Selasa, 30 September 2025

Ibadah Haji 2025

Momen Pertemuan dengan Mbah Sumbuk, Jemaah Haji Tertua, Tanya Lemet & Beras saat Tiba di Jeddah

Mbah Sumbuk sempat 'diamankan' oleh tim kesehatan karena kondisinya sempat drop saat perjalanan dari tanah air menuju Jeddah.

Penulis: Dewi Agustina
Tribunnews.com/Dewi Agustina
JEMAAH HAJI TERTUA - Mbah Sumbuk, jemaah haji tertua tahun 2025 yang tergabung dalam Kloter JKS 33 saat menginjakkan kaki di Bandara King Abdul Aziz Jeddah, Minggu (18/5/2025) pagi Waktu Arab Saudi (WAS). 

Mbah Sumbuk, perempuan lebih dari seabad itu nampak tenang saat kursi rodanya didorong oleh PPIH atau Petugas Haji.

Karena tak bisa berbicara Bahasa Indonesia, salah satu Tim MCH, Warijan dengan suka rela menghampiri Mbah Sumsuk dan menjadi penerjemah sekaligus mewancarainya.

"Alhamdulilah wes tekan kene (alhamdulillah sudah sampai sini)," kata Mbah Sumbuk.

Melihat Warijan yang menghampirinya, Mbah Sumbuk lalu bertanya:  "Kowe wong Kebumen, Le? (kamu orang Kebumen nak?)," tanya Mbah Sumbuk.

"Inggih, Mbah. Nyong asli Kebumen (Iya Mbah, saya asli Kebumen)," jawab Warijan dengan wajah ceria.

Baca juga: Jemaah Haji Gelombang 2 Disambut Hangat di Makkah, Dapat Al-Qur’an, Diminta Istirahat Sebelum Umrah

"Ngendi lemete, Le? Kowe ngerti ora, ana lemet ora neng kene? (mana lemetnya Nak? Kamu tahu tidak ada lemet di sini?)," tanya Mbah Sumbuk kepada Warijan, sembari melihat sekelilingnya.

Mbah Sumbuk lalu mengatakan kalau bikin lemet itu gampang, yang penting mateng pasti lemetnya enak.

Lemet adalah penganan khas Jawa yang terbuat dari singkong dan gula merah.

Ya, Mbah Sumbuk ternyata ingin sekali makan lemet.

Karena dari informasi Sukmi (56)--anak Mbah Sumbuk--ibunya itu saat di dalam pesawat sempat tidak mau makan.

Inilah yang membuat kondisinya sempat drop dan harus mendapat pengawasan dari tim kesehatan.

Mbah Sumbuk sempat mengatakan dirinya tak bisa berjalan walau sudah sampai di Makkah.

Warijan kemudian meyakinkan Mbah Sumbuk bahwa yang penting dia dalam kondisi sehat.

Tak hanya itu, Mbah Sumbuk juga menanyakan apakah ada beras di Tanah Suci karena dia tak bisa membelinya.

Warijan kemudian menjelaskan bahwa Mbah Sumbuk tak perlu repot harus mencari makan karena di selama menjalankan haji, semuanya disiapkan termasuk urusna makanan.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved