Jumat, 21 November 2025

Update Kondisi Pemuda Jabar Korban TPPO ke Kamboja, Kini Berada di KBRI Phnom Penh

Pemuda Jabar korban TPPO ke Kamboja akhirnya aman di KBRI Phnom Penh, proses pemulangan segera disiapkan.

Editor: Glery Lazuardi
kolase Youtube channel tv one news
KORBAN TPPO KAMBOJA: Seorang kiper muda asal Bandung bernama Rizki Nurfadhilah kena tipu jadi korban TPPO di Kamboja. Rizki mengaku dapat penyiksaan berat selama berbulan-bulan. 
Ringkasan Berita:
  • Rizki Nur Fadhilah (18), pemuda asal Jawa Barat korban TPPO ke Kamboja, kini berada di bawah perlindungan KBRI Phnom Penh. Informasi ini disampaikan Kasat Reskrim Polresta Bandung, Kompol Luthfi Olot Gigantara. 
  • Proses pemulangan ke Indonesia sedang disiapkan dengan koordinasi BP3MI dan Polda Jabar. 
  • Keluarga korban telah menerima kabar dan berharap Rizki segera kembali. 
  • Manajemen PSMS Medan menegaskan tidak pernah membuka seleksi pemain dan menyebut kabar tersebut hoaks
 

TRIBUNNEWS.COM - Rizki Nur Fadhilah (18), seorang pemuda asal Jawa Barat korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) ke Kamboja akhirnya berhasil diselamatkan.

Kini ia berada di bawah perlindungan KBRI Phnom Penh, setelah sebelumnya terjebak jaringan eksploitasi lintas negara.

Informasi itu disampaikan Kasat Reskrim Polresta Bandung, Kompol Luthfi Olot Gigantara.

KBRI adalah singkatan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia.

Salah satu fungsi utama KBRI adalah melindungi warga negara Indonesia (WNI) yang berada di luar negeri, termasuk memberikan bantuan hukum, pendampingan, dan perlindungan darurat.

TPPO, yaitu kejahatan berupa perekrutan, pengangkutan, penampungan, atau penerimaan seseorang dengan ancaman, kekerasan, penipuan, atau penyalahgunaan posisi rentan untuk tujuan eksploitasi.

"Tadi pagi, kami memperoleh informasi dari KBRI Kamboja bahwa korban Fadhil saat ini sudah berada di KBRI. Yang mana masih dilakukan pemeriksaan," ujarnya saat dikonfirmasi pada Rabu (19/11/2025).

Dengan adanya kabar tersebut, Luthfi menjelaskan, proses pemulangan Fadhil ke Indonesia saat ini sedang disiapkan. 

Pihak kepolisian juga melakukan koordinasi dengan intensif bersama Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Jawa Barat dan Polda Jawa Barat mengenai kasus ini.

"Saat ini akan melakukan proses pemulangan. Kami juga tetap berkoordinasi dengan semua pihak untuk melakukan koordinasi ke KBRI Kamboja terkait dengan proses pemulangan Fadhil," katanya.

Baca juga: Kiper Muda Bandung Rizki Nur Jadi Korban TPPO, PSMS Medan Bantah Buka Seleksi Pemain

Keluarga Sudah Menerima Laporan 

Hal serupa juga disampaikan pihak keluarga korban.

Nenek korban, Imas Siti Rohanah (52), mengaku pihaknya juga baru menerima informasi, sang cucu sudah berada di KBRI Kamboja.

Ia berharap pemulangan cucunya itu dapat segera terlaksana.

"Iya saya juga dapat kabar gitu (Fadhil sudah berada di KBRI). Insya Allah nunggu pemulangan," ucapnya.

Kronologi: Dijanjikan Kontrak, Berakhir Dibawa ke Kamboja

Berdasarkan keterangan keluarga, Rizki awalnya menerima tawaran melalui media sosial dari seorang kenalan di Facebook yang mengaku perwakilan manajemen klub asal Medan.

Pelaku menawarkan kontrak bermain bola selama satu tahun. Pada 26 Oktober, Rizki dijemput menggunakan travel, dibawa ke Jakarta, lalu diterbangkan ke Medan.

Namun, setibanya di sana, bukannya dibawa ke seleksi, Rizki justru dipindahkan ke Malaysia hingga akhirnya dibawa secara paksa ke Kamboja. Kasus ini kini ditangani pihak berwenang.

Baca juga: Kiper Muda Asal Bandung Jadi Korban TPPO di Kamboja: Polisi Periksa Saksi, Muncul Video Klarifikasi

PSMS Medan Beri Penjelasan

Manajemen PSMS Medan angkat suara terkait kasus dugaan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang menimpa remaja asal Bandung, Rizki Nur Fadhilah (18). 

Pemain muda berposisi kiper itu diduga dijebak dengan iming-iming seleksi pemain PSMS sebelum akhirnya dibawa sampai ke Kamboja.

Presiden Klub PSMS Medan, Fendi Jonathan, menegaskan pihaknya sama sekali tidak pernah membuka seleksi pemain sebagaimana narasi yang beredar di media sosial dan kemudian dikaitkan dengan hilangnya Rizki.

"Saya pastikan PSMS tidak pernah membuka seleksi pemain. Kabar yang beredar di media sosial bahwa kita membuka seleksi adalah HOAX," ujar Fendi dalam pernyataannya, dikutip Rabu (19/11/2025).

Fendi menyebut, manajemen PSMS merasa perlu meluruskan informasi ini karena nama klub ikut diseret dalam upaya penipuan yang mengarah pada dugaan TPPO.

Di sisi lain, Fendi menyampaikan rasa prihatin mendalam atas peristiwa yang menimpa Rizki.

"Kami pun berharap oknum yang mengatasnamakan PSMS Medan tersebut dapat segera tertangkap dan mengungkapkan fakta yang sebenar-benarnya sehingga Rizki dapat segera ditemukan dan dipulangkan dalam keadaan sehat," tegasnya.

"Kami turut prihatin atas musibah yang menimpa Rizki Nur Fadhilah. Semoga dapat berkumpul kembali dengan keluarganya seperti sedia kala," lanjutnya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved