5 Populer Internasional: Putin Tak Akan Tunduk pada Tekanan AS - Israel Ingin Caplok Tepi Barat
Rangkuman berita populer internasional dalam 24 jam terakhir, di antaranya Putin menegaskan bahwa Rusia tidak akan tunduk pada tekanan apapun dari AS.
Ringkasan Berita:
- Rangkuman berita populer internasional dalam 24 jam terakhir
- Vladimir Putin menegaskan bahwa Rusia tidak akan tunduk pada tekanan apapun dari AS
- Sementara itu, Israel mengisyaratkan niatnya untuk mencaplok Tepi Barat
TRIBUNNEWS.COM - Dunia internasional kembali diwarnai ketegangan dan pernyataan keras dari sejumlah pemimpin dunia.
Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan bahwa Moskow tidak akan tunduk pada tekanan Amerika Serikat, sementara Israel mengisyaratkan niat untuk memperluas kontrolnya hingga ke wilayah Tepi Barat.
Berikut rangkuman lima berita internasional paling populer hari ini.
1. Trump Ultimatum Netanyahu, Ancam Cabut Dukungan untuk Israel jika Nekat Caplok Tepi Barat
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengeluarkan peringatan keras kepada Israel buntut pencaplokan wilayah Tepi Barat, Palestina.
Trump mengancam akan mencabut seluruh dukungan dari Washington jika negara Zionis itu tetap bersikeras mencaplok wilayah Tepi Barat.
“Itu tidak akan terjadi karena saya telah berjanji kepada negara-negara Arab. Israel akan kehilangan semua dukungannya dari Amerika Serikat jika itu terjadi,” tegas Trump.
Pernyataan tersebut disampaikan Trump dalam wawancara dengan Time Magazine yang dipublikasikan pada Kamis (23/10/2025).
Mengutip dari The Times of Israel, gertakan muncul setelah parlemen Israel mengesahkan dua rancangan undang-undang (RUU) yang membuka jalan bagi aneksasi wilayah Tepi Barat, yang memicu kecaman internasional.
Trump menilai langkah Israel mencaplok Tepi Barat dapat menghancurkan proses perdamaian yang telah dibangun selama beberapa tahun terakhir.
Ia juga mengklaim bahwa tindakan itu bisa memicu kemarahan dunia Arab dan mengacaukan kerja sama regional yang telah terbentuk, termasuk hubungan Israel dengan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
Karena langkah Israel mencaplok Tepi Barat dianggap bertentangan dengan hukum internasional dan resolusi Dewan Keamanan PBB, mengingat wilayah tersebut masih diakui sebagai bagian dari Palestina yang diduduki.
Tak dirinci pencabutan dukungan apa yang dimaksud namun pengamat politik menilai pencabutan mencakup penghentian bantuan pertahanan, kerjasama keamanan, serta perlindungan politik di forum internasional.
Baca juga: Trump Marah Dengar Rencana Israel untuk Aneksasi Tepi Barat, Ancam Putus Hubungan
2. Indonesia & 14 Negara Kecam Parlemen Israel yang Ingin Caplok Tepi Barat Palestina
Indonesia bersama 14 negara lain, Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengecam keras keputusan Parlemen Israel (knesset) yang meloloskan dua rancangan undang-undang soal pencaplokan wilayah Tepi Barat Palestina.
Indonesia bersama Yordania, Pakistan, Turki, Djibouti, Arab Saudi, Oman, Gambia, Palestina, Qatar, Kuwait, Libya, Malaysia, Mesir, Nigeria, serta Liga Arab dan OKI, memperingati praktik ilegal sepihak yang dilancarkan Israel.
Pemerintah Indonesia menyatakan Israel tidak punya kedaulatan hukum internasional apapun atas wilayah Palestina yang mereka kuasai.
RI merujuk pada pendapat nasihat Mahkamah Internasional (ICJ) yang menegaskan bahwa pendudukan Israel di atas tanah Palestina adalah ilegal, pembangunan dan aneksasi permukiman di Tepi Barat juga tidak sah.
"Israel tidak memiliki kedaulatan atas wilayah Palestina yang diduduki," kata Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI dalam pernyataan resminya, Kamis (23/10/2025).
Indonesia mengingatkan bahwa pendudukan Israel di wilayah Palestina hingga mendirikan permukiman yahudi merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum internasional, dan resolusi Dewan Keamanan PBB, khususnya Resolusi 2334.
Upaya Israel ini tidak mengindahkan Advisory Opinion ICJ tanggal 22 Oktober 2025, di mana Mahkamah Internasional menyatakan Palestina memiliki hak menentukan nasibnya sendiri dan mendirikan negara merdeka.
Selain itu klaim teritorial Israel atas Yerussalem Timur juga telah dinyatakan ‘null and void’ oleh Dewan Keamanan PBB.
Negara-negara ini juga mengajak masyarakat internasional agar menggunakan moralnya untuk memaksa Israel menyetop eskalasi berbahaya dan langkah ilegalnya di tanah Palestina.
"Mereka juga menegaskan kembali dukungan terhadap hak sah rakyat Palestina untuk mendirikan negara merdeka dan berdaulat berdasarkan garis batas 4 Juni 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota, sebagai satu-satunya jalan menuju tercapainya perdamaian yang adil dan menyeluruh yang menjamin keamanan dan stabilitas kawasan," katanya.
3. Putin Tegaskan Rusia Tak akan Tunduk pada Tekanan AS meski Disanksi Trump, Peringatkan soal Rudal
Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan Moskow tidak akan pernah tunduk pada tekanan dari Amerika Serikat (AS) atau kekuatan asing lainnya.
Bahkan, Vladimir Putin memperingatkan bahwa mereka akan memberikan respons yang "luar biasa" terhadap serangan militer apa pun yang dilakukan jauh di dalam Rusia.
Hal ini disampaikan Putin setelah Presiden AS Donald Trump menjatuhkan sanksi kepada dua perusahaan minyak terbesar Rusia dalam perubahan kebijakan yang tajam terkait perang Moskow di Ukraina, Rabu (22/10/2025).
Sanksi Trump itu mendorong harga minyak global naik hampir 5 persen pada Kamis (23/10/2025), dan India mempertimbangkan untuk mengurangi impor Rusia.
Baca juga: Putin Balas Ancaman Trump, Tegaskan: Tak Ada Sanksi yang Bisa Jatuhkan Rusia
Adapun sanksi itu muncul satu hari setelah Donald Trump mengatakan pertemuan yang direncanakan dengan mitranya dari Rusia, Vladimir Putin, di Budapest akan ditunda tanpa batas waktu.
Putin lantas mengatakan kepada wartawan bahwa sanksi AS dan Barat adalah tindakan yang "tidak bersahabat" dan "akan memiliki konsekuensi tertentu, tetapi tidak akan secara signifikan memengaruhi kesejahteraan ekonomi kita."
"Sektor energi Rusia merasa percaya diri," ujarnya, Kamis, dilansir Al Arabiya.
"Ini, tentu saja, merupakan upaya untuk menekan Rusia."
"Tetapi tidak ada negara yang menghargai diri sendiri dan tidak ada rakyat yang menghargai diri sendiri yang akan memutuskan apa pun di bawah tekanan," tambah Putin.
Putin juga mengatakan bahwa pertemuan puncak dan lokasinya - Budapest - telah diusulkan oleh Trump.
"Apa yang bisa saya katakan? Dialog selalu lebih baik daripada semacam konfrontasi, daripada semacam perselisihan atau, terlebih lagi, perang," ujar Putin.
4. 14 Tahun Menghilang, Jenazah Anak Korban Tsunami Jepang Ditemukan 100 Km dari Rumahnya
Setelah 14 tahun penantian, keluarga di Jepang akhirnya menerima kembali tulang jenazah putri kecil mereka yang hilang dalam bencana gempa dan tsunami Tohoku pada 2011.
Jenazah Natsuse Yamane, gadis yang saat itu berusia enam tahun yang hilang saat bencana, ditemukan sekitar 100 kilometer dari rumahnya di Prefektur Iwate.
Diketahui pada 11 Maret 2011, gempa bumi dahsyat berkekuatan 9,0 mengguncang pantai timur laut Jepang dan memicu tsunami besar yang menelan ribuan korban jiwa.
Saat itu, Natsuse sedang berada di rumah bersama neneknya di Kota Yamada, Prefektur Iwate.
Dikutip dari SCMP, ibu Natsuse Yamane, Chiyumi Yamane mengenang detik-detik putrinya terseret gelombang tsunami dalam perjalanan menuju pusat pengungsian.
Baca juga: PM Jepang Sanae Takaichi: Bukan Xenofobia, tetapi Kami akan Tindak Tegas Orang Asing Pelanggar Hukum
Sang nenek berhasil diselamatkan, namun Natsuse menjadi salah satu dari sekitar 2.500 orang yang dilaporkan hilang.
Selama berbulan-bulan, keluarga Yamane mencari keberadaan Natsuse ke berbagai tempat, mulai dari pusat pengungsian hingga kamar mayat sementara.
Enam bulan kemudian, dengan berat hati, mereka menghentikan pencarian dan melaporkan kematiannya secara resmi.
Meski demikian, setiap bulan Juni, keluarga tetap memperingati ulang tahunnya dengan meletakkan kue di altar rumah mereka.
Harapan yang nyaris padam itu kembali menyala pada Oktober 2025.
5. VIRAL! Anjing di China Mengemudi Skuter Listrik, Pemiliknya dapat Teguran Polisi
Seekor anjing cerdas yang mengendarai skuter listrik empat roda di China menjadi viral di media sosial dan membuat banyak orang tercengang.
Aksi tak biasa itu bahkan menarik perhatian polisi lalu lintas yang akhirnya turun tangan untuk menghentikan kendaraan tersebut.
Peristiwa ini terjadi di Meishan, Provinsi Sichuan, dan diabadikan oleh warga yang tak percaya dengan apa yang mereka lihat.
Dalam video yang beredar luas di platform Douyin (TikTok versi China), seekor anjing hitam jenis Labrador bernama Wanzi tampak berdiri tegak di atas skuter listrik, kedua kakinya bertumpu pada setir, sambil menggonggong riang ketika melaju di jalan raya.
Seorang saksi mata terdengar berseru heran, “Apakah aku sedang berhalusinasi? Seekor anjing menyetir!”
Menurut laporan Flash News, polisi akhirnya menghentikan laju kendaraan unik itu.
Pemilik Wanzi, seorang pelatih hewan profesional bermarga Chen, menjelaskan bahwa skuter tersebut sebenarnya adalah kendaraan mobilitas untuk lansia yang telah dimodifikasi.
Chen memasang sistem rem otomatis dan tombol daya agar aman digunakan dalam latihan.
Baca juga: Viral Bocah Berlarian Tanpa Busana di China, Endus Makanan yang Jatuh di Tanah dan Ambil Pakai Mulut
Dengan modifikasi itu, Wanzi bisa menyalakan mesin dengan menekan tombol dan menghentikannya dengan mengangkat kaki depannya.
“Selama latihan saya selalu ada di dekatnya, tapi saya sempat membiarkan Wanzi mengemudi sendiri sebentar untuk menguji kemampuannya,” jelas Chen kepada media lokal.
Pihak kepolisian yang menegur Chen tidak menjatuhkan denda, namun memberi peringatan lisan.
(Tribunnews.com)
| Putin Tegaskan Rusia Tak akan Tunduk pada Tekanan AS meski Disanksi Trump, Peringatkan soal Rudal |
|
|---|
| Trump Ultimatum Netanyahu, Ancam Cabut Dukungan untuk Israel jika Nekat Caplok Tepi Barat |
|
|---|
| Indonesia & 14 Negara Kecam Parlemen Israel yang Ingin Caplok Tepi Barat Palestina |
|
|---|
| Trump Marah Dengar Rencana Israel untuk Aneksasi Tepi Barat, Ancam Putus Hubungan |
|
|---|
| AS Mau Ambil Alih Pengiriman Bantuan Gaza, Tak Lagi Gunakan GHF, tapi PBB Khawatir |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.