Optimalkan Pengembangan Dana Haji, BPKH Kerja Sama Properti dan Kuliner di Kawasan Masjidil Haram
BPKH RI mengoptimalkan pengembangan dana haji melalui penjajakan kerjasama dengan pengelola Masjidil Haram.
Ringkasan Berita:
- BPKH Kerja sama ini dalam pengembangan kawasan strategis di sekitar Masjidil Haram.
- Langkah ini penting bagi optimalisasi dana haji.
- Kesepakatan kerja sama dalam bidang properti hingga sektor makanan dan minuman (F&B).
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Republik Indonesia mengoptimalkan pengembangan dana haji melalui penjajakan kerjasama dengan pengelola Masjidil Haram.
Baca juga: KPK Fokus Cari Peristiwa Pidana dalam Penyelidikan Baru Terkait BPKH
BPKH menandatangani dua Nota Kesepahaman (MoU) dengan RUA AlHaram AlMakki Company, pengembang utama yang dimiliki Public Investment Fund (PIF) Arab Saudi.
Penandatanganan dilakukan pada ajang Cityscape Global 2025 di Riyadh, Arab Saudi.
Kerja sama ini dalam pengembangan kawasan strategis di sekitar Masjidil Haram melalui proyek besar King Salman Gate.
Baca juga: Masjidil Haram Padat, Jemaah Haji Diimbau Membatasi Ibadah Umrah Secara Berulang
Proyek King Salman Gate merupakan kawasan multifungsi berskala lebih dari 12 juta meter persegi yang tengah dikembangkan di area sekitar Masjidil Haram.
Pengembangannya dirancang untuk meningkatkan akses, infrastruktur, dan layanan pendukung jamaah haji.
Kepala Badan Pelaksana BPKH, Fadlul Imansyah, mengatakan MoU ini sebagai langkah penting bagi optimalisasi dana haji.
Diketahui, dana haji Indonesia dikelola oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).
Mengutip Komps.com, hingga Oktober 2025, total dana kelolaan mencapai Rp176,3 triliun, yang berasal dari setoran awal calon jemaah.
Dana ini diinvestasikan untuk menghasilkan nilai manfaat, sehingga bisa membantu meringankan biaya haji dan menjaga keberlanjutan pembiayaan.
"Kerja sama penjajakan investasi dengan RUA AlHaram AlMakki Company merupakan peluang penting bagi BPKH untuk berkontribusi langsung pada pengembangan kawasan di sekitar Masjidil Haram yang sangat dekat dengan kebutuhan jamaah haji," ujar Kepala Badan Pelaksana BPKH, Fadlul Imansyah, kepada wartawan, Sabtu (22/11/2025).
MoU pertama antara BPKH dan RUA AlHaram AlMakki Company berisi ruang kerja sama strategis untuk menjajaki berbagai peluang investasi.
Keduanya akan mengeksplorasi potensi pengembangan properti, akuisisi lahan, dan partisipasi dalam produk investasi berprinsip syariah yang mendukung pertumbuhan berkelanjutan Kota Makkah.
MoU kedua menyoroti rencana penjajakan kerja sama di sektor makanan dan minuman (F&B).
Melalui kemitraan ini, BPKH dan RUA AlHaram AlMakki akan mengembangkan pilihan kuliner yang beragam di kawasan King Salman Gate dengan menghadirkan kombinasi kuliner lokal dan internasional.
"Kehadiran berbagai pilihan makanan ini tidak hanya ditujukan untuk memperkaya pengalaman jamaah, tetapi juga membuka peluang bagi pelaku usaha dari berbagai negara," katanya.
Kolaborasi tersebut sekaligus mendukung visi jangka panjang Arab Saudi melalui Vision 2030 dan Pilgrim Experience Program yang menempatkan kenyamanan jamaah sebagai prioritas utama.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.