimi.

Prioritas KIP-K adalah untuk keluarga miskin atau rentan miskin namun memiliki prestasi akademik yang cukup.

Pemegang KIP-K mendapatkan manfaat seperti kuliah gratis karena UKT atau SPP ditanggung negara dan uang saku bulanan.

Pihak UNS pun langsung melakukan investigasi terkait dengan mahasiswi berinisial TKS tersebut.

Dari hasil investigasi, pihak UNS membenarkan bahwa TKS ketahuan dugem padahal ia menerima KIP-K.

TKS tersebut ketahuan dugem setelah video dan fotonya viral di media sosial.

Video yang memperlihatkan TKS tengah dugem diunggah oleh sejumlah akun.

Salah satu akun yang mengunggahnya yakni akun Instagram @mediaevent_.

Agus Riewanto selaku Sekretaris UNS menuturkan, pihak kampus langsung memberikan sanksi kepada TKS.

Sanksi tersebut diberikan karena TKS dianggap melanggar peraturan mahasiswa.

Baca selengkapnya.

(Tribunnews.com)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved