Ancaman Polusi: Setelah Gumpalan Awan Hitam di Subang, Kini Muncul Debu Hitam di Bekasi
Dua daerah di Jawa Barat belakangan mengalami fenomena misterius: gumpalan awan hitam di Kabupaten Subang, debu hitam pekat di Kota Bekasi.
"Pernah juga dulu tapi lupa tahunnya, tapi waktu itu enggak lama, kalau ini lama, kalau dulu seminggu beres, yang ini sebulanan," jelas Eka.
Namun, ia tidak mengetahui asal kemunculan debu hitam yang menempel di rumah dan mobil. Menurut dia, debu muncul hampir setiap pagi dan malam.
Sementara itu, Aminah, Ketua RT 03/04 Pejuang, menerima banyak keluhan warga terkait batuk yang mereka alami.
"Iya (ada lapor), emang kayaknya rada sesak, terus nanya bagaimana ke saya. Ya, saya langsung melaporkan keluhan ke RW biar dilanjut ke lurah atau camat," ucapnya.
Aminah berharap pihak kelurahan maupun kecamatan segera menindaklanjuti agar debu hitam yang mengganggu tidak berlarut-larut.
"Pokoknya harapannya biar cepat hilang, terus puskesmas lakukan pemeriksaan, saat ini puskesmas belum turun," jelasnya.
Dikutip dari tayangan yang diunggah di kanal YouTube Fokus Indonesia, Rabu (19/11/2025) pagi, sampel debu hitam sudah diambil oleh pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi untuk diperiksa di laboratorium.
Sementara, petugas juga sudah mengambil sampel polusi atau debu dari tiga perusahaan di sekitar permukiman untuk komparasi.
Namun, Kepala DLH Kota Bekasi Kiswatiningsih menyebut, pihaknya belum bisa mengungkap perusahaan mana saja yang diambil sampel polusinya, karena masih menunggu hasil proses uji laboratorium.
"[perusahaan yang diperiksa] ada tiga, titik lokasi dengan perusahaan yang di sekitaran warga, tidak menyebutkan [nama perusahaan] karena masih menunggu proses hasil ujinya," kata Kiswatiningsih.
Terkini, DLH Kota Bekasi memeriksa perusahaan makanan terkait kemunculan debu hitam pekat yang bertebaran ini.
Menurut Kepala DLH Kota Bekasi Kiswatiningsih, terdapat masalah pada cerobong perusahaan makanan tersebut, sehingga kini operasionalnya harus dipantau.
"Sudah melakukan pengecekan ke salah satu perusahaan makanan tanggal 12 November 2025 dan yang bersangkutan mengakui terjadinya kondisi luar biasa pada cerobongnya, sehingga perusahaan dalam pengawasan dan pemantauan DLH," ucap Kiswatiningsih saat dikonfirmasi, Rabu, dilansir Kompas.com.
Selain itu, Kiswatiningsih memastikan pihaknya telah melakukan uji emisi di tiga lokasi, dan hasilnya akan keluar 14 hari ke depan.
"Kemudian melakukan uji emisi selama 24 jam pada tiga lokasi (warga dan dua usaha di sekitar lokasi) di tanggal 13 dan 14 November 2025. Hasil pengujian akan keluar setelah 14 hari," jelasnya.
| Prabowo Gelar Pertemuan dengan Dasco Bahasa Ekonomi Hingga Politik dan Keamanan |
|
|---|
| Ribuan Pelajar Histeris Sambut Kedatangan Presiden Prabowo ke SMPN 4 Bekasi |
|
|---|
| Profil Marsdya TNI Andyawan Martono, Putra Eks Bupati Bekasi Kini Jabat Panglima Kohanudnas |
|
|---|
| Polisi Bongkar Pemalsuan Sabun Cair Merek Ternama di Bekasi, Tetapkan Satu Tersangka |
|
|---|
| Aksi Begal Bersenjata di Bekasi Terekam CCTV, Incar Pekerja yang Berangkat Subuh |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tribunnews/foto/bank/originals/debu-hitam-awan-hitam-subang-dan-bekasi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.