Penculikan Balita di Makassar
Sosok 4 Pelaku Penculikan Balita Bilqis: Sembilan Kali Transaksi Jual dan Beli Anak
Bilqis (4) diculik di Makassar, dijual lintas provinsi hingga Jambi. Polisi ungkap sindikat TPPO, 4 pelaku ditangkap.
Ringkasan Berita:
- Seorang balita, Bilqis Ramdhani (4), diculik saat bermain di taman Makassar dan dijual lintas provinsi
- Operasi penyelamatan dilakukan oleh tim gabungan Polsek Panakkukang dan Polrestabes Makassar, menempuh lebih dari 2.600 km
- Empat pelaku ditangkap: SY (penculik), NH (pembeli pertama), MA dan AS (penjual lanjutan di Jambi)
- MA dan AS mengaku telah 9 kali melakukan transaksi jual-beli anak
- Bilqis ditemukan di perkampungan adat terpencil setelah negosiasi intensif dengan pemangku adat.
TRIBUNNEWS.COM - Aparat kepolisian gabungan dari Polsek Panakkukang dan Polrestabes Makassar mengungkap kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Seorang bocah bernama Bilqis Ramdhani (4) diculik saat sedang bermain di Taman Pakui Sayang, Makassar, Sulawesi Selatan.
Dia luput dari pengawasan orangtua.
Operasi Penyelamatan dilakukan dari Makassar hingga ke Jambi yang menempuh jarak lebih dari 2.600 kilometer.
Baca juga: Kasus Bilqis Jadi Pelajaran, Brimob Polda Jambi Luncurkan Bus Sekolah Gratis untuk Lindungi Anak
Mereka yang terlibat dalam operasi penyelamatan, yaitu
- Iptu Dr Nasrullah (Kanit Reskrim Polsek Panakkukang)
- Ipda Supriyadi Gaffar (Kasubnit II Jatanras Polrestabes Makassar),
- Bripka Megawan Parante,
- dan Briptu Muh Arif.
Sebanyak empat orang pelaku kejahatan lintas provinsi itu ditangkap.
Mereka yaitu:
- SY (Sri Yuliana)
- NH (Nadia Hutri)
- MA (Meriana)
- AS (Adit Prayitno Saputra)
Baca juga: DRAMATIS Perjuangan 4 Polisi Jemput Bilqis di Perkampungan Adat Jambi, Negosiasi Alot, Butuh 2 Malam
Sosok 4 Pelaku Penculikan Balita Bilqis
SY (Sri Yuliana)
SY adalah seorang ibu rumah tangga asal Kecamatan Rappocini, Kota Makassar.
Dia merupakan pelaku pertama/penculik.
SY menculik Bilqis saat bermain di Taman Makassar.
SY adalah sosok yang pertama kali ditangkap polisi dan menjadi kunci pembuka jaringan ini.
NH (Nadia Hutri)
NH merupakan pembeli pertama.
Dia membeli korban dari SY senilai Rp 3 Juta melalui sistem Cash on Delivery (COD) di indekos pelaku pertama di Makassar.
NH beralamat di Kecamatan Kartasura, Kab. Sukoharjo, Jawa Tengah.
NH diduga sudah tiga kali melakukan transaksi serupa.
Keterlibatan NH yang berasal dari Jawa Tengah dan rekam jejaknya mengindikasikan adanya sindikat yang terorganisir dan bergerak lintas provinsi dalam modus operandi ini.
MA (Meriana) dan AS (Adit Prayitno Saputra)
Meriana merupakan Ibu rumah tangga yang berusia 42 tahun.
Dia terlibat dalam proses penjualan lanjutan di Jambi.
Adit merupakan seorang laki-laki berusia 36 tahun yang merupakan honorer.
Dia terlibat bersama MA dalam proses penjualan lanjutan.
Pasangan ini mengaku sudah 9 kali melakukan transaksi jual-beli anak.
Meskipun merupakan warga Merangin, kedua pelaku ini berhasil ditangkap di sebuah penginapan di Kabupaten Sungai Penuh, Jambi, setelah menjual Bilqis.
Penemuan fakta bahwa pasangan ini telah melakukan transaksi hingga sembilan kali menunjukkan betapa maraknya perdagangan anak dalam jaringan ini.
Saat ini, keempat pelaku telah ditahan untuk pemeriksaan lebih lanjut oleh pihak kepolisian guna membongkar tuntas akar sindikat dan kemungkinan pelaku lain yang terlibat dalam Tindak Pidana Perdagangan Orang ini.
Baca juga: Cerita Warga Suku Anak Dalam Jambi Soal Kondisi Balita Bilqis Saat Dibawa Penculik
Upaya Pengungkapan Perkara
Upaya pengungkapan perkara itu berawal pada saat ayah korban, Dwi Nurmas melaporkan kasus tersebut.
Begitu laporan ayah korban, Dwi Nurmas, diterima, tim di bawah komando Ipda Supriyadi Gaffar dan Iptu Nasrullah langsung bergerak.
Mereka memutar rekaman CCTV dan menganalisa jalur keluar masuk Bilqis dari Taman Pakui Sayang.
"Kami cari petunjuk-petunjuk anggota menyusuri CCTV di sekitar TKP dan menemukan bahwa betul ada seorang ibu-ibu yang membawa anak keluar," ujar Iptu Nasrullah.
Identitas pelaku, yang belakangan diketahui berinisial SY (Sri Yuliana), segera terlacak.
Setelah melakukan 'pengendapan' di sekitar lokasi kos barunya di Jl Abu Bakar Lambogo, pelaku utama penculikan itu berhasil diciduk.
"Dari situlah kita dapat anak pelaku. Dan dikembangkan di kos barunya di Jl Abu Bakar Lambogo," kenang Ipda Supriyadi Gaffar.
Dari mulut SY, terkuak bahwa Bilqis telah dijual ke seorang perempuan berinisial NH (Nadia Hutri, 29) asal Sukoharjo, Jawa Tengah.
Tanpa membuang waktu, pada Rabu (5/11/2025) pagi, tim Jatanras terbang ke Yogyakarta. Setelah berkoordinasi dengan Polda DIY, mereka melacak NH ke Solo.
Keesokan harinya, Kamis (6/11/2025), NH yang membeli Bilqis seharga Rp 3 juta berhasil dibekuk.
Namun, harapan kembali pupus. Bilqis sudah dijual lagi oleh NH ke tangan berikutnya: pasangan MA (Meriana, 42) dan AS (Adit Prayitno Saputra, 36) di Provinsi Jambi.
"Dengan segala upaya kami langsung berangkat ke Jambi," tambah Ipda Supriyadi.
Perjalanan tim ke Jambi Kota dilanjutkan dengan perjalanan darat yang melelahkan, menembus 12 jam ke Kerinci dan dilanjutkan 4 jam ke Merangin, Kabupaten Jambi, tempat MA dan AS terlacak.
Setelah sempat lolos dari razia, pasangan pelaku ini akhirnya ditangkap setelah Shalat Jumat.
Lagi-lagi, Bilqis tidak ditemukan bersama mereka.
MA dan AS ternyata telah menjual Bilqis ke penduduk di perkampungan adat terpencil dengan harga yang disebutkan mencapai Rp 60 juta.
Untuk masuk, tim harus menempuh jalan yang dikelilingi kawasan hutan.
Dibantu polisi setempat, Ipda Supriyadi dan Iptu Nasrullah berhadapan langsung dengan pemangku adat. Negosiasi yang penuh kehati-hatian harus dilakukan.
"Kami memohon bahwa anak itu tidak sama dengan kalian... Kami memberikan pengertian bahwa posisikan diri anda bagaimana kalau anak anda diculik," ujar Ipda Supriyadi, menggambarkan proses negosiasi yang alot dan memakan waktu dua malam satu hari.
Drama kian memuncak saat Bilqis diserahkan. Karena telah dirawat layaknya anak sendiri, Bilqis sempat meronta saat digendong polisi, mengira pengasuhnya adalah ayahnya.
Momen ini membuat Ipda Supriyadi, seorang ayah, tak kuasa menahan haru.
"Sedih lah, karena ini terkait anak-anak kami. Kami juga ini orang tua... Alhamdulillah dengan bantuan teman-teman semua kita bisa amankan," tutup Iptu Nasrullah.
Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com
Sumber: Tribun Jambi
Penculikan Balita di Makassar
| Kronologi Lengkap 4 Polisi Makassar dalam Misi Penyelamatan Bilqis hingga Penangkapan 4 Penculik |
|---|
| DRAMATIS Perjuangan 4 Polisi Jemput Bilqis di Perkampungan Adat Jambi, Negosiasi Alot, Butuh 2 Malam |
|---|
| Polisi Sebut Penculik Bilqis di Makassar Cari Korban Secara Random untuk Dapatkan Uang |
|---|
| Sosok Nadia Hutri, Warga Sukoharjo Komplotan Pelaku Penculikan Bilqis, Dikenal Tak Pernah Aneh-aneh |
|---|
| Modus Penculik Bilqis di Makassar: Ajak Anak Kandung Main dengan Korban Agar Mau Dibawa Pergi Pelaku |
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.