Tribunners / Citizen Journalism
Seputar Polri
Nyalakan Kembali Api Kejujuran: Transformasi Nilai Juang dan Kepeloporan Komjen Pol. Moehammad Jasin
Tulisan ini bukan sekadar refleksi pribadi, melainkan panggilan nurani seorang Bhayangkara yang telah melihat perjalanan panjang institusi kepolisian.
Saya berpesan:
“Bangunlah kepercayaan dengan kejujuran, bukan pencitraan. Jadilah komunikator yang memuliakan kebenaran, bukan yang memperhalus kebohongan.”
Nilai Spiritual Surat Yasin
Surat Yasin adalah refleksi spiritual yang relevan bagi setiap insan Polri.
Empat nilai utamanya adalah:
- Kejujuran (Ayat 2–3) – Rasul menyampaikan wahyu dengan kebenaran, tanpa manipulasi.
- Amanah (Ayat 12) – Setiap amal dicatat dan dipertanggungjawabkan, menegaskan pentingnya akuntabilitas publik.
- Keadilan (Ayat 36) – Keseimbangan adalah ciri keadilan Ilahi.
- Keteguhan (Ayat 60–61) – Larangan menyembah hawa nafsu adalah pesan moral tertinggi bagi pejabat publik.
Keempat nilai ini harus menjadi prinsip komunikasi Polri — agar setiap informasi yang keluar menjadi bagian dari dakwah nilai, bukan sekadar narasi formal.
Nilai Kepahlawan Komjen Pol. DR. H. Moehammad Jasin
Komjen Jasin adalah figur moral Polri.
Nilai perjuangan beliau mencerminkan kejujuran dan keberanian moral di atas kepentingan pribadi.
Beliau tidak mencari popularitas, tetapi menegakkan integritas.
Nilai kepahlawanan Jasin yang harus dihidupkan kembali meliputi:
- Keberanian moral dan fisik — berani berkata benar meskipun sendirian.
- Kejujuran dan integritas pribadi.
- Kerendahan hati dalam pelayanan.
- Disiplin dan dedikasi total.
- Kepeloporan visioner.
Tribrata dan Hilangnya Kata 'Kejujuran'
Tribrata 1954 memuat kata 'kejujuran', namun dalam versi 2002 kata itu hilang.
Hilangnya satu kata, sebenarnya mencabut akar nilai yang menjadi sumber kepercayaan publik.
Kejujuran bukan sekadar etika, tetapi fondasi eksistensi Polri.
“Satu kata yang hilang, sejuta makna yang pudar.”
Kehilangan kata 'jujur' berarti kehilangan arah moral. Oleh sebab itu, tugas kita adalah mengembalikan kejujuran bukan hanya dalam teks Tribrata, tetapi dalam perilaku nyata setiap anggota Polri.
Pilar Reformasi Polri 2005-2045
Reformasi Polri harus berbasis nilai dan berkelanjutan. Tiga pilar utama yang menjadi arah moral adalah:
- Moral Governance (Values for Value) – Segala keputusan harus berpihak pada nilai, bukan kepentingan.
- Ethical Leadership (Full Commitment No Conspiracy) – Pemimpin harus memegang komitmen tanpa permainan belakang.
- Spiritual Integrity (Integrity Defender) – Integritas sebagai ibadah, bukan strategi.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email redaksi@tribunnews.com
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Seputar Polri
| Anggota Polsek Petungkriyono dan Warga Gotong Royong Perbaiki Jembatan Utama yang Lapuk |
|---|
| Iptu Abu Bakar, Polisi di Bima yang Bangun Pesantren dari Gaji Sendiri Selama 22 Tahun |
|---|
| Ipda Puguh Agung, Polisi di Blora yang Dirikan SLB Negeri untuk Anak-anak Disabilitas |
|---|
| Kisah Ipda Sutrisno: Polisi dan Dalang yang Mengedukasi Lewat Wayang |
|---|
| Berbagi Sembako, Siswa SPN Polda Sulteng Tunjukkan Kepedulian pada Warga Kurang Mampu |
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.