Dubai Airshow 2025 Dimulai, Ini 5 Hal yang Perlu Diketahui
Dubai Airshow 2025 menghadirkan lebih dari 1.500 peserta pameran, 200+ pesawat, 148.000 pengunjung, serta delegasi dari 115 negara.
Ringkasan Berita:
- Dubai Airshow 2025 diselenggarakan 17–21 November 2025 di Dubai World Central.
- Acara ini menghadirkan lebih dari 1.500 peserta pameran, 200+ pesawat, 148.000 pengunjung, serta delegasi dari 115 negara.
- Jadwal hari pertama mencakup flypast maskapai UEA, jet tempur Rafale, Sukhoi Su-57, hingga tim aerobatik internasional.
TRIBUNNEWS.COM – Pertunjukan udara Dubai Airshow 2025 resmi digelar mulai hari ini, Senin (17/11/2025) hingga Jumat (21/11/2025) di Dubai World Central (DWC), Dubai, Uni Emirat Arab.
Dilansir Gulf News, acara ini mempertemukan lebih dari 1.500 peserta pameran, 200+ pesawat yang dipamerkan secara statis maupun terbang, 12 jalur konferensi, dan lebih dari 450 visioner global yang berbagi wawasan dan ide.
Diselenggarakan setiap dua tahun, Dubai Airshow mempertemukan raksasa industri kedirgantaraan, perusahaan pertahanan, maskapai penerbangan, dan para inovator baru.
Pameran ini telah berkembang menjadi salah satu pertunjukan penerbangan terbesar di dunia.
Mengutip Simple Flying, Gulf News, dan Arabian Business, berikut 5 hal yang perlu diketahui mengenai pameran tersebut.
1. Peserta
Dubai Airshow 2025 dibuka di Dubai World Central di bawah naungan Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, Wakil Presiden, Perdana Menteri UEA, dan Penguasa Dubai.
Edisi tahun ini menjadi yang terbesar dan paling berfokus pada inovasi dalam sejarah penyelenggaraannya.
Dengan mempertemukan para pemimpin global di sektor penerbangan, pertahanan, antariksa, dan teknologi mobilitas canggih, pameran ini memperkuat ambisi UEA untuk mempertahankan posisinya sebagai pusat teknologi generasi mendatang.
Sheikh Mohammed menegaskan bahwa Dubai Airshow mencerminkan visi UEA yang berwawasan ke depan serta investasi berkelanjutan dalam inovasi penerbangan, antariksa, dan pertahanan.
Ia mengatakan:
“Selama bertahun-tahun, Dubai Airshow telah memantapkan dirinya sebagai salah satu platform kedirgantaraan dan teknologi terkemuka di dunia, mencatat jumlah pengunjung yang terus meningkat, dan menarik perusahaan serta organisasi internasional besar.”
“Dubai Airshow telah menjadi tujuan utama untuk mengungkap inovasi dan teknologi terkini, sekaligus laboratorium terbuka untuk memajukan gagasan yang mendefinisikan ulang masa depan industri-industri vital.”
Ia juga menegaskan bahwa pameran ini mencerminkan komitmen UEA untuk membangun sistem penerbangan terpadu, mendukung ekonomi berbasis pengetahuan, dan berinvestasi dalam sains dan teknologi.
Sheikh Mohammed menyambut pakar global, pejabat senior, dan pengambil keputusan dari lebih dari 115 negara.
Baca juga: Zhuhai Airshow Dibuka, Jet Tempur Tampilkan Atraksi, tapi Penglihatan Penonton Terhalang Kabut Asap
Edisi ke-19 Dubai Airshow menghadirkan:
- 1.500+ peserta pameran
- 440 peserta pameran baru
- 148.000 pengunjung
- 490 delegasi sipil dan militer
- 21 paviliun nasional, termasuk debut paviliun Maroko
- 98 chalet
- 8.000 meter persegi area pameran tambahan
- 120 perusahaan rintisan dan 50 investor
- 200+ pesawat dalam pameran statis dan terbang
Beberapa pesawat yang dipamerkan antara lain Joby Aviation eVTOL, General Atomics CCA, Bristell B23 915 IFR, serta debut COMAC C919 dan C929, menjadikannya pameran terbang terbesar dalam sejarah Dubai Airshow.
2. Jadwal Terbang Hari Pertama (Senin, 17 November 2025)
Jadwal pertunjukan udara hari pertama telah dirilis.
Berikut daftar pesawat yang akan tampil di langit Dubai World Central:
- Flypast Maskapai UEA
- Al Fursan
- Joby eVTOL
- Rafale
- B-52
- Boeing 777X
- UAE F-16
- Surya Kiran
- COMAC C919
- US F-16
- KA-52
- Sukhoi Su-57
- Bader 250
- Mirage 2000-9
- Airbus A350
- Tejas
- P-8 Poseidon
- Marche Verte
3. Momen Mengamankan Kesepakatan Besar
Dubai Airshow bukan sekadar acara pameran, tetapi juga menjadi ajang utama untuk mengumumkan kesepakatan bernilai miliaran dolar.
Maskapai Teluk seperti Emirates, Etihad, dan flydubai kerap memanfaatkan pameran ini untuk mengumumkan pembelian pesawat besar-besaran.
Airbus dan Boeing, dua raksasa pesawat komersial dunia, hadir dengan kekuatan penuh tahun ini, dan rumor pemesanan pesawat sudah mulai beredar.
Etihad disebut bersiap menambah armada Airbus A350 dan mempertimbangkan A330neo.
Maskapai tersebut sebelumnya mengoperasikan Airbus A330ceo dan masih memiliki 11 pesanan Airbus A350-1000 yang belum terealisasi.
4. Teknologi dan Militer
Selain jet komersial, sejumlah teknologi militer menjadi sorotan utama Dubai Airshow 2025.
Pameran ini menampilkan drone canggih, sistem rudal, platform pertahanan udara generasi terbaru, demonstrasi langsung tim aerobatik militer, robotika dan AI dalam penerbangan, kendaraan mobilitas udara perkotaan, serta startup teknologi antariksa.
Banyak perusahaan memanfaatkan pameran ini untuk meluncurkan prototipe dan inovasi yang belum pernah ditampilkan sebelumnya.
Baca juga: Comac Resmi Jadi Pesaing Boeing Pasca Debut C919 di Singapore Air Show
5. Sejarah Dubai Airshow
Dubai Airshow 2025 adalah edisi ke-19 sejak pertama kali digelar.
Berikut kilas balik beberapa edisi penting:
1986 – Dubai Air Show pertama diselenggarakan dengan nama "Arab Air" di Dubai World Trade Centre, menampilkan 25 pesawat dan sekelompok kecil peserta pameran.
1989 – Acara ini berganti nama menjadi Dubai Air Show dan diperluas secara signifikan.
1991 – Edisi pasca-Perang Teluk menyoroti teknologi pertahanan dan meningkatnya minat geopolitik.
1993 – Jumlah pengunjung melonjak seiring bergabungnya perusahaan-perusahaan kedirgantaraan global besar.
1995 – Pameran ini meraih perhatian internasional dengan pameran pesawat yang lebih besar dan transaksi bernilai tinggi.
1997 – Pertumbuhan terus berlanjut, acara ini menjadi pemain tetap dalam sirkuit pertunjukan udara global.
1999 – Jumlah peserta pameran yang memecahkan rekor menandakan kemunculan UEA sebagai pusat penerbangan.
2001 – Meskipun terdapat ketidakpastian global pasca-9/11, pameran ini menggarisbawahi meningkatnya permintaan untuk penerbangan berbasis di Teluk.
2003 – Demonstrasi militer besar-besaran dan perluasan peserta pameran pertahanan.
2005 – Emirates dan maskapai Teluk lainnya mulai memesan pesawat berbadan lebar dalam jumlah besar.
2007 – Ambisi kedirgantaraan UEA melonjak dengan kemitraan baru dan akuisisi pertahanan.
2009 – Resesi ekonomi menghambat kesepakatan, tetapi inovasi dan keberlanjutan mulai muncul.
2011 – Salah satu tahun terbesar pameran, UEA menandatangani kontrak pertahanan bergengsi.
2013 – Edisi bersejarah: Emirates mengumumkan pesanan pesawat Boeing dan Airbus yang memecahkan rekor senilai lebih dari $100 miliar.
2015 – Fokus beralih ke UAV, pertahanan siber, dan teknologi antariksa.
2017 – Prototipe mobilitas udara perkotaan dan sistem berbasis AI memulai debutnya.
Baca juga: 5 Jet Tempur Legendaris AS yang Akan Pensiun dalam 5 Tahun ke Depan, Termasuk F-16
2019 – Bahan bakar penerbangan berkelanjutan, konsep pesawat hibrida, dan platform pertahanan generasi mendatang menjadi fokus.
2021 – Pameran pascapandemi pertama, menyoroti pemulihan penerbangan dan pesanan besar yang diperbarui.
2023 – Edisi terkuat sejauh ini, dengan pameran pesawat baru, prototipe supersonik, dan kesepakatan komersial besar. Lebih dari $54 miliar kesepakatan dicapai selama edisi ini.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
| Gerak Cepat Senator Sumbar Irman Gusman Dorong Konektivitas dan Branding Pariwisata Ranah Minang |
|
|---|
| Irak & Uni Emirat Arab Rebutan Tiket ke Piala Dunia 2026, Singa Mesopotamia di Atas Angin |
|
|---|
| Shutdown Pemerintah AS Tembus 40 Hari, Ribuan Penerbangan Batal dan Ditunda |
|
|---|
| Langit Amerika Kacau! Shutdown Lumpuhkan Bandara, Ribuan Penerbangan Dibatalkan |
|
|---|
| Bandara Dhoho Kediri Siap Layani Penerbangan Perdana Rute Kediri–Jakarta |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tribunnews/foto/bank/originals/DUBAI-AIRSHOW-2025-T17NOV.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.