Kamis, 20 November 2025

Donald Trump Pimpin Amerika Serikat

AS akan Tetapkan Kartel Cartel de los Soles dari Venezuela sebagai Organisasi Teroris

AS akan labeli Cartel de los Soles sebagai organisasi teroris, memperbesar tekanan terhadap Presiden Venezuela Nicolás Maduro.

Kolase X/@realDonaldTrump dan Instagram @nicolasmaduro
PERANG KARTEL NARKOBA - Kolase foto dari X/@realDonaldTrump dan Instagram Presiden Venezuela, Nicolas Maduro @nicolasmaduro, Selasa (26/8/2025). Pemerintahan Trump Amerika Serikat meningkatkan tekanan terhadap Maduro dengan mengerahkan kapal perang, ribuan marinir, dan aset militer ke kawasan Karibia serta Amerika Latin, Senin (25/8/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Pemerintahan Donald Trump akan menetapkan Cartel de los Soles—kelompok yang dituduh AS dipimpin Presiden Venezuela Nicolás Maduro—sebagai organisasi teroris asing mulai 24 November.
  • Langkah ini memberi kewenangan hukum dan militer lebih luas bagi AS, meski Maduro membantah tuduhan.
  • Di tengah peningkatan operasi militer di Karibia, Trump tetap membuka peluang dialog dengan Caracas.

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintahan Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump berencana menetapkan Cartel de los Soles sebagai Foreign Terrorist Organization (FTO) pada 24 November 2025.

Washington menuding kelompok tersebut berada di bawah kendali Presiden Venezuela Nicolás Maduro.

BBC melaporkan Departemen Luar Negeri AS mengonfirmasi rencana tersebut pada Minggu (16/11/2025).

Pengumuman itu disampaikan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio.

Ia menyebut kelompok itu merusak lembaga Venezuela dan terlibat dalam aksi teroris serta perdagangan narkoba ke AS dan Eropa.

Dengan penetapan tersebut, secara tidak langsung Maduro ditempatkan dalam kategori teroris menurut hukum AS, meski ia membantah keras tuduhan tersebut.

The Guardian melaporkan penetapan FTO memberi kewenangan lebih luas bagi pemerintah AS untuk menindak kelompok tersebut, termasuk pemblokiran dukungan finansial dan penargetan individu yang dianggap terkait.

Sebelumnya, Cartel de los Soles sudah masuk daftar sanksi Departemen Keuangan AS.

Penetapan sebagai FTO disebut akan memberi tekanan hukum dan militer yang lebih kuat terhadap orang-orang dekat Maduro.

Pernyataan Trump justru menunjukkan arah kebijakan yang tidak sepenuhnya konsisten.

Baca juga: Kirim Kapal Induk, AS Bawa 12 Ribu Pasukan ke Pintu Venezuela: Gertakan Ala Trump ke Maduro?

Setelah Rubio mengumumkan rencana FTO, Trump malah membuka peluang dialog dengan pemerintah Caracas.

“Kami mungkin akan mengadakan beberapa diskusi dengan Maduro. Venezuela ingin berdialog,” ujarnya kepada wartawan.

Ketika ditanya apakah ia menutup opsi pengerahan pasukan AS ke Venezuela, Trump menjawab, “Tidak, saya tidak mengesampingkan hal itu.”

Ketegangan meningkat setelah AS mengerahkan kekuatan militer terbesar ke Karibia sejak invasi Panama 1989.

Menurut BBC, sejak September AS telah melakukan sedikitnya 21 serangan terhadap kapal yang diduga menyelundupkan narkoba di perairan Venezuela dan Kolombia, menewaskan lebih dari 80 orang.

USS Gerald R Ford, kapal induk terbesar dunia, juga tiba di kawasan tersebut sebagai bagian dari operasi besar memerangi narkotika.

Departemen Luar Negeri sebelumnya menaikkan hadiah menjadi 50 juta dolar AS untuk informasi yang mengarah pada penangkapan Maduro.

Nominal ini jauh lebih tinggi dibanding nilai yang pernah ditawarkan untuk pemimpin al-Qaeda Osama bin Laden.

Meski AS menuduh Maduro menjadi figur utama jaringan penyelundupan narkoba, sejumlah analis meragukan keberadaan Cartel de los Soles sebagai kartel terstruktur.

Phil Gunson, analis Crisis Group, mengatakan kepada The Guardian bahwa istilah tersebut lebih merupakan “label politik” untuk menggambarkan korupsi dan keterlibatan sebagian pejabat militer dalam aktivitas ilegal.

“Tidak ada kartel. Tidak ada organisasi. Maduro tidak duduk mengatur lalu lintas narkoba,” ujarnya.

AS menilai langkah FTO sebagai upaya menghentikan penyelundupan kokain dan menekan rezim Maduro.

Sementara para pengamat melihatnya sebagai strategi eskalatif untuk memaksa pengunduran diri Maduro atau mendorong intervensi militer oleh kelompok dalam negeri.

Hingga kini, belum ada tanda kebijakan tersebut menghasilkan perubahan signifikan di Caracas.

Baca juga: Kapal Induk USS Gerald R Ford AS Masuk Perairan Karibia, 3 Orang Tewas dalam Serangan Kapal Narkoba

Profil Cartel de los Soles

Cartel de los Soles adalah sebutan yang digunakan pemerintah Amerika Serikat untuk menggambarkan jaringan pejabat militer dan politik Venezuela yang diduga terlibat dalam perdagangan narkoba, khususnya penyelundupan kokain menuju Amerika Utara dan Eropa.

Nama ini tidak merujuk pada organisasi tunggal dengan struktur formal, melainkan jaringan longgar (shadow network) yang diyakini beroperasi sejak akhir 1990-an.

Asal-usul Nama

Istilah Cartel de los Soles berasal dari simbol “los soles” atau “matahari” yang terdapat pada insignia (lencana pangkat) para jenderal Garda Nasional Bolivarian (GNB).

Media investigasi pada 1990-an mulai menggunakan istilah ini setelah muncul laporan bahwa beberapa perwira menggunakan kewenangan mereka untuk melindungi penyelundupan narkotika dari Kolombia melalui wilayah Venezuela.

Sejarah dan Kemunculan Awal

Akhir 1980–1990-an

Venezuela pada masa itu menjadi negara transit penting bagi kokain Kolombia.

Anggota GNB yang bertugas di pos-pos perbatasan dilaporkan menerima suap untuk memfasilitasi masuknya kokain dari kartel Kolombia.

Media lokal mulai menyebut dugaan ini sebagai jaringan “los soles” setelah penyelidikan internal mengarah pada keterlibatan beberapa jenderal.

Era Hugo Chávez (1999–2013)

Selama kepemimpinan Presiden Hugo Chávez, peran aparat militer semakin meluas dalam urusan sipil dan ekonomi, meningkatkan kekuasaan mereka.

Laporan-laporan internasional, termasuk dari Departemen Kehakiman AS, menyebut sejumlah pejabat tinggi diduga memperkuat jaringan penyelundupan.

Tuduhan internasional menyebut bahwa beberapa tokoh di lingkaran pemerintahan diduga bekerja sama dengan kelompok FARC dari Kolombia, terutama dalam transportasi kokain.

Era Nicolás Maduro (2013–sekarang)

Baca juga: AS Gempur Kapal di Karibia, 4 Tewas, Serangan ke-20 Picu Ketegangan Baru di Amerika Latin

Investigasi asing menggambarkan jaringan ini semakin terstruktur.

Sejumlah pejabat pertahanan, perwira tinggi, dan mantan menteri dikenai sanksi oleh Departemen Keuangan AS atas dugaan peran dalam lalu lintas narkotika.

Pemerintah Venezuela terus membantah tuduhan ini dan menyebutnya sebagai upaya destabilisasi politik oleh Washington.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved