Minggu, 16 November 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-1.361: Rusia Genjot Bom Luncur, Ukraina Mulai Produksi Drone Pencegat

Ukraina mulai produksi drone pencegat untuk perkuat pertahanan, sementara intelijennya sebut Rusia targetkan 120.000 bom luncur tahun ini.

Facebook Zelensky
ZELENSKYY - Foto diunduh dari Facebook Zelensky, Sabtu (27/9/2025), memperlihatkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam unggahan pada Jumat, 26 September 2025. Ukraina menyatakan telah memulai produksi massal drone pencegat baru yang dikembangkan di dalam negeri untuk memperkuat pertahanan udara, sementara Rusia berencana memproduksi hingga 120.000 bom luncur tahun ini menurut seorang pejabat senior intelijen Ukraina. 
Ringkasan Berita:
  • Perang Rusia–Ukraina memasuki hari ke-1.361 dengan eskalasi baru di berbagai front.
  • Ukraina mulai memproduksi massal drone pencegat untuk memperkuat pertahanan udara, sementara intelijen Kyiv menyebut Rusia menargetkan produksi 120.000 bom luncur tahun ini.
  • Serangan Rusia kembali menghantam Kyiv dan merusak kedutaan Azerbaijan.

TRIBUNNEWS.COM - Perang antara Rusia dan Ukraina kini memasuki hari ke-1.361 pada Sabtu (15/11/2025).

Pertikaian panjang ini berakar dari ketegangan yang muncul sejak bubarnya Uni Soviet pada 1991.

Sejak Ukraina menyatakan kemerdekaannya, hubungan dengan Moskow kerap diwarnai perebutan pengaruh dan rasa saling curiga.

Situasi semakin memanas pada 2014 setelah Revolusi Euromaidan menggulingkan pemerintahan pro-Rusia di Kyiv.

Tak lama berselang, Rusia mencaplok Semenanjung Krimea dan memberikan dukungan kepada kelompok separatis di wilayah Donbas.

Ketegangan tersebut akhirnya pecah menjadi perang besar pada Februari 2022, ketika Moskow melancarkan invasi penuh ke Ukraina.

Di tengah perang yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda, laporan terbaru menyebut Ukraina menyatakan telah memulai produksi massal drone pencegat baru yang dikembangkan di dalam negeri untuk memperkuat pertahanan udara.

Sementara Rusia berencana memproduksi hingga 120.000 bom luncur tahun ini menurut seorang pejabat senior intelijen Ukraina.

Konflik ini kini tidak hanya soal perebutan wilayah, tetapi juga menjadi ajang pertarungan pengaruh, narasi politik, dan masa depan tatanan global.

Banyak analis menilai akar konfliknya masih sangat dalam, sementara upaya menuju perdamaian tampak masih jauh dari harapan.

Berikut rangkuman perkembangan terbaru perang Rusia–Ukraina pada hari ke-1.361:

Baca juga: Presiden Ukraina: Rusia Menyiapkan Perang Besar Paling Cepat 2029, NATO Masih Gelagapan

Ukraina Mulai Produksi Massal Drone Pencegat

Ukraina menyatakan telah memulai produksi massal drone pencegat baru yang dikembangkan di dalam negeri untuk memperkuat pertahanan udara.

Tiga produsen pertama telah memulai produksi.

"Sebanyak 11 produsen lainnya sedang bersiap membangun jalur produksi," ungkap Kementerian Pertahanan pada Jumat (14/11/2025).

Drone tersebut didasarkan pada teknologi dalam negeri bernama “Octopus” untuk mencegat drone Shahed.

Teknologi itu telah diuji dalam pertempuran dan dinilai berfungsi pada malam hari, dalam kondisi gangguan, dan di ketinggian rendah, kata kementerian.

Presiden Volodymyr Zelensky menargetkan produksi mencapai 1.000 drone pencegat per hari.

Rusia disebut terus meningkatkan jumlah drone dalam setiap serangan terhadap Ukraina.

Zelensky Sebut Serangan Rusia di Kyiv ‘Jahat’

Volodymyr Zelensky menggambarkan serangan terbaru Rusia sebagai disengaja, penuh perhitungan, dan jahat.

Pernyataan itu disampaikan setelah enam orang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam gelombang serangan malam di Kyiv, menurut laporan Luke Harding.

Sirene serangan udara berbunyi tidak lama setelah tengah malam pada Jumat (14/11/2025).

Pesawat tanpa awak Shahed terdengar di langit, diikuti tembakan senapan mesin pertahanan udara Ukraina.

Zelensky mengatakan Ukraina dihantam 430 drone dan 18 rudal.

Korban tewas berada di sebuah flat di tepi kiri Kyiv saat serangan terjadi.

Puluhan bangunan lain rusak, termasuk kedutaan Azerbaijan.

Azerbaijan Protes ke Rusia soal Kerusakan Kedutaan

Azerbaijan menyatakan telah melayangkan protes keras kepada duta besar Rusia pada Jumat (14/11/2025).

Baca juga: Jenderal Tertinggi Ukraina Bantah Pokrovsk Terkepung, Rusia Hampir Menang di Donetsk Timur

Protes dilakukan setelah kerusakan terjadi di kedutaan Azerbaijan di Kyiv.

Kementerian Luar Negeri Azerbaijan menyebut ledakan rudal Iskander Rusia menghancurkan sebagian dinding perimeter kedutaan.

Ledakan itu juga menyebabkan kerusakan serius pada kompleks diplomatik.

Tidak ada korban luka dalam insiden tersebut.

Seorang juru bicara kementerian mengatakan kedutaan tetap beroperasi.

Ukraina Sebut Rusia Akan Produksi 120.000 Bom Luncur

Rusia berencana memproduksi hingga 120.000 bom luncur tahun ini, kata seorang pejabat senior intelijen Ukraina.

Rencana itu mencakup 500 bom versi baru dengan jangkauan lebih jauh.

Reuters tidak dapat memverifikasi klaim tersebut, yang disampaikan Wakil Kepala Intelijen Pertahanan Mayor Jenderal Vadym Skibitskyi.

Klaim itu mengindikasikan peningkatan besar dalam produksi bom luncur yang murah dan mematikan.

Bom jenis itu menggunakan sayap atau mesin untuk terbang puluhan kilometer menuju target.

Skibitskyi mengatakan pasukan Rusia menembakkan 200 hingga 250 bom luncur per hari.

Rata-rata harian bulan lalu sekitar 170, menurut data Kementerian Pertahanan Ukraina.

Novorossiysk Hentikan Ekspor Minyak Usai Serangan Ukraina

Pelabuhan Laut Hitam Rusia, Novorossiysk, untuk sementara menghentikan ekspor minyak pada Jumat (14/11/2025).

Penghentian itu setara dengan 2 persen pasokan global, menurut sumber industri yang dikutip Reuters.

Staf Umum Ukraina mengatakan pasukannya menembakkan rudal jelajah Neptune dan menggunakan berbagai jenis drone serang dalam operasi tersebut.

Baca juga: Perang Rusia Ukraina Hari Ke-1359: Lukoil Kejar Penjualan Aset Sebelum Sanksi AS Berlaku

Serangan itu disebut sebagai upaya melemahkan potensi militer dan ekonomi Rusia.

Ukraina mengatakan pihaknya juga menyerang kilang minyak di wilayah Saratov.

Fasilitas penyimpanan bahan bakar di Engels turut menjadi target serangan semalam.

Lukoil Cari Pembeli Baru Setelah Sanksi Barat

Produsen minyak terbesar kedua Rusia, Lukoil, menyatakan pada Jumat (14/11/2025) bahwa mereka sedang bernegosiasi dengan calon pembeli aset asingnya.

Langkah itu diambil setelah sanksi Inggris dan AS dijatuhkan bulan lalu, yang membuat kesepakatan dengan perusahaan dagang Gunvor batal.

Perusahaan mengatakan kesepakatan spesifik akan diumumkan setelah proses final selesai.

Lukoil juga menunggu persetujuan regulasi yang diperlukan.

Zelensky Akan Kunjungi Madrid pada Selasa

Volodymyr Zelensky dijadwalkan mengunjungi ibu kota Spanyol, Madrid, pada Selasa (18/11/2025).

Baca juga: Prediksi Skor Prancis vs Ukraina: Misi Les Bleus Pastikan Lolos ke Piala Dunia 2026

Kunjungan itu dilakukan sehari setelah lawatannya ke Paris.

Majelis parlemen Spanyol mengumumkan bahwa Zelensky akan bertemu para anggota dari kedua majelis selama kunjungan tersebut.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved