Upaya Koperasi di Kota Jambi Respons Perubahan Ekonomi Lebih Gesit
Koperasi diharapkan mampu mengambil keputusan berbasis data serta meningkatkan daya saing di tengah dinamika ekonomi.
Ringkasan Berita:
- Koperasi di Kota Jambi didorong memperkuat manajerial agar mampu membuat keputusan berbasis data dan merespons perubahan ekonomi
- Pelatihan pengurus KDKMP digelar untuk mengatasi persoalan tata kelola, digitalisasi, dan arus kas
- Liana menekankan bahwa koperasi perlu membaca peluang usaha dan mengelola risiko secara profesional.
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI – Penguatan manajerial dan modernisasi tata kelola dinilai menjadi kunci agar koperasi mampu mengambil keputusan berbasis data serta meningkatkan daya saing di tengah dinamika ekonomi.
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, dan UKM Kota Jambi, Liana Andriani, menegaskan bahwa koperasi kini dituntut lebih modern, adaptif, dan profesional.
“Koperasi dituntut lebih modern agar dapat meningkatkan daya saing di pasar lokal,” katanya saat membuka pelatihan peningkatan kapasitas bagi 68 pengurus Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih (KDKMP) di Jambi belum lama ini.
Baca juga: MUI Dorong Pemerintah Bikin Koperasi Merah Putih Berbasis Syariah untuk Berdayakan Komunitas Muslim
Ia menambahkan, modernisasi tata kelola merupakan langkah penting agar koperasi mampu merespons perubahan ekonomi dengan lebih gesit.
“Pelatihan ini menjadi langkah awal menuju koperasi yang lebih efisien, transparan, dan kompetitif,” ujarnya.
Pelatihan tersebut digelar untuk menjawab persoalan mendasar yang selama ini menghambat efektivitas koperasi, mulai dari lemahnya manajemen internal, minimnya digitalisasi administrasi, hingga ketidakstabilan arus kas.
Liana menekankan bahwa koperasi perlu membaca peluang usaha dan mengelola risiko secara profesional.
“Acara ini diharapkan menjadi momentum penting bagi koperasi di Kota Jambi untuk mempercepat transformasi dan meningkatkan perannya dalam perekonomian daerah,” katanya.
Pada sesi terpisah, Koperasi Kana memaparkan program unggulan “Koperasi Manis” yang menawarkan pendanaan operasional Rp2 juta per bulan bagi setiap KDKMP peserta program.
“Distribusi produk dilakukan melalui konsinyasi tanpa uang muka, dengan potensi transaksi mencapai Rp200 juta per bulan per koperasi,” jelas perwakilan Koperasi Kana, Ello Harfandy.
Program tersebut bertujuan memperkuat jaringan distribusi bahan pangan—khususnya gula putih—serta menjaga kestabilan arus kas koperasi.
Liana menilai program itu sejalan dengan upaya pemerintah memperkuat distribusi pangan di tingkat desa. Kolaborasi tersebut dinilai dapat meningkatkan efisiensi pengelolaan produk dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.
Ia juga mengungkapkan bahwa Koperasi Kana akan diintegrasikan ke dalam program Walikota Jambi, Sembako Bahagia, yang menyasar 17.000 ASN dan mulai berjalan pada 2026.
“Ini langkah penting untuk memastikan distribusi pangan lebih efisien dan terjangkau, sekaligus memberdayakan koperasi lokal,” tegasnya.
(Eko Sutriyanto)
Sumber: Tribunnews.com
| Gadis di Jambi Diduga Dijual Tante ke Pria Hidung Belang, Korban Diancam dan Disiksa |
|
|---|
| Target GRE 80 Ribu Dinilai Tak Realistis, Fraksi Demokrat DPR Ingatkan Beban Koperasi Desa |
|
|---|
| Pembangunan Satu Koperasi Merah Putih Telan Biaya Rp 1,6 Miliar |
|
|---|
| Guru SMP di Merangin Jambi Dianiaya Penambang Ilegal, Siswa Lari Ketakutan |
|
|---|
| Pemerintah Perkuat Rantai Pasok Bahan Pangan di Koperasi Desa |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tribunnews/foto/bank/originals/Koperasi-di-Jambi-1-23112025.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.