Ibadah Haji 2025
Ada 5 Isu Utama Haji 2025, Dirjen PHU Ungkap Cara PPIH Menyelesaikannya
Hilman Latief menyebut ada lima isu haji yang muncul saat penyelenggaraan ibadah haji 2025. Namun semuanya bisa diatasi dengan baik.
Penulis:
Dewi Agustina
PPIH kemudian berkomunikasi dengan Kementerian Haji Arab Saudi beserta syarikah.
Pada akhirnya sejumlah jemaah yang berbeda syarikah tersebut mendapatkan izin untuk digabungkan, terutama pasangan suami istri, jemaah lansia dengan pendampingnya serta jemaah disabilitas dengan pendamping.
Istithaah Jemaah
Terkait kesehatan jemaah, PPIH sangat memperhatikan kondisi lansia dan jemaah dengan risiko tinggi.
Hilman mengatakan pihaknya sudah menyampaikan dengan mitra bahwa proses seleksi dilakukan lebih ketat terhadap jemaah dengan kondisi kesehatan tertentu.
Ini termasuk jemaah yang memiliki penyakit-penyakit khusus seperti jantung, cuci darah dan penyakit lainnya agar tidak berangkat haji.
Penyembelihan Hadyu/Dam Haji
Terkait penyembelihan hadyu atau dam haji, Hilman mengatakan pihaknya sudah menyampaikan kepada Kerajaan Arab Saudi bahwa ada dua opsi yang tersedia yaitu melalui Adahi di Arab Saudi atau melalui Baznas di Tanah Air.
Menurut Hilman, pembayaran Dam yang dilakukan melalui melalui BAZNAS terhimpun lebih dari Rp 21 miliar untuk 8.451 ekor kambing.
"Insya Allah dalam waktu dekat kami akan launching dengan Bapak Menteri Agama bahwa hasilnya insya Allah akan ada 211 ribu pouch daging yang akan kita bagikan kepada orang-orang yang membutuhkannya," kata Hilman.
Hilman mengapresiasi Pemerintah Arab Saudi yang telah bekerjasama dan berkoordinasi dengan Indonesia sehingga semua isu tersebut dapat diatasi dengan baik
"Alhamdulillah dengan kerja sama yang baik antara kedua negara, semua isu dapat diselesaikan dengan lancar dan jemaah Haji Indonesia dapat kembali ke Tanah Air dengan selamat," ujarnya.
Apresiasi Petugas Haji
Lebih lanjut Hilman juga menyampaikan ungkapan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan ibadah haji 2025.
Termasuk kepada DPRRI khususnya Komisi VIII dan Dewan Pengawas Haji, DPD RI, BPK, Kementerian Kesehatan, Kementerian Perhubungan, Kementerian Luar Negeri, TNI, Polri, BPKH, Baznas, maskapai penerbangan dan lainnya.
Apresiasi mendalam juga disampaikan kepada seluruh petugas haji Indonesia baik sebagai petugas bimbingan ibadah, petugas kesehatan, petugas layanan teknis hingga media yang tergabung dalam MCH 2025.
"Terima kasih atas peluh, tenaga dan cinta yang disematkan dalam setiap langkah pelayanan kepada jemah haji Indonesia," kata Hilman.
Apresiasi terhadap Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 2025 atau petugas haji juga disampaikan Menteri Agama Nasaruddin Umar.
Menurut Menag, petugas haji telah bekerja dengan dedikasi luar biasa selama lebih dari dua bulan pelaksanaan ibadah haji.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.