Tribunners / Citizen Journalism
Pahlawan daripada Soeharto
Soeharto nyaris dapat dipastikan akan menjadi salah satu Pahlawan Nasional dari 40 tokoh yang tahun ini diusulkan pemerintah.
 
							Padahal, batas antara pahlawan dan pecundang hanyalah setipis kulit bawang. Tergantung dari sudut mana kita memandang. Sudah setipis kulit bawang, buram pula.
Mestinya ada semacam garis api yang menjadi batas antara era Orde Baru dan era Reformasi.
Ataukah memang era Reformasi sudah berkelindan dengan era Orde Baru?
Mungkin saja. Jika di era Orde Baru KKN tumbuh subur, dan oleh sebab itu Soeharto ditumbangkan, kini KKN di era Reformasi justru jauh lebih subur.
Banyak pula sosok-sosok yang dulu eksis di eksekutif dan legislatif di era Orde Baru, kini masih eksis di era Reformasi. Mereka tak malu-malu lagi menyebut diri sebagai bagian dari Orde Baru, bahkan loyalis Soeharto. Tak ada beban moral di sana.
Dus, jika nanti Soeharto dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional, berarti para mahasiswa yang gugur dalam gerakan Reformasi 1998 untuk menumbangkan rezim Orde Baru adalah pecundang. Benarkah demikian?
Jika transisi dari Orde Lama ke Orde Baru memakan tumbal 7 Pahlawan Revolusi, maka transisi dari Orde Baru ke era Reformasi memakan tumbal 4 mahasiswa Universitas Trisakti.
Empat mahasiswa Universitas Trisakti, Jakarta, yang meninggal pada peristiwa 12 Mei 1998, yang memicu pendudukan gedung DPR/MPR di Senayan, Jakarta dan kerusuhan di Jakarta dan sejumlah kota di Indonesia pada 13, 14 dan 15 Mei 1998, dan memaksa Soeharto lengser pada 21 Mei 1998, adalah Elang Mulia Lesmana, Heri Hertanto, Hafidin Royan, dan Hendriawan Sie.
Mereka tewas tertembak saat aksi demonstrasi menuntut reformasi.
Mereka belum ditetapkan sebagai Pahlawan Reformasi 1998, merujuk nomenklatur Pahlawan Revolusi 1965, sementara selangkah lagi Soeharto akan menjadi Pahlawan Nasional.
Ataukah 4 mahasiswa Universitas Trisakti itu tak akan pernah menjadi pahlawan, karena tak mungkin mereka akan bersanding dengan Soeharto sebagai sesama pahlawan?
Dia yang tumbang sebagai pecundang akhirnya ditetapkan menjadi pahlawan, semantara yang menang dan meninggal justru menjadi pecundang. Dunia sudah terbolak-balik.
	Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email redaksi@tribunnews.com
	
	
	 Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com. 
| Usulan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional Dikritik, Mensos: Manusia Ada Kekurangan dan Kelemahan |   | 
|---|
| Marsinah Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, YLBHI: Lebih Penting Pengungkapan Kasusnya |   | 
|---|
| KontraS: Soeharto Tidak Layak untuk Diberikan Gelar Pahlawan |   | 
|---|
| Politikus PDIP Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Reformasi 98 Jadi Tidak Bermakna |   | 
|---|
| Legislator PDIP Kritik Usulan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Aktivis 98 Nanti Dianggap Pengkhianat |   | 
|---|
 
							 
							 
			![[FULL] Ulah Israel Buat Gencatan Senjata Gaza Rapuh, Pakar Desak AS: Trump Harus Menekan Netanyahu](https://img.youtube.com/vi/BwX4ebwTZ84/mqdefault.jpg) 
				
			 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
	
						        	 
	
						        	 
	
						        	 
	
						        	 
	
						        	 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.