Prada Lucky Namo Meninggal
Prada Lucky Namo Meminta Ampun Ketika Disiksa Seniornya, Korban Tetap Dicambuk
Pratu Ahmad Faisal mengatakan mendengar permintaan ampun ketika Prada Lucky disiksa para seniornya di ruang staf Intel.
Ringkasan Berita:
- Saksi mendengar Prada Lucky berteriak minta ampun ketika dicambuk
- Prada Lucky memakai kaos PDL, celana pendek hitam, dan jaket hitam
- Lettu Ahmad Faisal bertanya alasan Prada Lucky kabur
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG- Prajurit Satu (Pratu) Petrus Kanisius Wae, anggota provos Batalyon Yonif Teritorial Pembangunan/834 Wakanga Mere (Yonif TP/834/WM) Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengungkapkan kesaksian terkait kematian Prajurit Dua (Prada) Prada Lucky Namo.
Saat bersaksi di Pengadilan Militer III-15 Kupang, Pratu Ahmad Faisal mengatakan mendengar permintaan ampun ketika Prada Lucky disiksa para seniornya di ruang staf Intel.
"Izin, saya mendengar suara teriak, bilang 'ampun' dari almarhum, suara seperti dicambuk selang," ujar Pratu Petrus.
Baca juga: Eks Kabais TNI Soroti Dakwaan 9 Tahun Penganiaya Prada Lucky, Singgung Hukuman Seumur Hidup
Kesaksian ini menunjukkan bahwa meskipun korban berulang kali memohon ampun, seniornya diduga tetap melanjutkan aksi pencambukan.
Momen ini terlihat sangat mengharukan dan menegangkan selama persidangan berlangsung.
Keluarga Korban Padati Ruang Sidang
Ruang persidangan dipadati oleh keluarga almarhum yang hadir untuk menuntut keadilan. Mereka mengenakan kaus seragam berwarna putih bertuliskan 'Justice for Prada Lucky Namo'.
Sepanjang persidangan, perhatian tertuju pada ibunda almarhum Prada Lucky, yang terlihat menatap tajam ke arah terdakwa.
Terdakwa Letnan Satu (Lettu) Infanteri (Inf) Ahmad Faisal, duduk di samping penasehat hukumnya. Lettu Ahmad Faisal menjabat sebagai Komandan Kompi Senapan (Dankipan) A.
Ekspresi kesedihan bercampur ketegasan terpancar jelas dari raut wajah keluarga korban.
Sidang akan dilanjutkan dengan agenda pemeriksaan saksi lainnya.
Publik berharap kasus ini dapat diusut tuntas dan keadilan ditegakkan bagi almarhum Prada Lucky Namo.
Kronologis Interogasi
Lettu Ahmad Falsal diduga terlibat dalam proses interogasi terhadap almarhum Prada Lucky Namo sebelum korban dinyatakan meninggal dunia.
Dalam sidang, saksi 7 (Petrus) yang hadir memberikan keterangan mengenai situasi di ruang staf intel pada tanggal 28, usai almarhum ditemukan setelah dinyatakan melarikan diri dari kesatuan. Saksi menyebut bahwa almarhum dibawa oleh Thomas Awi dan Sertu Daniel ke ruang staf intel sekitar pukul 12.00 WITA.
Di dalam ruangan tersebut, saksi menyebut terdapat dirinya, Pratu Alan, seorang anggota intel, serta almarhum. Ruangan digambarkan kecil dan terbagi oleh sekat.
“Almarhum saat itu memakai kaos PDL, celana pendek hitam, dan jaket hitam. Resleting jaket hanya dibuka sebagian,” jelas saksi di hadapan majelis.
Baca juga: Urgensi Reformasi Peradilan Militer, Al Araf Singgung Kasus Kematian Prada Lucky
Menurut kesaksian, sebelum terdakwa tiba, tidak ada tindakan kekerasan yang saksi lihat. Interogasi hanya berupa pengambilan keterangan.
“Yang kami lihat hanya ditanya, tidak ada lain-lain,” ujarnya.
Saksi kemudian menyampaikan, terdakwa Lettu Ahmad Faisal, datang tak lama kemudian. Ia duduk di sisi sekat ruangan, sementara almarhum duduk di dekat meja kecil.
“Terdakwa hanya menanyakan alasan almarhum kabur,” kata saksi.
Saat ditanya mengenai jam kegiatan berlangsung, saksi beberapa kali menyatakan lupa. Namun ia memastikan bahwa interogasi tidak berlangsung hingga sore hari, serta ia meninggalkan ruangan kurang lebih satu jam setelah berada di sana.
Saksi juga menyebut sempat melihat Pratu Amir masuk ke ruangan setelah kehadiran terdakwa, namun tidak mengetahui apa yang dilakukan selanjutnya.
Majelis hakim dan oditur menekankan keterangan saksi berhubungan dengan kronologi penting sebelum kondisi almarhum memburuk hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia. Keterangan mengenai siapa saja yang berada dalam ruangan, posisi duduk, pakaian, hingga durasi interogasi dinilai relevan untuk mengungkap apakah terjadi kekerasan fisik dalam proses tersebut.
Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul Ngeri! Almarhum Prada Lucky Namo Sudah Meminta Ampun Berkali-kali, Seniornya Tetap Mencambuk
dan
Kronologi Interogasi di Ruang Staf Intel Terkuak Saat Sidang Kasus Kematian Prada Lucky Namo
Sumber: Pos Kupang
Prada Lucky Namo Meninggal
| Prada Richard Ingin Pindah dari Batalyon TP 834/Wakanga Mere: Saya Dipermalukan Sebagai Laki-laki |
|---|
| Sidang Kematian Prada Lucky: Prada Richard Mengaku Dipaksa Senior Berhubungan Intim dengan Korban |
|---|
| Sidang Kematian Prada Lucky, Saksi Sebut Korban Disiksa Setelah Dituding Berperilaku Menyimpang |
|---|
| Kematian Prada Lucky, Korban Dicambuk dan Alat Vitalnya Dioles Cabai |
|---|
| Tangis Mama Epy Hadiri Sidang Perdana Kasus Kematian Prada Lucky Namo, Peluk Foto Alamarhum Putranya |
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.