Selasa, 28 Oktober 2025

Cegah Jadi Korban Kejahatan Siber, Perempuan Wajib Melek Digital 

Perkembangan ekosistem digital selain memberikan manfaat yang luar biasa, juga menjadi ancaman besar bagi pelaku usaha mikro perempuan.

Editor: Choirul Arifin
dok.
PEREMPUAN MELEK DIGITAL - Menteri Komunikasi dan Digital RI Meutya Hafid saat membuka "Festival Perempuan Berdaya dan Berkarya” di Jakarta. Program mengajak para pelaku usaha perempuan mengelola keuangan dengan lebih baik, sekaligus meningkatkan ketahanan bisnis mereka dengan kesadaran penuh akan potensi risiko kejahatan siber.  

Untuk mencegah dan mengatasi problem ini, perempuan sebagai garda terdepan keluarga harus membentengi orang-orang terdekat dari judi online ini.

"Karenanya, saya sangat mengapresiasi PUJAAN ini yang akan mampu memperkuat dan membekali perempuan dalam mengatasi ancaman-ancaman digital, terutama judi online,” ucap Meutya Hafid. 

Baca juga: Pemerintah Tawarkan Kerjasama Riset Antara Pelaku UMKM Perempuan dengan Peneliti 

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi di acara yang sama, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam memperkuat literasi digital dan keuangan bagi perempuan wirausaha di Indonesia.

“Perempuan memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi bangsa. Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen yang dicanangkan Pemerintah, kita perlu membuka sumber-sumber pertumbuhan baru dari daerah dan UMKM," ungkap Friderica.

"Karena itu, literasi dan inklusi keuangan bagi perempuan harus diperkuat, dan yang terpenting semua pihak perlu bersinergi dan berkolaborasi untuk mewujudkannya,” imbuhnya.

Friderica mengingatkan pentingnya kehati-hatian dalam menggunakan layanan keuangan digital.

Ia menekankan agar masyarakat, terutama perempuan pelaku UMKM, selalu berpegang pada prinsip 2L (legal dan logis), yaitu memastikan legalitas lembaga jasa keuangan melalui kanal resmi OJK dan berpikir rasional terhadap setiap penawaran yang tidak masuk akal.

Yenny Wahid juga menyampaikan pesan inspiratif tentang makna pemberdayaan dalam konteks era digital.

“Menjadi jagoan bukan hanya tentang siapa yang paling kuat atau paling cepat, tapi tentang siapa yang terus berusaha, yang mau belajar, dan yang tidak berhenti berbuat baik untuk orang lain,” ucap Yenny.

Melalui program PUJAAN, pihaknya berupayamenciptakan komunitas perempuan yang saling mendukung, bukan saling bersaing, sekaligus menjadi tulang punggung ekonomi dan ketahanan keluarga dan benteng pelindung keluarga dari kejahatan siber serta judi online.

Karena ketika satu perempuan tumbuh, seluruh komunitas ikut maju. Hal ini akan berdampak baik pada perekonomian, khususnya kesejahteraan keluarga-keluarga di Indonesia.

Laporan Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Sebagian artikel ini dikutip dari Kontan

Sumber: Kontan
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved