Alasan Keamanan, KPU Pertimbangkan Penetapan Kepala Daerah Terpilih Puncak Jaya Diadakan di Jakarta

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Mochammad Afifuddin, mengungkapkan bahwa penetapan pasangan calon (paslon) terpilih dalam Pilkada Kabupaten Puncak Jaya, Papua, berpotensi digelar di Jakarta. 

Keputusan tersebut tengah dipertimbangkan menyusul situasi keamanan di wilayah tersebut yang dinilai belum kondusif.

Hal itu ia sampaikan dalam rapat kerja bersama Komisi II DPR RI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/5/2025),  

Afif mengungkapkan ihwal hingga saat ini sejumlah anggota KPU di Puncak Jaya belum bisa kembali ke rumah masing-masing.

Bahkan beberapa diantaranya disebut mengalami kehilangan tempat tinggal akibat aksi pembakaran oleh massa.

"Saya sampaikan di forum ini, sampai hari ini anggota KPU kami yang di Puncak Jaya belum pulang. Kalau menurut ketua yang saya tanya, sebagian rumahnya dibakar. Tentu perlu untuk dicek," ujarnya.

Menurut Afif, KPU RI saat ini masih menindaklanjuti putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait hasil Pilkada Puncak Jaya.

Ia menegaskan bahwa pengambilalihan rekapitulasi suara oleh KPU RI dilakukan atas perintah MK.

"Kami diminta mengambil alih rekap, bukan KPU provinsi, bukan KPU kabupaten. Ini keistimewaan yang dikecualikan oleh putusan MK," ujar Afif.

Dengan mempertimbangkan aspek keamanan dan arahan MK, Afif menyebut kemungkinan penetapan paslon terpilih dilakukan di Jakarta.

“Maka kami sedang berpikir untuk penetapan pasca putusan MK yang harus dilakukan dalam waktu tiga hari, dengan pertimbangan keamanan, bisa saja dilakukan di Jakarta,” tutupnya.